MENANTU PILIHAN MAMA

MENANTU PILIHAN MAMA

last updateLast Updated : 2025-02-05
By:  Puspita_ApOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
4Chapters
132views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Riza Abiputra dan Rani Abiputra, pasangan suami istri dari keluarga kaya raya yang memiliki perusahaan di beberapa negara. Mereka memiliki seorang putra yang bernama Justin Evando Abiputra. Justin memiliki wajah tampan, kulit putih serta hidung mancung, laki-laki sempurna yang hampir tidak memiliki kekurangan. Riza dan Rani berniat menjodohkan Justin dengan Melody Deolinda Robetson, putri tunggal dari Ardana Robetson dan Gita Robetson. Kedua orang tua mereka melakukan perjanjian tanpa diketahui putra-putri mereka. Perjodohan yang dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan milik Keluarga Robetson yang hampir gulung tikar. Dan karena keputusan yang telah disepakati kedua belah pihak Justin maupun Melody tidak bisa menolak.

View More

Chapter 1

01

Terlihat keluarga harmonis sedang berkumpul di salah satu ruangan dengan aktivitas masing-masing. Riza dan Rani saling menatap, moment yang tepat untuk memberitahu Justin tentang pertemuannya dengan seseorang.

“Justin!” panggil Riza

“Hm,” Justin hanya bergumam tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang ia pegang

“Papa mau bicara!”

“Bicara aja.”

“Taruh ponsel kamu dan dengarkan Papa bicara sampai selesai!”

Justin menghela nafas kasar. Ia menaruh ponselnya di atas meja lalu beralih menatap ke arah kedua orang tuanya. Justin menunggu apa yang ingin Ayahnya bicarakan. “Papa mau bicara soal apa?”

“Nanti malam ikut Papa!”

“Ke mana?”

“Papa akan melakukan sebuah pertemuan dengan rekan kerja Papa, Papa harap kamu bisa ikut.”

“Tumben ajak Justin?”

“Di sana nanti akan ada obrolan penting dengan rekan kerja Papa. Bisa ikut?”

Justin menganggukkan kepalanya. “Justin akan ikut.”

Riza dan Rani tersenyum mendengar jawaban Justin. Tidak ada rasa curiga sedikitpun yang dirasakan Justin, ia menganggap orang tuanya hanya melakukan pertemuan biasa tentang pekerjaan.

Malam harinya

Di sisi lain, terlihat seorang perempuan cantik duduk di depan cermin yang berada di dalam kamarnya. Perempuan itu adalah Melody Delinda Robetson! Wajah Melody terlihat murung karena hari ini kedua orang tuanya akan melakukan pertemuan dengan keluarga laki-laki yang akan dijodohkan dengannya.

Melody terlihat cantik dan anggun, gaun yang ia kenakan sangat cocok di tubuhnya. Rambutnya tergerai dengan indah menambah kesan cantik baginya. “Huhh,,” helaan nafas kasar keluar dari hidungnya

Ceklek

Melody mengalihkan pandangannya ketika mendengar suara pintu kamarnya terbuka, dan terlihatlah Gita berdiri di ambang pintu. “Mama!” lirihnya

“Mama boleh masuk, nak?”

Melody mengangguk sembari tersenyum. “Masuk saja, Ma!”

Gita menghampiri putrinya sembari tersenyum manis. Beliau berdecak kagum melihat kecantikan putrinya. Beliau yakin putra dari rekan kerja suaminya pasti menyetujui perjodohan mereka. Bukan tanpa alasan Gita dan Ardana menjodohkan putri mereka pada laki-laki yang tidak dikenalnya.

Gita mengelus kepala Melody dengan lembut dan penuh kasih sayang. Beliau merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukan. Beliau melihat kesedihan di mata putrinya, tapi di satu sisi beliau terpaksa melakukan hal ini.

“Sayang, kamu sudah siap?” Melody mengangguk pelan

“Yakin?”

“Huhh.. yakin nggak yakin, Ma.”

“Maaf, sayang!”

Melody meraih kedua tangan Gita lalu mengelus punggung tangan Ibunya dengan lembut. Ia tidak suka melihat kesedihan orang tuanya. “Mama nggak perlu minta maaf! Em.. lebih baik kita berangkat sekarang!”

“Papa sudah siap kan, Ma?” tanya Melody

“Sudah.”

Melody mengangguk. Ia menarik tangan Ibunya keluar dari kamar untuk segera menemui Ardana. Ia tidak suka melihat kesedihan kedua orang tuanya. Melody tersenyum manis melihat Ayahnya yang sudah siap, mereka tinggal berangkat untuk menemui Keluarga Abi putra.

“Waw, cantik sekali putri Papa!” kata Ardan

Melody terkekeh geli mendengar pujian Ayahnya. Apapun penampilannya Ardana selalu memujinya dengan kalimat yang membuatnya merasa bahagia. “Terima kasih, Pa.”

“Sudah siap?”

“Sudah, Pa.”

“Oke, kita berangkat sekarang!” Gita dan Melody mengangguk sebagai jawaban.

Ardana mengemudikan mobilnya menuju tempat tujuan. Selama di perjalanan wajah Melody terlihat sedih dan murung. Banyak yang ia pikirkan tentang perjodohannya kali ini.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di tempat tujuan. Kurang lebih 30 menit dan akhirnya mereka sampai di café bunga, tempat di mana mereka melakukan pertemuan.

Gita menoleh ke belakang menatap putrinya. “Sayang, turun yuk!”

“Iya, Ma.”

Gita menggenggam tangan Melody yang terasa begitu dingin. Ia tahu apa yang dirasakan putrinya saat ini. Mereka mamasuki café tersebut untuk menemui Keluarga Abi putra. Ardana merasa mereka sudah sampai lebih dulu.

Dan seperti dugaannya, Keluarga Abi putra sudah menunggunya di café sejak beberapa menit yang lalu. “Selamat malam!” sapa Ardana

“Malam!”

Riza langsung berdiri untuk menyambut kedatangan Keluarga Robetson. Melody menunduk dalam setelah bersalaman dengan Riza dan Rani. “Justin!” tegur Riza karena putranya tidak kunjung berdiri untuk menyambut kedatangan Keluarga Robetson.

“Maaf atas sikap putra saya!” kata Riza sembari tersenyum canggung

“Nggak papa, Pak.”

Riza mempersilahkan Keluarga Robetson untuk duduk. Mereka semua saling melempar senyum, tapi tidak dengan Justin. Melihat keberadaan Melody membuat Justin merasa ada yang aneh. Ia merasa pertemuan keluarganya kali ini bukan karena pekerjaan, melainkan karena hal lain.

“Pak Riza saya minta maaf jika kalian menunggu kami terlalu lama.” kata Ardana

“Nggak papa, Pak. Lagipula kami tidak menunggu kalian begitu lama.”

Cukup lama kedua keluarga tersebut saling diam sampai akhirnya Riza membuka suara terlebih dulu. “Boleh dibicarakan sekarang, Pak?”

Ardana mengangguk sembari tersenyum tipis. “Silahkan, Pak!”

“Justin!” panggil Riza

“Kenapa, Pa?”

“Maaf, jika Papa dan Mama baru memberitahu kamu tentang hal ini sekarang. Dengan pertemuan ini Papa dan Mama ingin menjodohkan kamu dengan Melody, putri dari Om Ardan dan Tante Gita!”

Deg

Justin terkejut mendengar pernyataan orang tuanya. Kedua tangannya terkepal kuat, wajahnya memerah menahan amarah, sudah pasti ia tidak setuju dengan keputusan kedua orang tuanya.

“Apa maksud Papa?” nafas Justin terlihat memburu menahan amarah

“Seperti apa yang Papa katakan barusan, Papa dan Mama harap kamu bisa menerima perjodohan itu.”

“Nggak!” Justin menolaknya dengan tegas

“Justin nggak mau dijodohkan!”

Riza mengetatkan rahangnya mendengar penolakan yang dilakukan Justin. Beliau merasa segan terhadap Keluarga Ardana. “Justin, jaga nada bicara kamu!” tegur Rani

“Apa-apaan ini? Dengan tiba-tiba Papa dan Mama menjodohkan Justin dengan perempuan yang sama sekali tidak Justin kenal, sudah pasti Justin menolak.”

“Sampai kapanpun Justin tidak mau dijodohkan dengan perempuan manapun!” ucapnya dengan tegas

Melody semakin menunduk dalam mendengar jawaban Justin. Ia sudah menduga hal ini pasti akan terjadi. Melody hanya bisa terdiam, ia terlalu takut untuk ikut campur.

Riza menghiraukan perkataan Justin, beliau justru beralih menatap ke arah Melody untuk menanyakan jawaban pada gadis itu. “Melody!” panggilnya

“I-iya, om!” Melody memberanikan diri untuk mendongak. Ia tersenyum tipis menatap ke arah Riza.

“Bagaimana jawabanmu tentang perjodohan ini?”

Deg

Tubuh Melody mematung mendengar pertanyaan Riza yang begitu tiba-tiba. Lidahnya terasa keluh ketika ingin menjawab pertanyaan beliau. “—“

Mereka semua menunggu jawaban Melody karena bagi Riza dan Rani keputusan Justin tidak begitu penting. Riza yang akan mengambil keputusan dan mengatur semuanya.

“Jawab, sayang! Kamu nggak perlu takut untuk menjawabnya.” kata Rani

Melody mengangguk kaku. “M-melody setuju dengan perjodohan ini, tante.”

Mereka tersenyum mendengar jawaban Melody, tapi tidak dengan Justin. “Enggak! Justin nggak setuju dengan perjodohan ini!” ucapnya dengan tegas

“Justin…”

“Pa, Ma, Justin sudah dewasa dan kalian tidak berhak mengatur Justin! Justin tahu keputusan apa yang harus diambil.”

Dan setelah itu Justin melangkah pergi meninggalkan table keluarganya. Tapi baru beberapa langkah suara Riza berhasil menghentikan langkah laki-laki itu. “Selangkah lagi kamu berjalan detik itu juga kamu akan kehilangan semua asset yang telah Papa berikan padamu!”

Justin mengepalkan kedua tangannya erat, bahkan kukunya yang sedikit panjang menancap di telapak tangannya. Perkataan Riza lebih menyakitkan daripada kuku yang menancap di telapak tangannya.

Dan tidak lama Justin berbalik badan menghadap keluarganya, hal itu membuat Riza tersenyum smrik. Beliau yakin Justin akan kembali karena putranya tidak akan bisa hidup tanpa asset darinya.

“Papa sudah menduga kamu akan kembali, Justin.” batin Riza berucap

Dengan terpaksa Justin kembali bergabung dengan keluarganya. Ia tidak memiliki pilihan selain memenuhi permintaan kedua orang tuanya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
4 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status