MEREBUT CALON ADIK IPAR

MEREBUT CALON ADIK IPAR

last updateLast Updated : 2025-11-19
By:  Atalla GaneshaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Lucian Van De Lucarl pria dingin berdarah mafia, terbiasa mendapatkan apa pun yang diinginkannya. Kekuasaan, uang, bahkan nyawa orang lain. Tapi untuk pertama kalinya dalam hidup, dia jatuh cinta… pada sesuatu yang tak boleh dimilikinya, calon istri adiknya sendiri. Perempuan itu lembut, tulus, dan sama sekali bukan bagian dari dunia kelam Lucian. Namun, setiap senyum dan tatapannya membuat batas moral Lucian semakin kabur. "Menikahlah denganku Alexa! " Ujar Lucian untuk ke sekian kalinya. "Ch kau ini waras atau tidak? Aku ini tunangan adikmu! " Bentak wanita itu murka, tapi Lucian masih memasang wajah paling santai yang dia punya. "Aku waras, hanya saja sedikit tergila-gila padamu!" Jawabnya to the point sambil memainkan jam tangan Rolexnya. "Lamaranmu ditolak! " "Brakkk! " Dan pintu dibanting dengan keras. Lantas bagaimana selanjutnya? Apakah Lucian akan berhenti atau lanjut mengejar dengan cara yang lebih brutal?

View More

Chapter 1

LUCIAN DE LUCARL

***

“Selamat malam, Tuan Putri,” sapa Lucian dengan suara tenang dan penuh percaya diri. Senyumnya samar, namun tatapannya menusuk, seolah tak pernah goyah oleh penolakan.

Dahi Alexa berkerut. Ia menyilangkan tangan di dada, menunjukkan sikap waspada.

“Ada apa kau datang larut malam begini?” tanyanya datar, jelas berniat menjaga jarak.

Lucian menghela napas pelan, kemudian mengangkat seikat bunga itu di hadapan Alexa.

“Seperti biasa, aku datang untuk satu alasan. Aku ingin melamarmu lagi,” ujarnya lantang, tanpa ragu. “Menikahlah denganku, Alexa.”

Alexa sontak memutar bola matanya dengan ekspresi jengah. Ada rasa muak sekaligus tidak percaya dengan kegigihan pria ini. Kadang ia benar-benar bertanya pada dirinya sendiri, apakah Lucian kehilangan akal sehatnya, atau sekadar tidak mengenal arti kata menyerah. Bagaimana mungkin seorang kakak kandung tega menikung tunangan adiknya sendiri?

“Kau ini gila atau bagaimana?” semprot Alexa dengan nada tajam, sorot matanya penuh penolakan.

Lucian justru tersenyum miring, seakan penolakan itu sudah ia duga.

“Aku waras,” jawabnya tenang.

Namun setelah jeda singkat, pria itu menambahkan dengan suara lebih rendah, matanya tak lepas menatap wanita di depannya.

“Tapi aku memang sedikit tergila-gila… hanya karena dirimu.”

“Ch, Lucian! Kau tahu, bukan? Aku ini tunangan adikmu sendiri!” suara Alexa meninggi, matanya menatap tajam ke arah pria itu. Wajahnya memerah, bukan hanya karena marah, melainkan juga karena jijik atas keberanian pria itu yang tidak tahu malu. “Bahkan saat ini, Roger masih terbaring koma, sedangkan kau dengan teganya berusaha menikungnya!”

Nada suaranya bergetar, menahan amarah yang semakin memuncak.

Lucian, yang berdiri di hadapannya, hanya mengangkat dagu dengan tenang. Sorot matanya dingin, tanpa rasa bersalah sedikit pun.

“Dia koma, Alexa. Dan aku yakin, ia tidak akan pernah bangun lagi,” ucapnya datar, seolah setiap kata keluar dari bibirnya adalah sebuah vonis. “Percuma saja kau menunggunya. Kau hanya akan membuang sisa hidupmu untuk seseorang yang tidak bisa kembali.”

“Jangan sembarangan bicara begitu!” bentak Alexa, suaranya meninggi. Tubuhnya gemetar karena amarah dan sakit hati mendengar ucapan Lucian yang begitu kejam. Ia segera meraih pintu tokonya, hendak menutupnya dengan paksa, berusaha mengusir pria itu dari hadapannya.

Namun sebelum sempat ia menutup pintu, sebuah tangan kokoh menahan gerakannya. Lucian dengan cepat menekan daun pintu itu, membuat Alexa tak bisa mendorongnya lagi. Wajah pria itu mendekat, jaraknya terlalu dekat hingga Alexa bisa merasakan nafasnya yang berat.

“Tunggu dulu, sayang,” bisiknya dengan nada yang menyebalkan, membuat bulu kuduk wanita itu meremang. “Setidaknya terimalah lamaranku dulu, baru kau boleh menutup pintu ini.”

Alexa meronta, berusaha melepaskan tangannya dari genggaman pria itu. Tatapannya menyala penuh kebencian.

“Lamaranmu kutolak! Dan akan selalu kutolak!” ujarnya lantang, penuh penegasan. “Alasannya pun tetap sama, kau bukan pria idamanku, Lucian! Kau hanyalah tukang tikung yang tidak tahu malu!”

Brakkk!

Dengan sekuat tenaga, Alexa akhirnya berhasil menutup pintu itu dan membantingnya hingga menimbulkan suara keras yang memecah keheningan malam. Tanpa ragu, ia memutar kunci, mengunci pintunya rapat-rapat, memastikan pria itu tidak bisa mengganggunya lagi.

Di luar, Lucian hanya berdiri diam menatap pintu kayu yang kini menjadi penghalang antara dirinya dan wanita yang ia inginkan. Sebuah senyum tipis menyungging di bibirnya, bukan tanda menyerah, melainkan janji bahwa ia akan datang lagi, dengan cara apa pun, sampai Alexa menyerah di pelukannya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status