Share

2.Bangkitnya Murid Terlemah.

Author: fatahmhd
last update Last Updated: 2025-03-02 00:10:21

Suasana berubah.

Murid-murid Sekte Moon yang awalnya menatapku dengan ejekan kini membisu. Tak ada lagi cemoohan, tak ada lagi tawa meremehkan. Yang tersisa hanyalah tatapan penuh keterkejutan dan ketakutan.

Di depanku, Kang Hojin masih berlutut. Napasnya memburu, matanya melebar tak percaya.

"Apa… yang kau lakukan tadi…?" gumamnya, suaranya bergetar.

Aku menatap tanganku yang baru saja melepaskan serangan sabit bulan. Teknik itu terasa alami—seolah-olah aku sudah menggunakannya selama bertahun-tahun.

Tapi ini baru permulaan.

Aku melangkah maju perlahan. Setiap langkah yang kuambil terdengar jelas dalam keheningan.

"Kenapa kau ketakutan, Hojin?" tanyaku dengan nada santai. "Baru satu serangan dan kau sudah gemetar?"

Dia menggertakkan giginya, lalu bangkit. Tatapan ketakutan di matanya tergantikan oleh amarah.

"Sialan! Aku tidak peduli trik apa yang baru saja kau pakai! Aku akan tetap menghabisimu!"

Dia mencabut pedangnya dan langsung menyerang dengan kecepatan tinggi.

SWOOSH!

Pedangnya berkilat di udara, menyapu ke arah leherku dengan presisi sempurna. Sebelum reinkarnasi, aku pasti akan panik. Aku pasti akan melompat mundur secara naluriah.

Tapi sekarang…

[Menganalisis gaya bertarung lawan…]

[Prediksi jalur serangan…]

[Mengaktifkan refleks optimal…]

Tubuhku bergerak sendiri.

Aku sedikit memiringkan kepala, membiarkan pedang itu melesat di udara hanya beberapa milimeter dari pipiku. Aku bisa merasakan hembusan angin tajamnya, tapi aku tetap tenang.

Kang Hojin terkejut, tapi dia langsung melanjutkan serangan berikutnya—tusukan cepat yang mengincar dadaku.

Aku mengangkat tangan.

CLANG!

Jari-jariku mencengkeram bilah pedangnya.

"Apa?!"

Hojin membelalak. Seharusnya mustahil menahan serangan pedang hanya dengan tangan kosong.

Tapi aku bukan lagi pemuda lemah yang dulu mereka remehkan.

Aku menarik pedangnya ke depan, membuatnya kehilangan keseimbangan. Sebelum dia bisa bereaksi, aku memutarkan tubuhku dan menghantamkan sikuku ke perutnya.

BAGH!

Hojin terhuyung ke belakang, terbatuk darah.

Seketika, murid-murid lain yang menonton terperanjat.

"Kang Hojin… dipukul mundur?"

"Tidak mungkin… Jinmu yang kita kenal tidak mungkin sekuat ini!"

Aku menatapnya tanpa ekspresi.

Sebenarnya, aku ingin membiarkan ini selesai begitu saja. Tapi…

Ada sesuatu yang membuatku ingin terus menghancurkannya.

Mungkin ini pengaruh sistem, mungkin ini hanya emosi yang dulu selalu kupendam.

Tapi aku menikmatinya.

Aku melangkah maju lagi. Hojin mencoba menyerang, tapi refleksku jauh lebih cepat. Aku menangkap pergelangan tangannya, memutar tubuhnya, lalu menghantamkan lututku ke punggungnya.

CRACK!

Dia menjerit kesakitan, lalu terjatuh ke tanah.

Aku berdiri di atasnya, menatap ke bawah.

"Hojin." Aku memanggil namanya dengan nada ringan. "Kau bilang aku sampah, kan?"

Dia tidak menjawab. Matanya penuh ketakutan.

Aku menurunkan tubuhku hingga wajah kami sejajar.

"Aku akan memberimu satu kesempatan," bisikku. "Mulai sekarang, jangan pernah meremehkan orang lain."

Aku melepaskannya. Dia langsung merangkak mundur dengan wajah pucat, seakan aku adalah iblis yang baru saja muncul dari neraka.

Murid-murid lain menatapku dengan tatapan serupa.

Aku bisa mendengar mereka berbisik-bisik.

"Apa yang baru saja terjadi?"

"Bagaimana bisa dia berubah secepat ini?"

"Apa dia mendapatkan pencerahan mendadak?"

Aku tersenyum kecil. Biarkan mereka bertanya-tanya.

Saat aku berbalik untuk pergi, sebuah suara lain tiba-tiba bergema di pikiranku.

[Selamat! Anda telah memenangkan pertarungan pertama setelah reinkarnasi!]

[Mengaktifkan hadiah pertama: "Moon's Awakening (Lv 1)"]

[Fungsi sistem baru telah terbuka!]

Aku terdiam.

Jadi… sistem ini masih punya fitur lain?

Aku menahan diri untuk tidak tersenyum terlalu lebar.

Baiklah, Murim.

Mari kita lihat seberapa jauh aku bisa naik ke puncak.

Pikiran itu menggema di benakku, mengisi dadaku dengan antusiasme yang tak terbendung. Dunia ini adalah awal baru bagiku. Aku bukan lagi pria yang sekarat di ranjang rumah sakit, bukan lagi seorang penulis yang hanya bisa menciptakan pahlawan di atas kertas. Sekarang, aku adalah Jinmu,seorang murid sekte kecil yang akan menjadi legenda di dunia Murim.

Angin berhembus lembut, membawa debu dari pertarunganku dengan Kang Hojin. Murid-murid lain masih berdiri kaku, terlalu terkejut untuk mengatakan apa pun. Aku bisa merasakan ketakutan di tatapan mereka.

[Mengaktifkan hadiah pertama: "Moon's Awakening (Lv 1)"]

Mataku sedikit menyipit. "Moon’s Awakening"? Apa itu?

Aku mencoba fokus, dan seketika informasi tentang skill itu mengalir ke dalam pikiranku.

[Moon’s Awakening (Lv 1)]

Sebuah teknik unik yang hanya dapat diakses oleh pemilik "Lunar Ascension System". Saat diaktifkan, kekuatan fisik dan kecepatan pengguna meningkat drastis sesuai dengan fase bulan. Pada level ini, efeknya hanya aktif saat bulan sabit.]

Aku terdiam sejenak.

Jadi, ini bukan sekadar sistem biasa. Ini adalah sistem yang terhubung dengan bulan.

Aku mengangkat kepalaku, menatap langit yang mulai memerah. Jika aku ingin memanfaatkan kekuatan ini sepenuhnya, aku harus memahami bagaimana sistem ini bekerja.

Tapi sebelum itu…

"Kau… kau monster…" suara lirih terdengar dari depan.

Aku menurunkan pandanganku. Kang Hojin masih terduduk di tanah, matanya penuh ketakutan. Pria yang tadi begitu percaya diri kini tampak seperti anak kecil yang kehilangan arah.

Aku melangkah maju, membiarkan bayanganku jatuh ke atas tubuhnya.

"Aku tidak tertarik membuang waktuku denganmu lagi," kataku, suaraku datar. "Tapi jika kau masih ingin cari masalah denganku, pastikan kau siap menerima akibatnya."

Kang Hojin menelan ludah. Untuk pertama kalinya, dia tidak membalas ucapanku.

Bagus. Dia akhirnya tahu tempatnya.

Aku berbalik, mengabaikan tatapan murid-murid lain yang masih belum bisa mempercayai apa yang baru saja terjadi.

Tapi saat aku hendak pergi, sebuah suara lain tiba-tiba memecah keheningan.

"Berhenti di situ, Jinmu."

Sebuah tekanan kuat melanda tubuhku.

Aku menoleh, dan mataku bertemu dengan seorang pria paruh baya yang berdiri di tepi arena latihan. Jubahnya berwarna hitam dengan corak perak, tanda bahwa dia adalah seorang tetua sekte.

Tetua Jang Seohan.

Aku langsung tahu dia bukan seseorang yang bisa diremehkan. Dari auranya saja, dia jauh lebih kuat dari siapa pun yang ada di sini.

"Murid baru sepertimu sudah berani membuat keributan?" Suaranya dalam dan penuh otoritas. "Menyerang rekan sektemu, hampir menghancurkan arena latihan… apakah kau ingin dikeluarkan dari Sekte Moon?"

Aku tetap tenang, meskipun aku tahu betul ini bukan lawan yang bisa kuhadapi sekarang.

Tapi sebelum aku bisa menjawab, suara lain tiba-tiba ikut campur.

"Tetua Jang," seorang pria berbaju biru muncul dari belakang. Dia masih muda, mungkin sekitar awal tiga puluhan, dengan rambut panjang yang diikat rapi. "Aku adalah saksi pertarungan ini. Jika ada yang harus disalahkan, itu adalah Kang Hojin, bukan Jinmu."

Tetua Jang menatap pria itu dengan mata menyipit. "Elder Sung… kau membela murid baru ini?"

Elder Sung mengangguk. "Aku hanya mengatakan fakta. Kang Hojin yang memulai provokasi. Jinmu hanya membela dirinya."

Aku diam, mengamati dinamika yang terjadi. Sepertinya ada persaingan internal di antara para tetua sekte ini.

Tetua Jang mendengus pelan. "Hmph. Baiklah, aku tidak akan mengambil tindakan. Tapi pastikan kau tidak membuat masalah lagi, Jinmu."

Aku menundukkan kepala sedikit sebagai tanda hormat. "Aku mengerti, Tetua Jang."

Dia mendengus lagi sebelum berbalik dan pergi. Elder Sung menatapku sebentar, lalu tersenyum kecil.

"Kau menarik," katanya. "Aku akan mengawasimu."

Dengan itu, dia juga pergi.

Aku menarik napas dalam-dalam. Sepertinya aku baru saja menarik perhatian orang-orang yang berpengaruh.

Tak masalah. Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk semakin kuat.

Saat aku meninggalkan arena, sistem kembali berbunyi.

[Misi Baru Tersedia!]

[Misi: Bukti Kekuatan]

Buktikan bahwa kau bukan sekadar murid terbuang! Dapatkan posisi di peringkat 100 besar dalam ujian tahunan Sekte Moon.

Hadiah: Akses ke "Moonlight Arts (Lv 1)"]

Aku menyeringai.

Sepertinya perjalananku di dunia Murim baru saja dimulai.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   3.Hutan Bulan Yang Gelap

    Begitu aku melangkah masuk, udara terasa lebih dingin. Aroma tanah basah bercampur dedaunan memenuhi hidungku, sementara suara serangga dan hewan liar bergema di kejauhan. Di tempat seperti ini, mereka yang lengah akan menjadi mangsa. [Mode Bertahan Hidup Aktif!][Analisis Lingkungan…][Ancaman terdeteksi dalam radius 100 meter!]Aku berhenti sejenak.Sistem ini benar-benar luar biasa. Dengan hanya berdiri di sini, aku bisa mengetahui keberadaan ancaman tanpa harus mencarinya.Baiklah, mari kita uji lebih jauh.Aku menutup mata, membiarkan informasi dari sistem mengalir ke pikiranku. Tiga musuh di depan, sebelah kanan, dan satu lagi bersembunyi di balik semak-semak.Aku menghela napas.Sederhana.Dengan gerakan ringan, aku merunduk dan bergerak ke arah semak-semak tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Aku bisa merasakan sesuatu mengintai di baliknya.Seekor Serigala Bayangan.Binatang ini dikenal sebagai predator malam yang memanfaatkan kegelapan untuk menyerang mangsanya. Bulunya hit

    Last Updated : 2025-03-02
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   4.Langkah Pertama Menuju Puncak

    Tubuhku masih terasa panas. Kekuatan asing yang baru saja meresap ke dalam tubuhku masih beradaptasi dengan sistemku.Aku mengepalkan tangan, merasakan perubahan yang terjadi. Gerakanku lebih ringan, mataku lebih tajam, dan indra-indraku jauh lebih peka daripada sebelumnya.[Esensi Harimau Bulan Gelap telah diserap!][Kemampuan baru tersedia!]Aku segera membuka panel status untuk melihat apa yang berubah.[Nama: Jinmu][Level: 5][Gelar: Pewaris Esensi Harimau Bulan Gelap][Kekuatan: 50 (+10)][Kecepatan: 45 (+15)][Keterampilan Baru: Mata Harimau, Refleks Insting]Mataku menyipit. Mata Harimau? Aku memilih keterampilan itu dan segera muncul notifikasi.[Mata Harimau (Lv. 1): Memungkinkan pengguna untuk melihat dengan lebih tajam di dalam kegelapan dan membaca gerakan lawan dalam pertempuran.]Aku tersenyum tipis. Sistem ini benar-benar tahu cara membuatku semakin kuat.Namun sebelum aku

    Last Updated : 2025-03-02
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   5.Duel Di Hutan Yang Sunyi

    CLANG!Belatiku beradu dengan pedang sosok berjubah abu-abu itu, menciptakan percikan api di udara. Serangannya begitu cepat dan tajam, seolah udara sendiri ikut terbelah setiap kali dia mengayunkan pedangnya.Aku mundur beberapa langkah, mencoba mencari celah untuk menyerang balik. Tapi sebelum aku bisa bereaksi—SWOOSH!Dia tiba-tiba menghilang.Sial, dia benar-benar cepat!Aku langsung mengaktifkan Refleks Insting dan membungkuk tepat waktu untuk menghindari serangan dari atas. Pedangnya menebas udara, hanya beberapa inci dari kepalaku. [Misi Rahasia: Bertahan selama 3 menit melawan "Penjaga Hutan Tua."][Waktu tersisa: 2 menit 45 detik]Baru 15 detik?!Aku mencoba menyerang balik dengan belatiku, tapi lawanku hanya menangkisnya dengan mudah."Kecepatanmu lumayan untuk bocah sekte kecil," katanya sambil tersenyum tipis.Tiba-tiba, sistem memberiku notifikasi aneh.[Pujian Terdeteksi! Aktivasi Mode Ego Tinggi!]"Hah?"Entah kenapa, aku tiba-tiba merasa percaya diri berlebihan. Aku

    Last Updated : 2025-03-03
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   6 Pemburu Sekte Srigala

    Angin malam bertiup dingin di hutan lebat. Jinmu berdiri di tengah rerimbunan pohon, merasakan energi bulan mengalir ke dalam tubuhnya. Baru saja ia berhasil menguasai teknik Bayangan Bulan Hitam, tetapi belum sempat menikmati peningkatan kekuatannya, suara langkah kaki yang teratur mulai terdengar dari kejauhan.“Tch. Sudah kuduga, aku belum bisa tenang,” gumamnya sambil menghela napas.Dari kegelapan, lima pria berpakaian serba hitam dengan emblem serigala di bahu mereka muncul. Wajah mereka tertutup topeng, hanya menyisakan mata mereka yang tajam dan penuh niat membunuh.[Deteksi Pemburu Aktif]– Musuh dari Sekte Serigala Hitam terdeteksi.– Bahaya: Menengah ke Tinggi– Saran: Lawan atau KaburJinmu menyeringai membaca notifikasi sistem. Kabur? Itu bukan gayanya.“Anak sekte rendahan?” Salah satu pria berbicara, suaranya dalam dan kasar. “Kau yang mengambil teknik terlarang itu?”Jinmu mengangkat bahu santai. “Teknik? Aku hanya menemukan buku tua di gua dan membacanya. Tidak ada la

    Last Updated : 2025-03-04
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   7 Langkah Pertama Menuju Sarang Serigala

    Cahaya bulan menggantung tinggi di langit malam, menyinari jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kering. Jinmu berjalan santai, tangannya dimasukkan ke dalam lengan jubahnya yang sederhana. Dari luar, dia tampak seperti murid sekte kecil yang sedang melakukan perjalanan pulang. Namun, jika seseorang memperhatikan lebih saksama, ada sesuatu yang berbeda dari dirinya. Matanya tidak lagi mencerminkan ketidaktahuan seorang pemula. Langkahnya ringan, tetapi penuh keyakinan. Dan di balik ekspresi santainya, ada aura samar yang membuat udara di sekitarnya terasa lebih berat. Dia telah berubah. Jinmu menyentuh dadanya pelan. [Sistem Lunar Ascension] - Teknik Bayangan Tanpa Bentuk: Level 4 - Mode Bayangan Purnama: Durasi +2 detik - Energi Pemulihan Otomatis di bawah sinar bulan: Aktif Menakjubkan. Dalam waktu singkat, dia telah mengalami peningkatan yang bahkan tidak pernah dia bayangkan di kehidupan sebelumnya. Jika ini terus berlanjut… tak ada yang bisa meremehkannya lagi. Namun, di

    Last Updated : 2025-03-05
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   8.Bayangan di Tengah Malam

    Angin malam berembus lembut saat Jinmu tiba di perbatasan wilayah Sekte Serigala Hitam. Dikelilingi hutan lebat dan pegunungan berbatu, sekte itu berdiri megah seperti benteng tak tertembus. Dari kejauhan, Jinmu bisa melihat para penjaga patroli yang mengenakan jubah hitam dengan simbol kepala serigala di punggung mereka. "Keamanan mereka cukup ketat. Tapi… bukan masalah bagiku." Dia menutup matanya, mengaktifkan Teknik Ilusi Bulan Kelam. Bayangannya bergetar sebelum tubuhnya perlahan-lahan menghilang, menyatu dengan kegelapan. Dengan langkah ringan, Jinmu bergerak melintasi hutan, menghindari para penjaga tanpa suara. Menyusup ke dalam sekte bukan perkara sulit, tetapi menyelinap tanpa diketahui? Itu tantangan sebenarnya. Jinmu bersembunyi di balik salah satu bangunan kayu besar di dalam sekte, memperhatikan para murid yang sedang berlatih di halaman terbuka. "Aku harus menemukan informasi tentang pemimpin sekte ini… atau orang yang mencurigakan." Namun, sebelum dia bisa berg

    Last Updated : 2025-03-06
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   1.Kematian Yang Terlambat

    Gelap. Aku pikir kematian akan datang cepat dan tanpa rasa. Tapi ternyata, aku masih sadar. Masih bisa berpikir. Masih bisa… merasakan. Sial. Tubuhku tak lagi bisa digerakkan. Aku hanya mengambang dalam kehampaan yang dingin. Apakah ini akhir? Mati begitu saja? Tanpa prestasi, tanpa pencapaian? Tidak. Aku menolak menerima ini. Aku telah menghabiskan hidupku menulis tentang pahlawan yang bereinkarnasi, menjadi lebih kuat, dan membalas dendam. Tapi aku sendiri mati sebagai pecundang? Kalau ada kesempatan kedua… Aku bersumpah, aku akan hidup berbeda. Lalu, seakan mendengar keputusanku, suara mekanis bergema di pikiranku. DING! [Sistem Lunar Ascension Aktif…] Menyesuaikan tubuh host… Menghubungkan dengan jiwa… Reinkarnasi dimulai. Dan sebelum aku bisa berpikir lebih jauh— Aku tersentak bangun. Udara dingin menusuk kulitku, suara pedang beradu bergema di sekitar, dan bau darah menyengat hidungku. Aku bukan lagi Seo Jin yang sekarat di rumah sakit. Aku berada di dunia yang

    Last Updated : 2025-03-01

Latest chapter

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   8.Bayangan di Tengah Malam

    Angin malam berembus lembut saat Jinmu tiba di perbatasan wilayah Sekte Serigala Hitam. Dikelilingi hutan lebat dan pegunungan berbatu, sekte itu berdiri megah seperti benteng tak tertembus. Dari kejauhan, Jinmu bisa melihat para penjaga patroli yang mengenakan jubah hitam dengan simbol kepala serigala di punggung mereka. "Keamanan mereka cukup ketat. Tapi… bukan masalah bagiku." Dia menutup matanya, mengaktifkan Teknik Ilusi Bulan Kelam. Bayangannya bergetar sebelum tubuhnya perlahan-lahan menghilang, menyatu dengan kegelapan. Dengan langkah ringan, Jinmu bergerak melintasi hutan, menghindari para penjaga tanpa suara. Menyusup ke dalam sekte bukan perkara sulit, tetapi menyelinap tanpa diketahui? Itu tantangan sebenarnya. Jinmu bersembunyi di balik salah satu bangunan kayu besar di dalam sekte, memperhatikan para murid yang sedang berlatih di halaman terbuka. "Aku harus menemukan informasi tentang pemimpin sekte ini… atau orang yang mencurigakan." Namun, sebelum dia bisa berg

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   7 Langkah Pertama Menuju Sarang Serigala

    Cahaya bulan menggantung tinggi di langit malam, menyinari jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kering. Jinmu berjalan santai, tangannya dimasukkan ke dalam lengan jubahnya yang sederhana. Dari luar, dia tampak seperti murid sekte kecil yang sedang melakukan perjalanan pulang. Namun, jika seseorang memperhatikan lebih saksama, ada sesuatu yang berbeda dari dirinya. Matanya tidak lagi mencerminkan ketidaktahuan seorang pemula. Langkahnya ringan, tetapi penuh keyakinan. Dan di balik ekspresi santainya, ada aura samar yang membuat udara di sekitarnya terasa lebih berat. Dia telah berubah. Jinmu menyentuh dadanya pelan. [Sistem Lunar Ascension] - Teknik Bayangan Tanpa Bentuk: Level 4 - Mode Bayangan Purnama: Durasi +2 detik - Energi Pemulihan Otomatis di bawah sinar bulan: Aktif Menakjubkan. Dalam waktu singkat, dia telah mengalami peningkatan yang bahkan tidak pernah dia bayangkan di kehidupan sebelumnya. Jika ini terus berlanjut… tak ada yang bisa meremehkannya lagi. Namun, di

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   6 Pemburu Sekte Srigala

    Angin malam bertiup dingin di hutan lebat. Jinmu berdiri di tengah rerimbunan pohon, merasakan energi bulan mengalir ke dalam tubuhnya. Baru saja ia berhasil menguasai teknik Bayangan Bulan Hitam, tetapi belum sempat menikmati peningkatan kekuatannya, suara langkah kaki yang teratur mulai terdengar dari kejauhan.“Tch. Sudah kuduga, aku belum bisa tenang,” gumamnya sambil menghela napas.Dari kegelapan, lima pria berpakaian serba hitam dengan emblem serigala di bahu mereka muncul. Wajah mereka tertutup topeng, hanya menyisakan mata mereka yang tajam dan penuh niat membunuh.[Deteksi Pemburu Aktif]– Musuh dari Sekte Serigala Hitam terdeteksi.– Bahaya: Menengah ke Tinggi– Saran: Lawan atau KaburJinmu menyeringai membaca notifikasi sistem. Kabur? Itu bukan gayanya.“Anak sekte rendahan?” Salah satu pria berbicara, suaranya dalam dan kasar. “Kau yang mengambil teknik terlarang itu?”Jinmu mengangkat bahu santai. “Teknik? Aku hanya menemukan buku tua di gua dan membacanya. Tidak ada la

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   5.Duel Di Hutan Yang Sunyi

    CLANG!Belatiku beradu dengan pedang sosok berjubah abu-abu itu, menciptakan percikan api di udara. Serangannya begitu cepat dan tajam, seolah udara sendiri ikut terbelah setiap kali dia mengayunkan pedangnya.Aku mundur beberapa langkah, mencoba mencari celah untuk menyerang balik. Tapi sebelum aku bisa bereaksi—SWOOSH!Dia tiba-tiba menghilang.Sial, dia benar-benar cepat!Aku langsung mengaktifkan Refleks Insting dan membungkuk tepat waktu untuk menghindari serangan dari atas. Pedangnya menebas udara, hanya beberapa inci dari kepalaku. [Misi Rahasia: Bertahan selama 3 menit melawan "Penjaga Hutan Tua."][Waktu tersisa: 2 menit 45 detik]Baru 15 detik?!Aku mencoba menyerang balik dengan belatiku, tapi lawanku hanya menangkisnya dengan mudah."Kecepatanmu lumayan untuk bocah sekte kecil," katanya sambil tersenyum tipis.Tiba-tiba, sistem memberiku notifikasi aneh.[Pujian Terdeteksi! Aktivasi Mode Ego Tinggi!]"Hah?"Entah kenapa, aku tiba-tiba merasa percaya diri berlebihan. Aku

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   4.Langkah Pertama Menuju Puncak

    Tubuhku masih terasa panas. Kekuatan asing yang baru saja meresap ke dalam tubuhku masih beradaptasi dengan sistemku.Aku mengepalkan tangan, merasakan perubahan yang terjadi. Gerakanku lebih ringan, mataku lebih tajam, dan indra-indraku jauh lebih peka daripada sebelumnya.[Esensi Harimau Bulan Gelap telah diserap!][Kemampuan baru tersedia!]Aku segera membuka panel status untuk melihat apa yang berubah.[Nama: Jinmu][Level: 5][Gelar: Pewaris Esensi Harimau Bulan Gelap][Kekuatan: 50 (+10)][Kecepatan: 45 (+15)][Keterampilan Baru: Mata Harimau, Refleks Insting]Mataku menyipit. Mata Harimau? Aku memilih keterampilan itu dan segera muncul notifikasi.[Mata Harimau (Lv. 1): Memungkinkan pengguna untuk melihat dengan lebih tajam di dalam kegelapan dan membaca gerakan lawan dalam pertempuran.]Aku tersenyum tipis. Sistem ini benar-benar tahu cara membuatku semakin kuat.Namun sebelum aku

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   3.Hutan Bulan Yang Gelap

    Begitu aku melangkah masuk, udara terasa lebih dingin. Aroma tanah basah bercampur dedaunan memenuhi hidungku, sementara suara serangga dan hewan liar bergema di kejauhan. Di tempat seperti ini, mereka yang lengah akan menjadi mangsa. [Mode Bertahan Hidup Aktif!][Analisis Lingkungan…][Ancaman terdeteksi dalam radius 100 meter!]Aku berhenti sejenak.Sistem ini benar-benar luar biasa. Dengan hanya berdiri di sini, aku bisa mengetahui keberadaan ancaman tanpa harus mencarinya.Baiklah, mari kita uji lebih jauh.Aku menutup mata, membiarkan informasi dari sistem mengalir ke pikiranku. Tiga musuh di depan, sebelah kanan, dan satu lagi bersembunyi di balik semak-semak.Aku menghela napas.Sederhana.Dengan gerakan ringan, aku merunduk dan bergerak ke arah semak-semak tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Aku bisa merasakan sesuatu mengintai di baliknya.Seekor Serigala Bayangan.Binatang ini dikenal sebagai predator malam yang memanfaatkan kegelapan untuk menyerang mangsanya. Bulunya hit

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   2.Bangkitnya Murid Terlemah.

    Suasana berubah. Murid-murid Sekte Moon yang awalnya menatapku dengan ejekan kini membisu. Tak ada lagi cemoohan, tak ada lagi tawa meremehkan. Yang tersisa hanyalah tatapan penuh keterkejutan dan ketakutan. Di depanku, Kang Hojin masih berlutut. Napasnya memburu, matanya melebar tak percaya. "Apa… yang kau lakukan tadi…?" gumamnya, suaranya bergetar. Aku menatap tanganku yang baru saja melepaskan serangan sabit bulan. Teknik itu terasa alami—seolah-olah aku sudah menggunakannya selama bertahun-tahun. Tapi ini baru permulaan. Aku melangkah maju perlahan. Setiap langkah yang kuambil terdengar jelas dalam keheningan. "Kenapa kau ketakutan, Hojin?" tanyaku dengan nada santai. "Baru satu serangan dan kau sudah gemetar?" Dia menggertakkan giginya, lalu bangkit. Tatapan ketakutan di matanya tergantikan oleh amarah. "Sialan! Aku tidak peduli trik apa yang baru saja kau pakai! Aku akan tetap menghabisimu!" Dia mencabut pedangnya dan langsung menyerang dengan kecepatan tinggi. SWOOS

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   1.Kematian Yang Terlambat

    Gelap. Aku pikir kematian akan datang cepat dan tanpa rasa. Tapi ternyata, aku masih sadar. Masih bisa berpikir. Masih bisa… merasakan. Sial. Tubuhku tak lagi bisa digerakkan. Aku hanya mengambang dalam kehampaan yang dingin. Apakah ini akhir? Mati begitu saja? Tanpa prestasi, tanpa pencapaian? Tidak. Aku menolak menerima ini. Aku telah menghabiskan hidupku menulis tentang pahlawan yang bereinkarnasi, menjadi lebih kuat, dan membalas dendam. Tapi aku sendiri mati sebagai pecundang? Kalau ada kesempatan kedua… Aku bersumpah, aku akan hidup berbeda. Lalu, seakan mendengar keputusanku, suara mekanis bergema di pikiranku. DING! [Sistem Lunar Ascension Aktif…] Menyesuaikan tubuh host… Menghubungkan dengan jiwa… Reinkarnasi dimulai. Dan sebelum aku bisa berpikir lebih jauh— Aku tersentak bangun. Udara dingin menusuk kulitku, suara pedang beradu bergema di sekitar, dan bau darah menyengat hidungku. Aku bukan lagi Seo Jin yang sekarat di rumah sakit. Aku berada di dunia yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status