Share

02. Balas Dendam

Aji Saka terus berjalan memasuki kota Tirta Kencana, sebuah kota yang sejuk dikawasan Tatar Pasundan, dan selalu ramai dikunjungi oleh para pendatang. Dia berniat mencari sebuah rumah makan sekedar untuk mencari informasi dari sesama pengunjung, tentang markas kelompok Kalajengking Hitam dan tempat tinggal adik tiri ayahnya yang sudah tega membantai seluruh keluarganya.

Aji Saka duduk disudut sebelah kiri ruangan rumah makan, menikmati makanan sate daging hewan buas, sambil terus mendengarkan obrolan dari para pengunjung lainnya.

Sesekali dia melirik ke para pengunjung rumah makan, yang tengah pada membicarakan akan adanya sayembara adu jago di alun-alun kota.

"Sebentar lagi akan segera dibuka sayembara adu jago oleh Tuan Rajasa," ucap salah seorang pengunjung rumah makan.

Deg.... hati Aji Saka terkejut karena yang mereka sebut itu adalah paman tirinya, yang telah membayar kelompok Kalajengking Hitam untuk membantai seluruh keluarganya.

Pendengarannya semakin dipertajam lagi dengan menyalurkan kekuatan kedalam telinganya, agar lebih jelas dapat mendengar percakapan mereka.

"Kapan dimulainya? Apakah Kalajengking Hitam ikut sayembara?" Tanya salah seorang pengunjung rumah makan.

"Besok pagi sudah dimulai sayembaranya, hadiahnya akan diangkat menjadi mantu Tuan Rajasa," balasnya. "Ketua Kalajengking Hitam akan menjadi jagonya, siapa yang bisa mengalahkan ketua Kalajengking Hitam, dialah pemenangnya," tambahnya lagi.

"Kalian mau pada ikut sayembara?"

"Siapa yang berani melawan Ketua Kalajengking Hitam? Semua orang sudah pada tau, selain dia kejam dan sadis, ranah kekuatannya sudah di tahap Pendekar Dewa," jawab salah seorang pengunjung rumah makan yang sudah tau persis tentang ketua Kalajengking Hitam.

"Kok kamu tau?"

"Aku masih saudara sepupunya Ketua Kalajengking Hitam, walau sebenarnya aku sendiri tidak sependapat dengan dia, tapi aku tidak punya kekuatan untuk melawannya, sehingga apapun yang dia lakukan aku tidak bisa berbuat apa-apa," balasnya.

Aji Saka mendengar penjelasan dari mereka, hatinya sangat senang. Dia merencanakan akan mengikuti sayembara adu jago besok pagi, untuk membalaskan dendam kedua orangtua dan saudara-saudaranya, yang telah dihabisi oleh kelompok Kalajengking Hitam, atas suruhan dari Rajasa, paman tirinya.

Tuan Rajasa yang berkuasa di Kota Tirta Kencana, sebuah kota dibawah kekuasaan Raja Tatar Pasundan, kekuatannya sama dengan ketua Kalajengking Hitam, sama-sama berada ditingkat Pendekar Dewa tahap awal, sedangkan ranah kekuatan Aji Saka sudah berada ditingkat Pendekar Dewa Bumi tahap puncak.

"Aku akan menghabisi nyawa mereka semua, agar kedua orangtua dan saudara-saudaraku, tenang di alam sana," ucap batin Aji Saka, bergegas dia keluar dari rumah makan setelah membayar makanan dan minuman yang dinikmatinya.

Dia kembali ke pinggiran hutan, dan terus masuk kedalamnya untuk berlatih meningkatkan kemampuan bertarungnya. Walaupun ranah kekuatannya sudah melebihi kekuatan di Kota Tirta Kencana, namun dia terus berlatih untuk meningkatkan kekuatan kultivasinya ketingkat yang lebih tinggi lagi.

Ranah kekuatan para Kultivator di Kota Tirta Kencana paling tinggi berada ditingkat Pendekar Dewa tahap puncak, itupun hanya baru satu orang yang sudah mencapai ke tahap puncak, yaitu gurunya Tuan Rajasa dan Ketua Kalajengking Hitam.

Mereka berdua teman seperguruan, makanya di Kota Tirta Kencana sudah tidak ada lagi yang mampu menandingi mereka, apalagi didukung oleh gurunya yang kekuatannya paling tinggi di wilayah Kota Tirta Kencana.

Tingkatan Ranah Kekuatan Kultivasi di Tatar Pasundan sebagai berikut :

1. Pendekar Pemula awal, menengah dan puncak.

2. Pendekar Prajurit awal, menengah dan puncak.

3. Pendekar Perwira awal, menengah dan puncak.

4. Pendekar Jenderal awal, menengah dan puncak.

5. Pendekar Raja awal, menengah dan puncak.

6. Pendekar Kaisar awal, menengah dan puncak.

7. Pendekar Pertapa awal, menengah dan puncak.

8. Pendekar Spiritual awal, menengah dan puncak.

9. Pendekar Dewa awal, menengah dan puncak.

10. Pendekar Dewa Bumi Tahap Awal, Menengah dan Tahap Puncak.

11. Pendekar Dewa Langit Tahap Awal, Menengah dan Tahap Puncak.

12. Pendekar Dewa Surga Tahap Awal, Menengah dan Tahap Puncak.

Untuk meningkatkan ranah kekuatan di Tatar Pasundan, sangat sukar sekali, selain harus didukung oleh berbagai sumberdaya tingkat tinggi, juga harus rajin berlatih dan berkultivasi.

Di Tatar Pasundan semua Kultivator setelah keluar dari perguruan beladiri, untuk meningkatkan ranah kekuatannya, dia melakukan latihannya didalam hutan, di gunung, dipesisir pantai, atau di sungai yang airnya deras.

Seperti yang dilakukan oleh Aji Saka, dia masuk kedalam hutan hanya untuk meningkatkan ranah kekuatan kultivasinya, dan meningkatkan kemampuan bertarungnya.

Aji Saka terus berlatih dan berlatih, karena ada satu keinginan untuk menguasai seluruh alam. Dia ingin membasmi para iblis yang bersekutu dengan Raja-raja yang berbuat dholim terhadap rakyatnya, dan menumpas para kultivator aliran hitam yang selalu merampok, menindas dan menculik gadis-gadis cantik.

Tak mengenal lelah dan waktu, selain melatih fisiknya untuk lebih kuat lagi, dia juga mengolah rasa dan jiwa didalam dirinya, serta meningkatkan kekuatan batin dan tenaga intinya, dengan terus menerus berlatih kultivasi dan kemampuan bertarungnya.

Beberapa waktu berjalan, sebelum pajar menyingsing diupuk timur, dia sudah selesai menjalani semua latihan, dan segera menstabilkan pondasi kultivasinya agar tetap kuat dan tidak goyah.

Kini ranah kekuatan kultivasi Aji Saka, naik satu tingkat dari semula Pendekar Dewa Bumi tahap puncak, sekarang sudah mencapai Pendekar Dewa Langit tahap awal. Namun untuk menguasai seluruh Tatar Pasundan, dia masih harus meningkatkan kekuatannya lagi, karena kekuatan Raja di Tatar Pasundan, ranah kekuatan kultivasinya sudah mencapai Pendekar Langit Tahap Puncak. Maka dia harus berusaha menembus Pendekar Dewa Surga Tahap Awal, Menengah atau Puncak.

Dia berdiri dari sikap lotusnya, dan beranjak meninggalkan tempat latihan untuk mencari sebuah sungai.

Aji Saka terus berjalan menyusuri jalanan setapak bekas dilalui hewan buas, menuju kearah sungai dipinggiran hutan.

Tak seberapa lama, dia sudah sampai disebuah sungai yang airnya jernih, tak jauh dari jalanan dipinggiran hutan. Dia bergegas melepas pakaiannya untuk membersihkan dirinya yang sudah lengket dengan keringat bercampur debu.

Beberapa menit kemudian, Aji Saka segera beranjak dari sungai dan mengganti pakaiannya yang diambil dari sebuah buntalan, yang selalu dibawa kemanapun dia pergi.

Usai semua yang dia lakukan, dia segera melesat loncat dari pohon ke pohon layaknya seperti seekor kera bergelantungan di dahan pohon, dengan kecepatan yang luar biasa.

Tak memerlukan waktu yang lama, dia sudah sampai di pinggiran kota. Dan bergegas menuju ke Pendopo Rajasa untuk mengikuti adu jago.

Di arena pertarungan adu jago sudah ramai oleh penonton. Namun satu orangpun tidak ada yang berani masuk kedalam arena, karena semua warga Kota Tirta Kencana sudah mengetahui jagonya, yaitu Ketua Kalajengking Hitam yang sadis dan kejam.

"Ayo, siapa diantara kalian yang ingin mencoba melawan Ketua Kalajengking Hitam, sebagai jagonya diarena sayembara!" Seru ketua pelaksana acara sayembara berteriak memanggil para petarung adu jago.

Semua penonton diarena adu jago satu orangpun tidak ada yang berani menantang jagonya sayembara. Jangankan untuk melawannya, baru melihat goloknya yang mengandung racun kalajengking hitam, semua penonton nyalinya sudah ciut.

"Ayo, siapa yang berani menantang jagonya. Silahkan naik ke arena!" Seru ketua pelaksana adu jago, berteriak lagi memanggil para penantangnya.

Tiba-tiba dengan gerakan cepat yang tidak dilihat oleh mata biasa, di atas arena muncul seorang pria berumur dua puluh lima tahun. Dia dengan kekuatan mistis matanya menatap ketua Kalajengking Hitam, menindasnya dengan aura kekuatan Pendekar Dewa Langit tahap awal. Tentu saja Ketua Kalajengking Hitam dan ketua pelaksana sayembara tersungkur jatuh dan muntah darah.

Tidak hanya sampai disitu, dia juga mengarahkan aura kekuatannya kepada Rajasa dan gurunya, yang duduk berdampingan dengan paman tiri Aji Saka, sehingga keduanya langsung tersungkur muntah darah dan terus ditindas oleh kekuatan dari seorang pria bujangan.

Belum sempat mereka bangkit, Aji Saka loncat kearah Rajasa dan gurunya, keduanya dicengkeram bajunya dan dibawa ke arena pertarungan, disatukan dengan Ketua Kalajengking Hitam.

"Ayo kalian bertiga, hadapi aku, kalau nyali kalian benar-benar bukan pecundang!" Teriak Aji Saka menggema diseputar arena pertarungan.

"Siapa kamu, beraninya berbuat kurang ajar kepada kami?" Tanya gurunya Rajasa dan Ketua Kalajengking Hitam.

"Aku anaknya Tirta Prawira Atmadja, yang kalian bantai sepuluh tahun lalu. Dan sekarang aku akan mengambil jantung kalian, untuk dipersembahkan kepada orang-orang yang kalian bunuh, agar arwahnya tenang di alam sana," ucap Aji Saka panjang lebar.

"Bu.... Bukankah ka.... kamu sudah mati dibuang ke jurang?" Tanya Ketua Kalajengking Hitam terkejut dengan kemunculan Aji Saka.

"Ya, aku memang dibuang kedalam jurang, dengan tubuhku penuh luka tebasan pedang. Tapi takdir berkata lain, aku masih hidup hingga sekarang, dan sekarang aku datang kemari untuk mencabut nyawa kalian!" Seru Aji Saka, suaranya menggema mengandung kekuatan mistis hingga merontokkan jantung mereka.

Semua penonton yang berada diarena sayembara, terkejut begitu mendengar ucapan Aji Saka, karena mereka semua tidak menyangkanya bahwa yang membantai keluarga Tirta Prawira Atmadja, adalah Rajasa, Ketua Kalajengking Hitam dan gurunya.

Selama sepuluh tahun, penduduk di Kota Tirta Kencana dibohongi oleh mereka. Ketiganya waktu itu mengatakan kepada penduduk Tirta Kencana, bahwa Tirta Atmadja dibunuh oleh perampok, dan waktu itu mereka mengadakan sayembara, siapa yang bisa menangkap pembunuh Tirta Atmadja, akan diberikan hadiah sekantong koin emas. Ternyata mereka sendiri pembunuhnya.

"Bunuh....! Bunuh....! Bunuh....!" Teriak penonton sayembara serempak, menyuruh Aji Saka untuk membunuh Rajasa, Ketua Kalajengking Hitam dan gurunya, karena ketiganya sangat dholim dan kejam.

Bersambung...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status