LUKA DI TEPI HATI IBU TIRI

LUKA DI TEPI HATI IBU TIRI

By:  Kim Miso  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 ratings
6Chapters
283views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Berbagai macam stigma, sosok ibu tiri digambarkan sebagai orang tua yang buruk, jahat dan menyeramkan. Namun faktanya, tidak semua ibu tiri itu jahat. Dia adalah Revalina Santoso. Sosok ibu tiri yang baik hati, dapat diandalkan dan menyayangi anak-anak dengan tulus. Namun siapa sangka, kebaikan yang diberikan oleh Revalina tidak selamanya diterima oleh anak-anak tirinya. Ia selalu diperlakukan tidak manusiawi ketika sang suami pergi bertugas. Bagi Revalina, menjadi ibu tiri itu bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, diperlakukan seperti sampah terus-menerus membuat Revalina depresi. Dapatkah Revalina bertahan lama dalam penyiksaan yang diberikan oleh anak tirinya, sementara sang suami tidak ingin berpisah?

View More
LUKA DI TEPI HATI IBU TIRI Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Pusparani Surya
Ceritanya seru. Lanjut, Thor
2024-02-13 16:01:45
0
user avatar
Sugi TheRich Man
sebuah kisah terbaik tentang ibu tiri ini, pasti semangat terus bacanya. semangat buat othornya.
2024-01-19 14:42:57
0
user avatar
Irish Dee
Wah bacaan seru nih, semangat lanjuttt ya, Kak Othor...️
2024-01-03 15:06:27
0
user avatar
Skandal_Jepit
wah karya baru lagi......... semoga ceritanya gak kalah seru dari novel sebelumnya
2024-01-03 13:22:47
0
user avatar
Septhyanna.
Semangat ya ibu tiri, badai pasti berlalu.
2024-01-03 07:09:57
0
user avatar
Pusparani Surya
Hayu lanjut lagi, Thor... Seru!
2023-12-23 10:41:42
1
user avatar
Pinnacullata
duh kasihan revalina, semangat ya
2023-12-22 19:03:19
1
6 Chapters
Ibu Baru
Revalina berpikir bahwa pernikahannya akan menjadi sesuatu yang membahagiakan untuk hidup baru yang akan dia tempuh, tapi nyatanya sesuatu yang tidak pernah diduga olehnya telah menjadi mimpi buruk untuknya. Tatapan sinis dia dapatkan saat kakinya melangkah masuk ke dalam rumah baru di mana dia akan menempuh separuh hidupnya di rumah itu. "Sayang, ayo, salaman dulu ke ibu kalian," kata Topan saat dia dan istrinya, Revalina berada di bingkai pintu. Senyum manis ditunjukkan oleh Revalina, tetapi tidak di bibir kedua anaknya. "Kok istri baru Papa, tidak secantik Mama?" Ucapan itu muncul dari mulut putri sulung Topan.Seketika hati Revalina teriris, tetapi masih bisa dibalas dengan senyum tulus oleh dirinya. Revalina melangkah maju, dan dia meraih kedua tangan Gina Wardani, anak sulung Topan, dan Revalina berkata, "Aku memang tak secantik ibumu, dan tidak akan menggantikan posisi ibumu, tapi aku akan melakukan yang terbaik untuk kalian," ucapnya dengan senyum, mata Revalina menatap ke
Read more
Kejutan Untuk Ibu Tiri
"Mas Topan!" Reva menarik tangan suaminya yang telah memberikan tamparan pada sang anak sulung, kini Revalina berdiri diantara ayah dan anak itu. Tatapan Revalina tajam pada sang suami dan Topan yang tajam menatap ke arah putrinya Gina. "Kembali ke kamar kalian!" pinta Topan. Terlihat Gina menyentuh lembut pipinya, dan menatap ke arah Topan. Gina seolah tak percaya bahwa dia akan mendapatkan perlakuan seperti itu dari ayahnya. "Aku benci dengan Ayah!" Gina langsung mengibaskan rambutnya dan pergi dari sana meninggalkan ayah dan juga ibu tirinya. Galih tampak tidak terima dengan apa yang dilakukan sang ayah dan hanya menatap ayahnya dengan tatapan tajam tanpa mengatakan apapun, karena menatap ayahnya dengan kebencian itu sudah cukup mengatakan bahwa Galih juga benci pada ayahnya. Galuh ikut di belakang sang kakak sedangkan Revalina, dia masih berada di hadapan suaminya yang baru saja menampar anak gadisnya. "Mas," kata Revalina pelan dan berusaha menenangkan suaminya. Tetapi sang
Read more
Pengganggu
Revalina diperlakukan layaknya pembantu di rumah itu oleh anak-anak Topan yang membawa teman-temannya masuk ke dalam rumah. Mereka melakukan kerusuhan, memerintah Revalina, menyuruh-nyuruh dan sesekali menghina Revalina. Dan dia harus keluar masuk kamar Gina dan Galih, serta membersihkan tiap ruangan hampir beberapa kali tanpa jeda. "Pembantumu mana Gina? Dari tadi yang kulihat hanya ibu tirimu saja," tanya salah satu teman Gina yang menaikkan kedua kakinya ke atas meja. Sementara di sana masih ada Revalina yang menaruh minuman dan kue-kue kering. "Tuh, kamu lihat sendiri, dia sudah da di depan mata kita!"" kata Gina sambil menunjuk ke arah ibu tirinya. Revalina hanya bisa diam dan cukup sabar untuk hal ini. "Oh ya? Maaf, aku kira dia ibu tiri kamu." "Ya, begitulah. Papa aku nikah buat dia dijadiin pembantu gratis di rumah ini, jadi .... "Revalina langsung pergi dari sana dan hendak menyiapkan makanan siang untuk anak-anak itu. Dia tidak peduli dengan apa yang sudah di ucapkan ol
Read more
Salah Tingkah
Ucapan Rindu membuat Topan tersadar bahwa dirinya tidak pantas memakaikan sabuk pengaman itu untuk wanita lain, selain istrinya sendiri. Dia merasa malu karena membuat Rindu salah paham atas sikapnya itu. Topan segera menghentikan aktivitasnya dan meminta maaf kepada Rindu."Maaf, seharusnya aku tidak melakukan ini. Nanti akan kuperbaiki sabuk pengamannya secepat mungkin," kata Topan dengan rasa penyesalan. Rindu tersenyum dan mengangguk. "Tidak apa-apa, Mas. Aku mengerti kok."Dia mencoba mengerti atas apa yang diucapkan Topan. Dia pikir, Topan salah tingkah terhadap dirinya. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Mereka berdua melanjutkan perjalanan dengan perasaan kaku dan hening. Tidak seperti layaknya teman kerja biasa. Setibanya di kantor, Rindu langsung keluar dari mobil dan mengucapkan rasa terima kasihnya pada Topan. Dia harus segera masuk karena acara rapat di kantor akan segera dilaksanakan. "Mas, aku masuk duluan, ya. Sepertinya rapat akan segera dimulai," kata Rindu de
Read more
Modus
Wisnu mengernyitkan alisnya, "Memangnya selama ini kamu tidak tahu kalau Topan sudah menikah lagi?" "Tidak!" kata Rindu dengan suara bergetar dan terlihat syok. "Aku tidak pernah tahu soal itu. Memangnya, kapan dia menikah?" tanya Rindu sedikit kecewa. "Dua Minggu yang lalu," kata Wisnu dengan cepat. "Terus, kenapa kamu nggak ngasih tahu aku?" tanya Rindu lagi sedikit menyentak. Hatinya sudah remuk dan patah setelah mendengar Topan sudah menikah lagi."Aku juga tidak menyangka dia akan menikah lagi. Padahal, dulu bilangnya belum ada niat untuk menikah, tapi sekarang—"Belum juga Wisnu selesai bicara, Rindu langsung menyelanya, "Sudahlah, aku pergi dulu!" Rindu merasa marah dan sedih saat Wisnu memberitahunya bahwa Topan, telah menikah dua minggu yang lalu. Rindu merasa terluka karena tidak pernah mengetahui bahwa Topan telah memiliki kekasih dan memutuskan untuk menikah. Wisnu mencoba menjelaskan bahwa dia tidak bisa memberitahu Rindu karena saat itu dirinya sedang berada di luar k
Read more
Tidak Tahu Malu
Rindu, memang wanita yang tidak tahu malu. Segala cara untuk mendapatkan hati Topan sudah ia lakukan, tapi ternyata Topan malah memilih Reva untuk dijadikan istrinya. Rasa iri dan cemburu semakin memuncak apalagi setelah melihat penampilan Reva yang biasa saja. Ya, Reva memang tidak secantik Rindu, tapi untuk soal perilaku, dia memiliki hati yang tulus nan suci, tidak seperti watak yang dimiliki Rindu. Sehingga, ini menjadi salah satu keinginan Topan untuk menikahinya. "Mas, pekerjaanmu kan belum selesai. Kalau mau sekalian ajak mbak Rindu ke kantor juga gak apa-apa, satu kantor ini kan," kata Reva sambil tersenyum. Dalam hatinya memang kesal pada wanita itu, tapi Reva harus bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Cemburu wajar, karena ini menyangkut masalah hati. "Tapi ...."Belum juga Topan selesai bicara, Gina langsung menyelanya, "Sudah, cepat berangkat, Pa. Nanti keburu hujan!"Topan mengangguk dan melirik ke arah Rindu, "Baiklah, ayo berangkat."Rindu merasa senang dalam situa
Read more
DMCA.com Protection Status