Share

134. Si Berengsek

Sang mentari lengser dari kedudukan agungnya. Kini cahaya jingga kuat menyinari bumi dengan suasana sore yang khas. Gadis itu menatap jauh ke depan sesaat selepas seorang laki-laki duduk tepat di sisinya. Ia mengambil sedikit jarak yang normal untuk menjadi celah duduknya bersama Xena. Tak ada percakapan yang datang memecah sepi. Gadis itu diam sembari terus memandang jauh ke depannya. Pemandangan yang luar biasa syahdu dan damai. Taman kota adalah tempat yang baik untuk bersua dengan seseorang sesekali dalam satu pekan atau kalau tak sengaja bertemu di jalan. Xena tak begitu, ia tak pernah pergi ke taman di sore hari menjelang petang begini. Untuk akhir pekan, kadang kala saja. Kalau tubuhnya sudah meminta untuk diselaraskan dengan berolahraga ringan mengintari bangunan taman kota ini.

Kali ini ia datang bukan bersama sang kekasih, Haidar Bara Ivander. Juga bukan bersama si saudara tiri, Abian Malik Guinandra. Ia datang bersama teman baik, yang dulunya baik-baik saja. Kini r

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status