Membawa Kabur Benih Sang Paman

Membawa Kabur Benih Sang Paman

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-06-14
Oleh:  Suhadii90On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
4Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Yara Patricia Caroline mencintai pamannya sendiri. Ia tahu, Steven Michael Gilbert hanya adik angkat sang mama. Namun, cinta itu hanya bisa Yara pendam dalam hatinya. Hingga suatu hari ia menjemput sang paman yang baru saja putus dengan kekasihnya di sebuah club malam. Dalam keadaan mabuk, Steven mengajak Yara bercinta dengannya. Yara yang saat itu sudah terpikat oleh ketampanan Steven, merelakan keperawananya diambil oleh pamannya. Hingga tumbuhlah benih itu. Yara tak mau memberitahu keluarganya siapa ayah dari bayi itu. Dia memilih pergi dari keluarganya dan membesarkan anaknya tanpa sosok suami di sisinya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Sesuatu yang Terjadi

“Astaga! Setiap kali putus dengan kekasih-kekasih gilamu, pasti berakhir dengan mabuk seperti ini,” gerutu Yara yang tengah membopong sang paman ke dalam kamar di club malam karena mabuk berat.

Pria itu menghubungi Yara berkali-kali dan memintanya datang ke sana. Dengan terpaksa gadis berusia dua puluh tiga tahun itu datang dan melihat pamannya tengah mabuk berat.

“Bercinta denganku,” bisik pria berusia tiga puluh dua tahun itu.

Yara mengerutkan keningnya mendengarnya. Ia memang sudah mengagumi pamannya sejak ia masih berusia lima belas tahun.

Namun, jika bercinta? Itu bukan hal yang harus dia lakukan. Meski pria itu bukan paman kandungnya.

“Tidak. Aku tidak mau bercinta denganmu. Kau itu playboy, banyak wanita yang sudah tidur denganmu.”

Meski begitu, Yara tetap menjatuhkan hatinya pada Steven, bahkan menjalin hubungan dengan beberapa pria pun hanya sebagai pelampiasan hatinya agar berhenti jatuh cinta pada pamannya sendiri.

Pria itu terkekeh pelan. “Aku menginginkanmu. Maka, bercintalah denganku. Memangnya kau tidak terpesona oleh ketampananku?”

Yara hanya menelan ludah. Tangan pria itu mendekap tubuh Yara dan membuat wanita membolakan matanya.

“Hentikan, Steven. Kau sedang mabuk—”

Belum selesai bicara, pria bernama Steven Michael Gilbert itu langsung mencium bibir Yara dengan ganas.

Yara sempat memberontak. Namun, tubuh kekar Steven tidak bisa didorong begitu saja.

“Steven, lepaskan! Empt ….”

Steven mencium bibir Yara lebih dalam lagi. Tangannya yang kekar menopang tubuh Yara hingga membuatnya tak bisa bergerak selain merasakan ciuman gila yang dilakukan pamannya itu padanya.

“Kau tidak akan bisa melupakan malam ini, baby girl,” bisik Steven sebelum menanggalkan semua pakaian miliknya juga merobek mini dress yang dikenakan Yara.

“Aku sangat menginginkanmu malam ini,” bisik Steven dengan suara beratnya.

Yara hanya terdiam mendengar bisikan itu. Hingga akhirnya ia terhanyut dalam belaian lembut dan juga sentuhan yang dilakukan oleh Steven padanya.

**

“Hei! Jangan melamun, ayo cepat masuk.”

Suara berat Steven memecah lamunan Yara yang sedang berdiri termenung di trotoar, matanya terpaku pada kosongnya udara pagi yang masih dibasahi embun.

Yara menoleh pelan ke arah sumber suara. Di hadapannya, Steven berdiri dengan satu tangan menyandarkan pintu mobil yang terbuka lebar.

Ia mengenakan jaket kulit hitam yang membuatnya terlihat semakin berwibawa, namun gurat lelah tak bisa sepenuhnya tersembunyi dari wajah tampannya yang keras dan dingin.

Meskipun begitu, matanya yang biasanya tajam kini tampak sedikit lebih tenang—setidaknya lebih baik dibanding semalam.

Tanpa berkata-kata, Yara melangkah masuk ke dalam mobil. Suara pintu tertutup membungkam deru jalanan seketika, menciptakan keheningan yang aneh di antara mereka.

Ia duduk diam, menatap Steven yang kini berada di balik kemudi, menyalakan mesin, lalu melajukan mobil perlahan.

Setelah beberapa menit, Yara memecah keheningan. “Kau tidak mengingat apa pun soal kemarin malam?” suaranya pelan, nyaris seperti bisikan, namun cukup jelas terdengar.

Steven tidak segera menjawab. Wajahnya tetap lurus menghadap ke jalan, ekspresinya sulit dibaca. Seperti biasa—dingin, tertutup, dan misterius.

Seorang pria yang terbiasa menyimpan pikirannya rapat-rapat, membiarkan dunia menebak isi hatinya tanpa pernah benar-benar memberi petunjuk.

“Tentu saja aku ingat,” jawabnya akhirnya, dengan nada datar yang hampir tidak memiliki emosi.

Yara menelan salivanya. Ia bisa merasakan detak jantungnya yang meningkat, menunggu lanjutan dari Steven.

“Hubunganku baru saja berakhir dengan Monica,” lanjut Steven akhirnya, tanpa menoleh sedikit pun. “Wanita itu… benar-benar tidak tahu diri.”

Nada suaranya berubah sedikit, tidak lagi datar, tapi ada kepahitan di sana—amarah yang ditekan, kekecewaan yang belum selesai.

Yara menatapnya tajam. Ia tahu hubungan Steven dengan Monica memang selalu naik-turun, tapi tidak menyangka akan berakhir begitu mendadak.

“Lalu, apa yang kau lakukan setelah itu, Steven?” tanyanya, ingin menggali lebih dalam, mencoba menghubungkan benang-benang kusut dari peristiwa semalam.

“Hei! Panggil aku paman. Aku ini pamanmu. Bahkan usia kita juga terpaut jauh, kau tahu?” protes Steven, melemparkan pandangan sekilas ke arahnya dengan alis terangkat.

Yara menghela napas kasar, membuang pandangan ke luar jendela mobil. Deretan pohon maple yang daunnya mulai menguning seperti ikut menjadi saksi percakapan tegang mereka.

“Aku bertanya padamu, setelah itu, apa yang kau lakukan?” ulang Yara dengan nada tak mau mengalah.

Ia tak peduli dengan teguran Steven. Bagi Yara, hubungan yang mereka miliki hanyalah ikatan formalitas yang tak pernah terasa nyata.

Steven menggigit bibir bawahnya, seolah menahan sesuatu yang berat. Ia tidak langsung menjawab. Matanya menatap kosong ke depan, lalu akhirnya ia menggeleng pelan, nyaris tak terlihat.

“Aku… mabuk,” katanya akhirnya. Suaranya pelan, seolah mengaku dosa. “Dan aku tidak tahu kejadian apa lagi yang terjadi padaku saat itu.”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status