Share

Apakah Aku—

"Calon istri Putra, kenapa manggilnya saya, Pak?" Aku tertawa kecil. "Bapak salah orang, nih."

Masa aku harus ikut menilai calon istrinya Putra. Apa-apaan ini? Aku tidak terima sama sekali, apalagi ada banyak orang. Ada Mama dan Papa Putra juga.

Baru saja bertemu, sudah menyebalkan. Putra menatapku aneh, kemudian terdengar tawa. Kali ini, aku menatap keluarga Putra aneh. Mereka baru saja tertawa. Ada apa?

"Calon istrimu benar-benar lucu, Put. Gemes Mama jadinya."

Eh? Aku mengerjap-ngerjap. Aku? Calon istri Putra?

"Jangan terlalu tegang, Ria. Tante sama Om cuma mau kenalan sama kamu, biar kita semakin dekat. Ah, atau kita mau sekalian bicarain pernikahan kalian?"

Aku menggigit bibir, masih belum mengerti dengan makan malam ini. Putra mendekatkan kepalanya ke telingaku.

"Iyain aja, biar cepat. Kamu mau kejebak terus-terusan di sini?"

Tentu saja tidak mau. Putra kembali menjauh dariku. Kalau saja ini bukan restoran atau tempat umum, sudah pasti aku menimpuk Putra. Kami baru ketemu sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status