Share

Enambelas

MISTERI MELETUSNYA PERUT ANTIKA (16)

****

Tini tiba-tiba mengendurkan tangannya dan jatuh tak sadarkan diri, sedangkan Denok masih dalam posisi terlentang sambil menangis tersedu. Nur yang masuk sambil membawa setumpuk selimut terkejut bukan main. Ia berteriak sehingga seluruh isi rumah heboh karenanya.

Rahman lebih dulu masuk, dan segera membopong Denok untuk dibaringkan ke atas kasur.

"Ada apa lagi ini, Ya Allah?" tanya lelaki itu.

Darsinah masuk dan menatap Tini yang masih tidak sadar, ia segera mendekati Denok yang menutup wajahnya sendiri. Cepat Darsinah mendekati anak keduanya.

"Ada apa, Nak? Katakan pada Ibu."

Denok terus menangis, Darsinah menarik tangan Denok dan melihat bekas kemerahan pada leher putrinya. Matanya melotot. Amarahnya memuncak. Dengan satu tarikan ia memeluk Denok begitu erat.

"Tidak apa-apa, Ibu akan berada disini, Nduk. Tidak akan ada yang bisa menyakitimu." lirih Darsinah.

Orang-orang mulai kelelahan menangani kejadian aneh yang terjadi di rumah Ant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status