Share

Tawaran Rujuk

"Hallo, Papa," Begitu sambungan video call terhubung Rania langsung menyapa Mas Bram. Aku duduk di samping Rania. Namun, sengaja belum menampakkan diri.

"Rania, anak Papa," ucap Mas Bram dengan binar bahagia.

Aku pun segera memberi kode ke Rania untuk memberikan ponselnya, padaku Rania pun menurut.

"Hallo mantan!" sapaku sembari tersenyum lebar menampakkan baris gigiku yang putih.

Glek, terlihat Mas Bram menelan saliva.

"I-itu ka-kamu, Naya istri, Mas?" tanya Mas Bram terbata. Tiba-tiba, rasanya mual mendengar kata istri yang terucap dari bibirnya. "Ca-cantik sekali," lanjutnya dengan mata tak berkedip.

"Perempuan itu akan terlihat cantik kalau dimodalin, Mas," jawabku sembari terus mengulas senyu.

Terlihat Mama ikut menyempilkan wajahnya ke dekat Mas Bram, berebut ingin melihatku.

"Ma-mantu Mama cantik sekali," pujinya.

Aku hanya tersenyum geli melihat kelakuan mantan suami dan mertuaku tersebut. Mereka baru memuji-muji

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status