Share

Marry you again !!
Marry you again !!
Penulis: Areum Lee

Senin pagi ( Episode 1 )

Hari ini adalah hari senin pagi yang seperti biasa selalu sibuk. Aktifitas dan rutinitasku sebenarnya sama saja seperti pria-pria lainnya. Tetapi pada hari ini adalah hari yang lumayan sibuk bagiku karena pekerjaanku yang sebagai seorang kepala sekolah SMA swasta favorit dikota ini harus datang sedikit lebih awal dari hari biasanya karena ada acara kenaikan kelas dan penerimaan rapor siswa yang mana mengharuskanku menandatangani setiap lembar rapornya. 

Aku pun hanya sempat sarapan pagi ala kadarnya,bukan karena aku tidak memiliki seseorang istri yang pandai memasak,tetapi karena kesibukanku itulah yang membuatku tidak bisa selalu menyempatkan pagi hari yang lebih lama kepada istriku dan putri kecilku. 

Setelah memakan 2 keping roti dan segelas susu coklat,aku beranjak pergi dari meja makan tanpa sempat mengecup kening istriku. Dan aku agak sedikit tergesa-gesa karena aku rupanya terlambat untuk bangun pagi lebih awal. Jadi aku harus bergegas melajukan mobilku supaya cepat sampai disekolah. 

Tidak kusangka, ternyata hari ini adalah hari terakhirku melihat istriku tercinta dan juga putri kecil kami. Karena kecerobohanku yang ternyata lupa membawa jurnal kegiatan para guru, aku jadi tidak fokus memperhatikan jalanan didepan mataku, karena aku sibuk melihat kesamping kemudi mobil tanpa tahu ternyata pada arah yang berlawanan dari depan mobilku melaju begitu kencang truk besar bermuatan alat berat. Dan aku tidak sempat menghindari truk itu. 

Dan tiba-tiba saja seseorang berpakaian serba hitam datang menghampiriku dan mengatakan bahwa waktuku didunia ini sudah habis. Aku hanya terperangah, dan merasa bingung apa yang sebenarnya telah terjadi kepadaku.

"Joshua Abraham, usia 40 tahun. Anda pada hari ini harus segera pergi bersama-sama denganku menuju ke alam keabadian." Ujar lelaki itu tegas kepadaku. 

"Siapakah anda ini sebenarnya,dan kenapa saya harus ikut dengan anda?, saya ada urusan yang begitu penting saat ini. Saya harus bergegas untuk sampai ke sekolah tepat waktu". Jawabku sedikit marah kepada pria itu. 

"Tolong sadarlah Joshua,lihat didepan sana ada apakah itu?". Pria itu mengarahkan ku untuk melihat kerumunan banyak orang didepan ku.

Dan segera saja aku mencoba menerobos kerumunan orang-orang itu untuk melihat apa yang sebenarnya telah terjadi. Betapa terkejutnya aku, bahwa pria yang terbujur kaku tak berdaya yang berlumuran darah itu adalah diriku sendiri.

"Tidak,tidak mungkin ini terjadi kepadaku!!". Mengapa aku harus seperti ini, lalu bagaimana Elena dan putriku?". Aku hanya bisa terisak memandangi tubuhku yang sudah tak bernyawa lagi. 

"Joshua sekarang anda sudah paham kan apa yang sebenarnya telah terjadi kepada diri anda?". Kata pria berpakaian hitam itu kepada ku.

Jadi aku hanya bisa menuruti perkataannya tanpa bisa kembali kerumah untuk hanya sekedar mengecup kening Elena dan juga putri kecil kami

Sesampainya di alam keabadian,aku bertanya kepada pria itu apa yang akan terjadi kepadaku setelahnya. " Lantas seperti apa langkah yang harus kujalani selanjutnya?". 

Dan pria itu menjawab, "Aku tidak berkuasa atas apapun yang akan terjadi kepadamu nanti. Silahkan anda bertanya sendiri kepada Tuhan". Jawabnya datar 

Dan saat pria itu menghadapkanku kehadapan Tuhan, aku tanpa basa-basi bertanya kepada Tuhan. "Mengapa ketidakadilan ini terjadi kepadaku, Tuhan?".

Tuhanpun menjawab, "Bagaimana bisa kau berkata seperti itu!.Dirimu sendirilah yang telah menyia-nyiakan kesempatan berharga  yang selalu aku berikan kepadamu,selagi kau masih hidup.Tetapi kau hanya sibuk dan selalu sibuk dengan pekerjaanmu tanpa menyempatkan waktumu untuk membahagiakan keluargamu, yaitu anak dan istrimu,tanpa dirimu menyadari bahwa ternyata sudah habis waktu yang Aku telah berikan kepadamu".

"Tapi Tuhan jika aku meninggalkan mereka seperti ini, lantas bagaimana Elena bisa membesarkan putri kami sendirian?". Aku hanya bisa terisak saja kepadaNya. 

"Aku tidak peduli akan hal itu Joshua, sekarang kau harus segera naik ke surga. Karena disanalah seharusnya dirimu berada". Jawab Tuhan kepadaku. 

Tetapi aku terus saja meminta dan memohon kepada Tuhan agar mengijinkan ku untuk kembali menebus semua kesalahanku kepada Elena dan putri kami.

" Tuhan, aku hanya ingin membahagiakan Elena dan anak kami saja. Waktu pernikahanku yang telah kujalani dengan Elena yang berlalu begitu saja tanpa ada hal yang berarti,membuatku tidak tega meninggalkan mereka". Seruku kepadaNya

"Baiklah, Joshua.Jika itu keinginanmu, maka kau bisa kembali ke dunia dengan beberapa syarat dariku, dan kau hanya bisa mengikuti alurnya,tanpa menyia-nyiakan sehari saja kehidupanmu nanti!". Begitu jawab Tuhan kepadaku

Dan segeralah Tuhan meminta pria yang berbaju hitam disebelahku untuk mendampingiku kembali ke dunia,dan memberikanku dan mengingatkanku syarat-syarat yang aku harus patuhi nantinya.

Maka seketika itu juga kami telah pergi kembali lagi ke dunia. Dan pria itu mengatakan kepadaku bahwa saat ini kami sedang berada pada 20 tahun, dihari dimana kematianku telah berlalu

"Joshua mari kita lihat apa yang dikerjakan oleh Elena istrimu". Pria itu membawaku kesebuah sudut warung makan kecil dipinggir jalan,dimana rumah kami yang kami selalu tempati berada di sisi paling kiri,pada jalan dibelakangnya.

"Mari dicoba sup abalone menu favorit hari ini, Bapak dan Ibu serta saudara-saudari sekalian!. Karena hari ini adalah hari Senin, saya memberikannya cuma-cuma sebagai menu pendamping menu utama warung makan kami!". Elena mempromosikan sup abalone buatannya kepada beberapa pelanggan yang mampir untuk membeli makan siang pada hari itu.

Aku hanya bisa menatap wajah cantik yang telah berkeriput yang menunjukkan bahwa usianya tidaklah lagi muda. Ya, Elena dari kejauhan,tanpa bisa menghampirinya. Begitu pilu rasanya,ketika melihat wanita yang aku cintai itu hidup bersusah payah untuk menghidupi putri kami sendirian.

Dari dalam warung itu muncullah seorang gadis cantik yang sedang sibuk membantu Elena melayani para pembeli. Dialah putri kecilku yang ternyata sudah tumbuh menjadi gadis yang rupawan, yang tidak kalah cantiknya saat Elena masih muda.

Elena dan putri kami Luna, sibuk kesana kemari melayani pelanggan mereka hari itu, meskipun hanya warung makan kecil,tetapi tidak sedikit orang yang rela menunggu untuk meja dan kursi yang kosong yang bisa mereka tempati untuk menghabiskan makan siang mereka disana. 

Baru aku menyadari ternyata begitu lezat masakan Elena, tanpa sadar aku meninggalkannya tanpa memujinya dihari kepergianku saat itu, karena sudah menyediakan sup abalone favoritku. Tetapi aku hanya memakan 2 keping roti  dan susu saja dan tidak sedikitpun menyentuh sup abalone buatannya. Tanpa terasa air mata membasahi pipiku. 

"Elena, maafkan aku istriku tercinta. Betapa aku telah menyia-nyiakan hari-hari pernikahanku bersamamu,dan begitu jarang memujimu meski sekedar mengucapkan betapa lezatnya sup abalone buatanmu!".

Tangisku pecah dari kejauhan menatapnya.Dan saat itu aku dan pria berbaju hitam itu tidak diperkenankan Tuhan menghampiri Elena istriku saat ini karena ini adalah saat dimana aku harus mengetahui beberapa kesalahan hidupku yang telah berlalu dengan sia-sia tanpa sudah membahagiakan Elena dan putri kami.

Dan pria berpakaian hitam itu mengajakku lagi ke suatu tempat. Ya, rumah kami. Rumah kenanganku dan Elena. Meski sudah 20 tahun berlalu,tidak ada begitu banyak perubahan pada rumah kami. Hanya saja pintu kayu dan jendela yang nampak sedikit usang karena termakan usia.

Aku segera bergegas kedalam rumah, melihat-lihat keadaan rumah yang aku telah tinggalkan. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status