Share

88. Bagian 6

last update Last Updated: 2021-09-03 15:23:50

Malam itu malam bulan purnama. Dan entah kenapa malam itu keadaan Bintang semakin menggila dan mengganas, tidak seperti malam-malam biasanya, dimalam ini Bintang merasakan tubuhnya panas bila tidak segera melampiaskan hasrat birahinya, dan malam itu kembali Putri Aurelie dan Putri Aurelie menjadi sasaran pelampiasan nafsu Bintang, entah sudah berapa kali Bintang pulang pergi dari kamar Putri Aurellya menuju ke kamar Putri Aurelie, dari kamar Putri Aurelie kembali lagi ke kamar Putri Aurellya. Bintang tetap merasakan tidak puas, gejolak hasrat birahinya saakan tak pernah surut dengan kemolekan dan keindahan tubuh kedua kakak beradik ini. Hingga akhirnya Putri Aurellya dan Putri Aurelie benar-benar terkapar kehabisan tenaga karena harus melayani nafsu Bintang semalaman. Tapi Bintang masih tetap merasakan tubuhnya panas, nafsunya seakan terbakar. Tapi saat melihat keadaan Putri Aurellya dan Putri Aurelie, Bintang iba sendiri, hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan tapa brata dikamar terpisah.

Bintang mulai tenggelam dialam tapa bratanya, Bintang berusaha menyalurkan hawa dingin kesekujur tubuhnya untuk mendinginkan tubuhnya, tapi semuanya sia-sia, Bintang tetap merasakan tubuhnya panas.

“Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku ? kenapa bisa seperti ini ?” batin Bintang lagi tak dapat mengetahui penyebabnya, dibenak Bintang entah kenapa tiba-tiba saja terbersit bayangan Ratu Bunian, Puti Ayu Ningrum.

“Apa kupanggil ningrum untuk menemaniku malam ini” batin Bintang lagi dalam tapa bratanya. “Tapi apakah ningrum bisa ke kapal ini yang berada ditengah laut” batin Bintang lagi mulai ragu.

Werrr...!

Sesosok tubuh muncul dihadapan Bintang.

“Maaf paduka, ratu tidak bisa menemani paduka karena saat ini sedang melakukan tapa brata untuk menyempurnakan ilmunya” ucap Kitty lagi seraya menjura hormat kepada Bintang. “ratu mengutus hamba dan beberapa orang panglima untuk menemani paduka malam ini” ucap kitty lagi hingga membuat wajah Bintang berubah mendengar hal itu.

“Beberapa panglima....” ulang Bintang dengan wajah bingung.

“Benar paduka” ucap kitty lagi seraya memandang kearah depan, Bintang mengikuti pandangan kitty.

Bleepp !!

Bleepp !!

Dua sosok wanita yang mengenakan pakaian yang hampir mirip dengan kitty muncul dihadapan Bintang dan kitty, pakaiannya minim terbilang sexy, dimana dibagian belahan dada terbuka dengan jelas sehingga menampakkan besar dan membusungnya dada keduanya, dibagian bawah, dari ujung kaki pakaianya terbelah hingga keujung paha, sehingga memperlihatkan sepasang kaki yang jenjang dan mulus keduanya. Sungguh menggoda sekali bagi lelaki yang melihatnya.

Kedua wanita cantik menggoda ini tampak langsung menjura hormat dihadapan Bintang.

“Ini adalah panglima Elvia...” ucap kitty memperkenalkan sosok wanita cantik menggoda yang ada disebelah kanan.

“Dan ini panglima Messya....” ucap kitty memperkenalkan yang sebelah kiri.

Bintang menatap takjub sosok keduanya, selain memiliki penampilan yang sexy, keduanya juga sangat menggoda, apalagi dengan belahan dada yang begitu besar membusung indah didepan mata Bintang hingga membuat kedua mata Bintang semakin membesar.

Sementara itu kedua panglima yang tadi diperkenalkan oleh kitty sebagai Elvia dan Messya tampak menatap tak berkedip kearah Bintang yang memang masih telanjang alias bugil dihadapan mereka. Elvia dan Messya terlihat beberapa kali menelan ludah mereka.

“Paduka tak perlu sungkan, malam ini kami bertiga adalah milik tuan” ucap kitty menyadarkan Bintang dari keterpanaannya.

“Mendekatlah !!!” ucap Bintang lagi memberikan perintah. Elvia dan Messya segera mendekat, begitu berada didekat Bintang, keduanya langsung bergerak untuk memijat-mijat tubuh Bintang yang masih tanpa pakaian.

Bila Elvia memijat-mijat kedua pundak Bintang, Messya memijat-mijat kaki Bintang, sedangkan kitty tampak memijat-mijat manja lengan Bintang.

“Sebenarnya ada berapa orang panglima negeri bunian ?”

“Kami semua ada 7 orang paduka...” ucap Messya dengan suara lembut.

“7 panglima harimau putih” sambung Elvia dibelakang.

“7 panglima harimau putih” ulang Bintang lagi.

“Apakah kalian bertujuh semuanya cantik-cantik seperti kalian ini ?” tanya Bintang lagi.

“Ya... kata orang, kami memang cantik-cantik paduka” ucap kitty lagi tersenyum manja.

“Apakah kalian ini bisa muncul dimana saja saat aku membutuhkan kalian ?” tanya Bintang lagi.

“Benar paduka, dimanapun paduka berada, bila paduka membutuhkan kami, kami akan selalu siap datang kehadapan paduka...” ucap Messya lagi dengan lembut terus memijit-mijit kedua kaki Bintang yang masih telanjang dihadapan mereka, sesekali pandangan Messya terlihat terarah kearah pilar pusaka Bintang yang berdiri tegak dengan gagahnya.

Kitty lalu menceritakan tentang nama-nama 7 panglima harimau putih yang selalu siap datang bila dibutuhkan Bintang. Dan Bintang mencoba mengingat nama-nama itu agar bila dibutuhkan akan selalu datang untuk melayaninya.

Dalam sekejap saja terdengar suara-suara terus mendesah dan keringat keempatnya terus menetes membuat tubuh mereka seperti berkilat keemasan. Kitty terus menampakkan semangat mudanya dengan jeritan-jeritan orgasme yang sungguh semakin membuat Bintang merasa beruntung, sepertinya sekali mendayung 3 gunung kembar terlampaui.

Pelayanan luar biasa ketiga panglima bunian ini benar-benar membuat Bintang terpuaskan lahir dan batin dan semuanya berakhir tepat saat matahari mulai nampak diufuk timur.

-o0o-

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
takawa buton
dasar raja mesum tidak manusia jin pun disodok
goodnovel comment avatar
Sulaiman Irafairuz
mntppppppppppp
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status