Share

14. Malam Pertama

***

Akhirnya emak juga menyuruhku ikut Ridwan malam itu.  Jantung seakan berlomba lari marathon. Pontang panting dan gedebukan tak karuan. Membayangkan ini malam pertamaku dengan Ridwan. Ya, Ampuun!

Aku pulang terpisah di mobilku, yang di setiri Ridwan. Ada si kembar empat di jok belakang, yang terkantuk-kantuk seperti biasa. Baby sitter aku suruh di mobil rombongan satu lagi yang mengangkut banyak keluarga. Malas rasanya, dari tadi melihat wajahnya ditekuk kayak onta. 

Apa Meyda itu cemburu, aku menikah dengan bapaknya si kembar? Dia mengaku sudah berkorban merawat si kembar  dari bayi. Mungkin Meyda menghalu dirinya jadi ibu beneran si kembar. 

Pukul 11 malam, aku sudah sampai di rumah Ridwan. Kali ini Ridwan tidak menggendong si kembar. Mereka bisa bangun sendiri, ketika terdengar pintu mobil dibuka. 

"Kamu bisa berganti baju di kamarku, Rosi," ucap Ridwan melihatku masih berkebaya. "Aku sudah siapkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status