Share

Surat Cerai 💌

Penulis: DityaR
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-09 21:00:04

Alzian masuk. Aromanya langsung tercium saat dia lewat di dekatku. Aku memejamkan mata sebentar, menarik napas dalam-dalam. Rasanya ... aman. Tapi sepertinya aku enggak boleh mudah percaya sama rasa itu, seperti yang dikatakan Dr. Karim.

Dia duduk di tepi ranjang Mamaku. “Aku dengar kamu ketemu sama Daniar.”

Aku mengangguk sambil berjalan menuju tempat tidurku sendiri. Aku yakin dia enggak ingin aku duduk di ranjang yang sama dengannya, meskipun tubuhku ingin banget ke sana.

“Dia punya bayi,” kataku, walau aku yakin dia sudah tahu.

“Bincha. Iya, anaknya lucu.”

“Mereka tadi ke sesi dongeng, di pusat kota.”

Aku kesal sendiri. Ngobrol dengannya terasa canggung. Aku seperti enggak tahu harus berkata apa.

“Kamu ingat nggak dia nikah sama Tedy?” Alzian menatapku, tangannya bersandar di paha.

“Dia bilang sih gitu.”

“Jadi kamu nggak ingat pas mereka nikah?”

Aku menggeleng.

“Mereka nikahnya s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • MANTAN WITH BENEFIT   Selamat Datang Khalisa 🌼

    “Aku kira kamu deketin dia cuma buat cari tahu kenapa dia ninggalin kamu?” Maya mengangkat satu alisnya.Aku pun mengangkat bahu. “Ya, sebenarnya itu juga, sih.”“Oh ... Kalau gitu, aku bisa bilang Khalisa yang sekarang sama kamu yang sekarang, udah nggak relevan. Karena kalian berdua sekarang bukan orang yang sama lagi. Bahkan kalau pun dia inget semuanya, dia tetap bukan Khalisa yang lama. Dan Alzian yang lama pun juga udah pergi waktu Khalisa ninggalin kamu. Mungkin kamu harus kenalan lagi dari awal!”“Maya!” teriak Aldani, memanggil dia.Maya tersenyum dan memegang lenganku sebentar. "Senyum dong, ya? Malam ini, kan kita harus senang-senang.”Lalu dia berjalan ke arah Aldani dan menggandeng tangannya, membawanya turun ke arah api unggun.“Itu Luno lagi bareng Althaf, ya?” Aku dengar dia bertanya ke Aldani.“Udah, santai aja, Alzian,” tegas Maya kepadaku.Aku menoleh ke dalam ruang tamu, dan menemukan Khalisa

  • MANTAN WITH BENEFIT   Cinta itu Masih Ada ❤️‍🩹

    ୨ৎ A L Z I A Nજ⁀➴Aku sedang memperhatikan dari sisi lain balkon saat Khalisa asyik makan Kebab daging sambil minum Wine di dalam rumah. Dia sedang mengobrol dengan Danny, dan Danny berhasil membuatnya tertawa.Memang begitulah Danny, dia gampang banget bikin orang ketawa. Sikapnya selalu bawa aura nyaman yang bikin semua orang betah di sekitarnya. Dan perasaan cemburu mulai muncul dalam diriku.Dulu aku enggak pernah merasa minder soal Khalisa. Tapi itu dulu, sebelum dia meninggalkanku.Terus ... Bagaimana mungkin aku bisa melupakan soal lemari itu?Jelas dia bakal menyukai buku harian yang dulu pernah ia tulis, meskipun aku enggak yakin dia masih ingat sama isinya.Tapi kalau pun ternyata dia mengingat semuanya … toh apa artinya juga buat kami?“Udahlah, nikmatin aja pestanya!” Luno merangkul leherku sambil menggoyangkan tubuhku maju mundur.“Jangan ganggu dia!” kata Althaf sambil menyeruput dari gelas wine-nya, lalu berjalan ke arah api unggun. Semua orang mulai turun ke bawah.Lun

  • MANTAN WITH BENEFIT   Villa di Danau II 🌛

    Derrin bengong.“Nggak ada. Nggak penting. Lupain aja!”“Serius? Kamu mau gantung aku gitu aja?”Wajahnya sontak berubah. “Nggak bisa. Orang aku udah janji buat nggak ngomong.”“Please? Semua orang tahu gimana keadaan aku yang dulu. Aku juga pengen tahu, aku dulu tuh orang kayak gimana, sih?”“Oke deh. Aku nyalain apinya dulu, ya? Tenang ... Tapi kalau cewek-cewek di atas sampai tahu aku bocorin ini, bisa-bisa aku didepak dari geng.” Derrin mulai mengambil kayu.“Wah, serem juga tuh,” kataku sambil membantunya membawa kayu ke arah api unggun. “Oke. Aku janji nggak bakal ngomong. Kamu segitu bencinya, ya, sama aku, humm?” Aku meletakkan kayu dekat api unggun, sementara Derrin mulai menyusunnya dengan rapi.“Nggak lah! Sumpah! Mana bisa aku benci sama ipar.” Dia berhenti sejenak. “Cuma … kadang dulu kamu tuh .…”Aku berdiri, tangan di pinggang, menunggu dia menyelesaikan kalimatnya. “Derrin?”“Sombong ... Sama ... Sok banget jadi orang!” Dia menghela napas. “Aduh, aku jahat banget ya u

  • MANTAN WITH BENEFIT   Api Unggun 🌛

    ୨ৎ K H A L I S A જ⁀➴Setelah aku berkeliling di setiap ruangan, mencari kunci lemari, berharap ada sesuatu yang bisa memicu ingatanku, akhirnya aku menyerah dan menuju dapur. Soalnya, perutku sudah minta diisi. Aku buka kulkas, kupikir isinya kosong. Aku bahkan sudah siap-siap memesan Grab atau apalah buat pergi ke pusat kota. Eh, ternyata kulkasnya justru penuh.Aku mengambil beberapa bahan untuk membuat sandwich. Baru saja aku mulai makan, aku mendengar suara aneh dari luar. Seketika aku diam, menahan napas. Tapi enggak ada apa-apa. Aku lanjut makan sambil berusaha menenangkan pikiran. Padahal biasanya aku nyaman sendiri, tapi sejak kecelakaan, kesendirian justru bikin aku gelisah. Semakin lama sendiri, pikiranku makin liar, aku takut enggak akan pernah jadi diriku yang dulu.Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu, membuatku terlonjak. Aku melirik ke meja kecil tempat Alzian bilang dia menaruh pistol."Ini kita, santai!" Daniar berteriak dari luar, dia tahu kalau aku pasti panik.Aku

  • MANTAN WITH BENEFIT   Keluarga Sunya 🌼

    “Ngomong-ngomong, si duo Bucin di mana nih?” tanya Danny.Mama masuk sambil tertawa. Tangan Papa menempel di pinggangnya, takut dia kabur.Harry mengeluh dan langsung buang muka. Aku enggak kebayang sih, bagaimana jadinya kalau hidup serumah sama dua orang itu.“Dengar-dengar kamu nemuin Khalisa di penginapan hari ini?” tanya Mama sambil mengambil barang dari ruang tamu buat dimasukan ke keranjang cucian.Papa duduk di sofa bekas tempat Almorris duduk. Aku enggak nyangka dia bisa kabur dari agenda bersih-bersih hari ini.“Dia lagi di Villa,” jawabku.Mama langsung berhenti dan memperhatikanku. “Sendirian?”Semua mata langsung tertuju padaku. Termasuk Almorris yang sudah siap keluar."Iya," jawabku."Alzian ...." Papa terlihat sangat kecewa."Dia udah gede, Pa!"“Dengan kondisi amnesia? Kita udah janji ke Marwa buat jagain dia,” katanya lagi.“Aku nggak pernah janji apa pun ke Marwa!”"Lupain dulu soal Marwa," potong Mama. "Kita bahkan nggak tahu Khalisa itu masih ingat cara pakai komp

  • MANTAN WITH BENEFIT   Vasektomi 🧸

    ୨ৎ A L Z I A N જ⁀➴Kupikir rumah ini bakal kosong waktu aku parkir mobilku. Tapi ternyata, jalan masuknya penuh dengan mobil Pick-upSial.Sempat terpikir buat mutar balik dan kabur, tapi Papa sudah berdiri di sana, melambai, sepertinya dia sudah menunggu.Aku parkir di posisi strategis, biar gampang kabur kalau sewaktu-waktu ingin pergi.“Alzian, gimana kabarnya?” tanya Papa, menunduk sedikit dari atas balkon.“Ngapain sih, kalian di sini?”“Mama bilang rumah kamu jorok banget. Jadi dia mutusin hari ini buat bersih-bersih.”Aku langsung ingin balik ke mobil. Terakhir kali ‘bersih-bersih’ kayak gini, bikin aku jadi lebih depresi. Mama memang nggak bakal berhenti sebelum semua debu dan sarang laba-laba hilang. Entah kenapa dia sebegitu ambisiusnya. Toh, kami semua di sini, jomblo. Siapa juga yang peduli?Tiba-tiba Harry, adik tiriku yang baru sebelas tahun muncul sambil memainkan bolanya.“Eh, Ry!” seruku sambil nyolong bolanya.“Apa, Alzian?”“Hari ini ada latihan bola nggak?”“Besok

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status