JANGAN LUPA KLIK BERLANGGANAN DAN KOMENTAR YA, BIAR AUTHORNYA SEMANGAT NGETIK LAGI😍💪''Jangan ada yang berani mengazani bayi Amira ....!'' ucap seseorang menggema mengangetkan kami. Aku segera menatap ke arah pintu, ternyata yang bersuara adalah Papa, Mama pun ikut serta datang menjenggukku di klinik ini. Aku begitu amat bahagia melihat kedua orang tuaku datang.Tetapi ada seseorang yang sangat membuatku kaget. Kedua orang tuaku tidak datang berdua, melainkan dengan lelaki yang sudah membuat sahabatku terluka.''Kamu ....!'' rilihku menatap tak suka padanya.''Iya Amira, ini aku, apa kamu masih ingat denganku?'' tanyanya dengan wajah berseriAku tidak memperdulikan ucapannya, sama sekali tak suka melihat kedatangannya yang membuatku tak percaya. Apalagi mengingat dirinya yang sudah tega menyakiti perasaan Bunga. Memang kejadian itu sudah menjadi masa lalu, tapi pastinya rasa sakit itu masih membekas di dalam hati Bunga.''Maksud Papa apa melarang Reyhan mengazankan bayi Amira?'' ta
Reyhan tergugu, ia menarik nafas pelan dan menatap iba ke arahku. Tatapanya sulit diartikan. Lalu, tak berapa berapa lama ia melangkah pelan menghampiriku.''Baiklah, aku akan mengazani bayimu tapi tidak dengan menjalin hubungan denganmu.'' ucapnya kaku dan segera menggendong tubuh bayi mungil yang masih memerah.Reyhan segera menempelkan tangan kanan di sebelah telinganya. Ia segera melantunkan suara adzan yang sangat merdu. Hatiku terasa lebih tenang tatkala Reyhan dengan merdu mengazankan bayiku. Aku merasa sangat beruntung bisa mengenal dan dengannya. Walaupun hanya sebentar saja, tapi sahabat bahagia buatku.Setelah selesai mengazankan bayi, ia menatap sekilas ke arahku dan berlalu pergi meninggalkan ruangan bersalin ini tanpa berucap pamit.Setelah kepergiannya yang sudah tak terlihat, aku kembali termenung. Rasaya pahit sekali ketika lelaki yang sudah aku cintai malah pergi meninggalkan hanya karena mendapat penghinaan dari kedua orang tuaku.Aku begitu gampang mencintainya,
POV AUTHORSaat ini, Amira dan Reyhan terlihat sangat bahagia. Mereka disibukan tengah mempersiapkan acara pernikahan yang satu minggu lagi akan segera terlaksana. Para keluarga besar pun turut membantu agar momen pernikahan Amira dan Reyhan nanti terkesan sempurna dan mewah.''Sayang, Papa sangat bangga sekali. Akhirnya kamu bisa menemukan pasangan yang terbaik. Semoga kalian berdua hidup bahagia setelah menikah nanti.'' ucap Hartawan pada Amira.''Amin. Terima kasih, Pa.''Hartawan bangga melihat putrinya bisa menemukan jodoh yang terbaik seperti Reyhan, ia tidak menyangka laki-laki yang dulu pernah ia hina mampu membuktikan rasa cintanya pada Amira. Dia pun sangat bahagia dan berharap bahwa putrinya akan hidup bahagia dengan Reyhan.Semua perlengkapan dari gaun pengantin, catering, hotel sudah semuanya dipersiapkan jauh-jauh hari. Hanya tinggal menunggu hitungan hari, semua mimpi yang diharapkan oleh mereka akan terwujud. Amira dan Reyhan sangat menantikan pernikahan segera terwuju
''Dzakira?!'' Amira terkejut ketika melihat seorang wanita terbaring dengan kondisi luka yang parah. Wanita itu yang pernah membuat rumah tangga Amira dan Bagas hancur. ''Kamu kenal, Sayang?'' tanya Reyhan menatap ke arah Amira. Seakan ingin tahu wanita yang disebut oleh istrinya.''Dia yang sudah menghancurkan rumah tangga aku dengan mantan suamiku dulu, Reyhan. Aku tahu wajahnya sesaat tidak sengaja menemukan bukti foto perselingkuhan mereka.'' jelas Amira. Reyhan terkejut mendengarnya. Amira seakan masih menahan luka akibat perlakuan Bagas dan juga Dzakira. Jika saja ia masih bersama mantan suaminya dan tidak mengetahui perselingkuhan diantara mereka, mungkin Amira akan terus-terusan menjadi wanita bodoh yang mau dibohongi oleh suaminya sendiri. Namun, sekarang Amira sangat beruntung sudah terlepas dari laki-laki jahat seperti Bagas. Sekarang ia sudah memiliki Reyhan, laki-laki yang akan membuat Amira bahagia dan tidak akan mengalami nasib seperti sebelumnya.''Kamu wanita yang ku
''Sayang ... kamu kenapa?'' tanya Amira pada Reyhan sembari membuka pintu lebar.''Amira?!'' Reyhan terkejut melihat kedatangan istrinya.''Kok sepertinya kamu sedang gelisah. Ada apa?'' tanya Amira.''Gelisah? Hmm ... barusan kebetulan sekretarisku telepon. Dia bilang bahwa hari ini ada meeting yang harus diselesaikan. Aku bingung, karena saat ini pun aku tengah sibuk ingin membantu kamu mengurus perlengkapan yang akan dibawa besok.'' jelas Reyhan sambil terkekeh.''Oh begitu. Ya sudah, kamu kerjakan saja meeting hari ini. Lagipula tinggal sedikit lagi akan selesai kok. Pergi saja, tidak apa-apa.'' suruh Amira memperbolehkan Reyhan pergi. Reyhan menelan saliva lalu tersenyum.''Hmm, kalau begitu aku pergi, ya, Sayang.'' Reyhan mencium kening Amira. Kemudian melangkah pergi meninggalkan istrinya keluar kamar.Amira memandang Reyhan. Hatinya merasa ada sesuatu yang aneh pada diri suaminya. Namun, Amira abaikan dan menganggap hanyalah sebuah firasat yang tidak benar adanya.Amira pun la
Mobil taksi yang mereka tumpangi akhirnya melesat meninggalkan halaman rumah. Bintang, sejak tadi bercengkrama dengan Reyhan. Dari penglihatan Amira, mereka nampak terlihat bukan seperti Ayah dan anak tiri. Walaupun Reyhan bukan Ayah biologis Bintang, Amira tahu Reyhan adalah laki-laki yang bertanggung jawab dan menerima masa lalunya, teruma menerima Bintang yang sekarang sudah berstatus menjadi anak tirinya.''Sayang ... kamu kenapa? Sepertinya ada sesuatu,'' tanya Reyhan menatap wajah Amira.''Eh, tidak! Aku hanya senang melihat kamu dan Bintang akur dan bahagia seperti ini,'' jawab Amira sambil tersenyum.''Aku pun sangat bahagia, Sayang. Aku tidak menyangka sekarang sudah menjadi Ayah.'' ujar Reyhan.''Terima kasih ya, kamu sudah menerima Bintang seperti anak kandungmu sendiri. Aku sangat bangga memiliki seorang suami seperti kamu.'' sahut Amira. Jemarinya meremas kedua tangan Reyhan.''Apapun itu, aku akan menerima masa lalu kamu dan Bintang. Kalian berdua adalah anugerah yang su
[Mas, apa kamu sudah sampai Turki?] tanya wanita dari seberang telepon.Amira mengurutkan kening. Dia merasa cukup hafal dengan suara wanita yang menelepon suaminya.'Bukankah suara itu milik Dewi? Tapi ... bagaimana bisa Reyhan kenal dekat dengan Dewi. Sementara sesaat ia datang ke rumah, mereka nampak biasa saja seperti tidak saling mengenal. Lalu, sebenarnya siapa masa lalu Reyhan sehingga nomer kontaknya masih di simpan di ponsel ini?'[Mas Reyhan? Kenapa tidak dijawab? Sekarang aku sedang di Bandara. Kirim lokasi hotelnya, sekarang juga aku akan menuju ke sana agar kita bisa bermesraan.] ucapnya kembali.Jantung Amira berdebar. Hatinya mendidih ketika mendengar ucapan wanita yang ia tidak kenali. Ternyata Reyhan masih ada hubungan dengan masa lalunya. ''Amira?''Tiba-tiba Reyhan datang, ia menatap ke arah Amira yang tengah menggenggam ponsel miliknya. Tubuh Reyhan bergetar, ia terlihat ketakutan. Apalagi tatapan Amira sama sekali tidak teralih seakan-akan ingin menerkamnya hidup
''Amira?'' Amira menoleh sesaat mendengar suara laki-laki yang memanggil namanya. Jantungnya seketika berdetak cepat, Amira terkejut ketika melihat sosok Reyhan berdiri tegap menatap ke arahnya. Dia bangkit dari tempat duduk, mencoba melangkah meninggalkan Caffe bersama Bintang. Hatinya membuncah tak ingin bertatap muka dengan laki-laki yang bergelar suaminya. Rasa sakit yang terasa masih membekas di hati, apalagi ketika mengetahui bahwa Reyhan mempunyai wanita idaman lain.''Amira, tunggu! Kamu kenapa pergi tanpa pamit? Sejak kemarin aku mencari keberadaanmu,'' ucap Reyhan mencekal pergelangan tangan istrinya, Amira.''Biarkan aku pergi, aku sudah tidak mau lagi bersama laki-laki seperti kamu. Lebih baik kita bercerai agar kita bisa hidup masing-masing,'' ujar Amira, hati Reyhan membara ketika mendengar ucapan dari istrinya.''Bercerai? Segampang itu kamu meminta cerai? Permasalahan yang terjadi bisa dibicarakan dengan baik-baik Amira, aku tidak--''''Tidak ada yang perlu dibicarak