Share

Pilihan dan Kenyataan

Mommy tersenyum sedih. Meletakkan jari-jemari tanganku ke dalam genggaman hangat. Tersendat-sendat menahan tangis Mommy bertanya, "Kenapa kamu nggak pernah cerita sama Mommy, Mirah?"

"Mirah minta maaf, Mommy."

"Ya, Mommy sudah maafkan kamu. Tapi kenapa, Mirah, kamu pikul beban yang seberat ini sendiri? Kamu tahu kan, Mirah, Mommy selalu ada buat kamu?"

Sedih, aku mengangguk dan hanya itu yang bisa aku lakukan. Dalam hal ini, aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Kelu. Terlalu bisu untuk mengucapkan sesuatu. Ya Tuhan!

"Mirah …!" Mommy mempererat genggaman tangannya. Tak pelak, air mata menetes juga. Aku yakin, Mommy juga tak pernah menyangka, puteri semata wayangnya akan mengalami nasib yang seburuk ini. Kelam. "Apa yang akan kamu lakukan sekarang? Oh, nggak mungkin kamu keluar dari rumah ini, sebelum bayi kalian lahir. Emh, biar Mommy saja yang di sini ya, temani kamu?"

Tanpa berkata-kata, hanya dengan air mata yang kian deras mengalir, aku memeluk Mommy. Erat dan hangat. Kini, Mo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status