Share

PAGI PERTAMA

Author: Mega al Affan
last update Last Updated: 2023-11-19 16:24:09

Dengan perlahan, tapi pasti... Reyhan mulai menyentuh wajah istrinya, ia mengusap lembut kedua pipi Aleeza, dan mendaratkan kecupan yang sangat dalam pada dahi istrinya.

Lalu, ciuman itu semakin turun ke arah pipi, hidung, dan mulut. Hingga akhirnya... Mereka berdua melakukan sebuah kenikmatan dunia yang sudah halal bagi mereka. Malam itu terasa sangat panjang dan mengesankan, karena ini adalah pengalaman pertama bagi kedua nya.

" Makasih sayang.... " Ucap Reyhan saat mereka selesai melakukan hubungan suami istri .

" Sama-sama mas" Jawab Aleeza.

Setelah itu, mereka berdua pun bebersih, lalu tertidur karena kecapek an.

***********

POV. Aleeza

" Nduk..... Ibuk sama Abah keluar dulu ya... " Pamit ibunya mas Reyhan yang sekarang menjadi ibu ku juga.

" Iya buk... " Jawab ku.

Hari ini, adalah hari pertama aku tinggal di rumah mertua ku. Ibuk dan Abah memperlakukan ku sangat baik, bahkan semenjak bangun dari tidur, rumah yang bisa di bilang sangat luas ini sudah selesai di sapu, ibu mertua juga sudah menyiapkan dua gelas kopi untuk ku dan mas Reyhan.

Rumah mertua ku ini terletak di sebuah desa yang masih sangat asri. Banyak sawah dan pepohonan yang memenuhi hampir di setiap gang rumah. Sungguh sangat berbeda dengan ku yang dulu nya tinggal di rumah yang padat penduduk.

Setelah mengantar kepergian mereka hingga depan rumah, aku pun kembali masuk kamar Untuk membangunkan mas Reyhan yang tidur lagi usai melaksanakan sholat shubuh.

" Bangun mas Rey, sudah pagi... " Ucap ku sambil menepuk-nepuk pipi nya.

Hoaammm.....

Mas Reyhan yang mendengar ucapan ku pun menggeliat dan mulai membuka mata nya.

Tiba-tiba....

Cup!!!

Mas Reyhan meraih kedua pipi ku dan mencium nya. Aku merasa malu sendiri dengan kelakuan seseorang yang telah bergelar suami ku itu.

" Alhamdulillah ya Alloh... Bangun tidur di depan mata udah ada bidadari " Ucap mas Reyhan yang lagi lagi membuat pipi ku bersemu.

" Mari bangun mas, ibuk sudah menyiapkan kopi dan sarapan buat kita" Ucap ku lembut.

Mas Reyhan pun terbangun dan menuju ke kamar mandi. Kebetulan, kamar mandi di rumah ini tidak ada yang berada dalam kamar tidur. Kamar mandi nya hanya ada di samping dapur.

Usai mencuci muka dan berwudhu, mas Reyhan menuju ke arah ku, ia pun duduk di samping ku sambil menyesap pelan kopi hitam milik nya.

" Dek, mas minta kamu luaskan rasa sabar nya ya, jika tinggal disini " Ucap mas Reyhan.

" Emang kenapa mas?? " Tanya ku penasaran.

" Nanti kamu akan tahu sendiri, yang penting luaskan rasa sabar nya" Jawab mas Reyhan sambil tersenyum.

Aku pun ikut tersenyum ke arah nya. Mas Reyhan itu pribadi yang sangat sabar, itu menurut penilaian ku saat ini. Entahlah... Bagaimana dengan satu tahun ke depan.

Saat ini, matahari mulai naik dan menyinari alam semesta. Beberapa burung juga tampak berkicauan meramaikan suasana. Dan sepagi ini, di rumah mertua ku sudah datang beberapa tetangga yang akan membantu membereskan semua sisa acara kemarin.

Aku yang tak terbiasa hanya berdiam diri saat orang lain sibuk pun mendekati seorang ibu ibu berdaster lusuh yang sedang memotongi sayuran.

" Ini di potong semua bu? " Tanya ku.

" Iya nduk... " Jawab nya judhes.

Bushetttt...... Ni orang apa setan ya?? Cuma di tanya gitu aja jawaban nya nggak ikhlas banget.. Pikir ku.

Karena tak tahan dengan lirikan mata nya yang mengintimidasi dan kata kata judhes yang keluar dari mulutnya, aku pun segera beranjak pergi, mengurungkan niat ku untuk membantu nya.

Aku pun kembali melihat lihat sekitar area dapur. Sebenarnya, aku pun ingin ikut membantu, namun aku tak ingin berurusan dengan orang-orang yang judes. Akhirnya, aku memutuskan untuk bergabung dengan mas Reyhan dan abah yang tengah bersantai.

" Duduk saja nduk, jangan hiraukan tatapan sinis ataupun perkataan menyakitkan dari mereka. Ngga usah di fikir, nggak ada gunanya. Mereka semua terbiasa seperti itu" Dawuh Abah.

Deg!!!  Bagaimana Abah bisa tahu??

" Tidak Abah, Aleeza tidak apa apa kok. tadi hanya ingin berkenalan aja dengan mereka " Jawab ku sambil tersenyum.

" Rey, ajak istri mu sarapan sana. Di ruang makan aja " Titah Abah.

" Iya bah" Jawab mas Reyhan.

" Dek, yuk sarapan dulu " Ajak mas Reyhan. Lantas, ia berdiri dan menggandeng tangan ku menuju ruang makan.

Di meja makan panjang itu, sudah tersedia nasi, buah buah an, rendang, rawon, oseng oseng, dan capjay. Mungkin, semua makanan itu adalah sisa hajatan kemarin.

Aku pun menarik kan kursi untuk mas Reyhan. Lalu, mengambilkan piring dan mengisinya dengan nasi beserta lauk pauk nya.

" Mas, mau yang mana lagi?? " Tanya ku usai mengambilkan beberapa potong daging rendang untuk nya.

" Capjay itu aja dek, kayaknya enak " Jawab mas Rey.

Dengan segera, ku layani permintaan laki-laki yang telah menjadi suami ku itu dengan penuh suka cita.

" Terima kasih sayang " Ucap mas Rey.

Dan lagi lagi, ucapan itu mampu membuat pipi ku memerah seperti tomat.

Setelah melayani suami ku, aku pun ikut mengambil piring dan mengisinya dengan makanan yang ku inginkan.

" Makan yang banyak sayang, jangan takut gendut. Kamu tetap cantik kok" Goda nya lagi.

" Sudah mas, ini sudah banyak kok. Mas mau lagi? " Tanya ku.

" Engga dek, ini sudah cukup" Jawab nya.

Sepuluh menit kemudian, kita berdua pun selesai makan. Aku berniat untuk mencuci piring bekas kita makan, namun mas Reyhan mencegah ku.

" Biar disini saja. Biarkan mereka yang mencuci piring nya" Titah mas Reyhan sambil menujuk ke arah gerombolan ibu ibu yang tengah bersih bersih.

Aku pun mengangguk paham, dan mengikuti langkah kaki nya menuju kamar kami.

" Nduk.... Aleeza...!!! " Panggil ibu mertua.

" Iya bu... " Jawab ku.

" Sini bentar, " Pangil beliau.

Mendengar panggilan itu, aku bergegas menemui beliau.

Setelah kedatangan ku, ibu mertua menyerahkan sepiring besar penuh buah buah han pada ku. Saat itu juga, aku mendengar kasak kusuk tetangga yang membicarakan ku.

" Iya lo, mentang-mentang pengantin baru, diam di kamar aja, nggak mau bantuin kita" Ucap Ibu ibu berdaster kuning.

" Tau tuh , seharusnya dia itu mendekati kita agar cepat kenal dan akrab" Sahut emak emak berjilbab merah.

" Sekarang aja sok sok an sopan banget, nada bicara nya lembut banget, lihat aja... Satu bulan kemudian pasti udah kayak mak Lampir " Ucap Ibu ibu yang dandan nya paling menor di antara mereka semua.

Astagfirullah ya Alloh.....

Mereka melihat ke arah ku, dan aku menatap mereka dengan ramah, ku angguk kan kepala ku dan ku berikan senyuman yang paling manis. Lalu, aku pun berbalik arah menuju kamar ku, dan aku masih bisa mendengar dengan jelas, ucapan terakhir mereka.

" Gitu aja sok belagu!! " Tukas mereka.

Ah, biarlah... Terserah mereka mau berkata apa. Dari ini aku pun tahu, bahwa kedepan nya, aku harus ekstra hati-hati, karena para tetangga ku adalah lampir. Hahaha....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menantu Serasa Pembantu   bab 48

    Mandi bareng yuk! " Ajak nya.Aku tersipu malu mendengar ajakan itu. Ini emang bukan yang pertama kali, tetapi setiap mas reyhan mengajak itu, selalu saja aku merasa malu.Aku hanya menjawab ajakan mas reyhan dengan anggukan kepala. Dan lelaki ku itu sudah tersenyum genit. Ia juga mengedip ngedip kan mata nya beberapa kali untuk menggoda ku.**********Malam ini, adalah malam kesekian purnama aku menjadi istri dari sosok mas reyhan.Tetapi malam ini, adalah malam ke dua aku di rumah orang tua ku.Kami berdua bercengkerama ringan setelah sholat isya' berjamaah. Membahas beberapa hal receh yang tak seharusnya di bahas, dengan di temani dua cangkir susu hangat." Abah sayang... " Panggil ku manja." Iya sayang... Ada apa? " Jawab nya." Malam minggu an yuk. Jalan jalan, sekalian nyari camilan " Ajak ku." Duh, dedek nya abah pengen apa nih? " Tanya mas reyhan seraya mengusap lembut perut buncit ku." Adek pengen bakso bakar, salad buah, sama takoyaki " Jawab ku terkekeh." Oke, sekarang

  • Menantu Serasa Pembantu   bab 47

    Cah ayu....Apapun yang terjadi, komunikasi bersama pasangan adalah hal utama. Jadi, jangan pernah sampai berhenti komunikasi hanya karena suatu masalah yang sedang menghantam bahtera rumah tangga mu.Kamu masih punya papa dan mamah.... Jadi, jika kamu membutuhkan bantuan berupa apapun, termasuk materi. Kamu bisa meminta sama kami" Nasehat mamah panjang lebar.Aku pun memeluk wanita yang telah melahirkan ku itu. Seperti seorang anak kecil yang tak ingin di tinggal pergi." Mamah.... Do'akan Aleeza mah, do'akan agar puteri mamah ini kuat menjalani semuanya. Do'akan agar puteri mamah ini mampu bersabar atas segala cobaan yang Alloh berikan " Ucap ku tergugu." Iya sayang... Iya, doa mamah akan selalu menyertai tiap langkah mu. Kamu, sebagai istri harus selalu mendapatkan ridho suami ya nduk... Karena, surga mu ada pada suami mu" Ucap mamah lagi.Di tengah asik nya pembicaraan kami, papah tiba-tiba nongol, masih dengan baju kerja nya." Ada apa mah?? Kok kalian kayak yang serius gitu?? "

  • Menantu Serasa Pembantu   bab 46

    Loh, mah... Sejak kapan mbok jum disini?? " Tanya ku." Oo, sejak kamu di boyong sama Reyhan za. Mamah ngga bisa ngurus semuanya sendirian. Jadi, mbok jum yang biasa membantu mamah " Jelas mamah.Aku hanya manggut-manggut mendengar penjelasan mamah.Tak lama kemudian...Mbok jum sudah datang dengan membawa secangkir kopi susu panas, segelas susu rasa coklat kesukaan ku, dan beberapa camilan." Terima kasih mbok... " Ucap ku tulus." Sama sama mbak " Jawab nya.Wanita tua itu tersenyum juga ke arah ku.Mbok jum adalah tetangga kami. Seorang janda tua yang di tinggal anak anak nya. Semua anak anak nya memilih hidup di kota, tanpa mempedulikan lagi ibu nya.Setelah berbincang-bincang sebentar, mamah pun menyuruh ku istirahat di kamar." Istirahat saja, kalian pasti capek. Apalagi kamu hamil tua nduk, dan tadi habis perjalanan jauh " Ucap mamah." Iya mah" Jawab ku.Setelah berpamitan pada mamah, aku pun mengajak mas reyhan ke kamar." Aaa... Capek banget " Ucap ku sambil merebahkan diri

  • Menantu Serasa Pembantu   bab 45

    Bu ,Aleeza mau pulang " Pamit ku lirih." Kenapa pulang?? " Tanya beliau sengit." Nggak papa bu. Aleeza cuma pengen pulang saja kok. Insya Alloh juga nggak lama. Cuma satu minggu an" Jawab ku." Sama Reyhan? " Tanya beliau lagi." Iya bu. Kami berdua mau pulang. Naik sepeda motor saja. Nggak lama kok bu" Sahut mas Reyhan." Terus, ibu sama siapa disini?? Kalian tega ninggalin ibu sendiri?? " Ucap ibu mertua penuh drama." Kita nggak ninggalin ibu kok... Kita hanya sebentar bu" Jawab ku meyakinkan ibu mertua." Ya udah, iya... Berangkat saja. Hati hati" Ucap nya kemudian.Setelah sungkeman dengan ibu mertua, akhirnya kita berdua berangkat." Mas, nanti mampir ke toko ya... Sebelum sampai rumah " Ucap ku pada mas Reyhan saat motor yang kita naiki mulai melaju. Membelah jalanan yang masih berkabut di pagi hari." Kenapa?? Beli apa?? " Tanya nya." Beli oleh oleh buat orang rumah mas, ngga enak sama papa mamah mas, kalau nggak bawa apa apa " Jawab ku." Ya udah, iya... Nanti kita mampir.

  • Menantu Serasa Pembantu   bab 44

    Mas... Antarkan aku pulang ke rumah papa mamah esok pagi ya...hiks... " Ucap ku lirih." Kenapa pulang?? " Tanya nya sambil memicingkan mata nya." Ngga papa mas, Aku hanya ingin pulang. Hiks.. " Jawab ku.Entahlah, dari tadi, isakan isakan kecil selalu menyertai ucapan ku.Aku bahkan ngga bisa mengontrol suara tangis ku yang lolos begitu saja. Aku benar-benar terlihat sangat lemah di depan pria ini. Pria yang keluarga ku percaya mampu membuat ku bahagia, namun nyatanya... Lebih sering membuat hati ku terluka." Kamu kenapa za?? Bukanya menjawab pertanyaan mas, malah nangis?? " Tanya mas Reyhan.Sungguh, hati ku sangat dongkol mendengar pertanyaan nya. Ia benar-benar ngga peka." Mas.... Aleeza ingin pulang. Aleeza capek mas, jika terus terusan mas perlakukan seperti ini. Aleeza capek!! Aleeza ingin menenangkan diri sejenak di rumah mamah. Hiks... " Jawab ku." Za, maafkan aku... Maafkan aku jika membuat mu tidak nyaman " Ucap mas Reyhan."Tidak apa mas, bolehkan mas... Aleeza pulang?

  • Menantu Serasa Pembantu   bab 43

    * di dalam kamar*" Sayang... Aku rindu kamu... " Bisik mas Reyhan genit." Hem.. Iya mas" Jawab ku.Mas Reyhan pun melepaskan jilbab ku. Ia mencium kening ku begitu dalam. Lalu, ciuman itu semakin turun hingga ke bibir.Kami berdua pun terlibat dalam perasaan asing yang sering kami lakukan. Kami terlibat dalam ciuman panas yang memabukkan.Hingga akhirnya... Kami melakukan sunnah rasul yang entah sudah berapa kali kami lakukan. Saling menikmati setiap sentuhan. Saling berbagi rasa dan menyalurkan kemampuan yang kami milik untuk memuaskan pasangan.*********" Aleeza!!! Sini kamu!! " Teriak ibu mertua di tengah malam yang gelap itu.Aku yang baru saja memejamkan mata tersentak kaget, karena teriakan nya yang cetar membahana itu.Segera ku rapikan jilbab ku, dan keluar dari kamar untuk menemui nenek lampir itu." Ada apa bu?? " Tanya ku." Kamu itu kerjaannya tidur saja!!! Ini kamu makan!! Habiskan!! " Titah nya seraya menyerahkan nasi kotak yang baru saja di dapat nya.Aku yang baru s

  • Menantu Serasa Pembantu   bab 42

    Rey, Aleeza sangat peduli pada mu. Tadi, setelah selesai makan, ia cepat cepat pulang karena ingat kamu yang belum makan. Ia ingat kewajiban nya untuk selalu berbakti pada mu. Ia selalu mendahulukan kebutuhan mu. Lalu... Pernahkah kamu bersikap seperti itu pada Aleeza?? " Tanya ku." Maaf budhe... Maafkan Reyhan. Terima kasih karena budhe sudah menyadarkan Reyhan, tentang betapa pentingnya Aleeza dalam kehidupan Rey. Sekarang, Rey akan berubah budhe " Ucap Reyhan setelah sekian lama tertunduk." Sekarang, pulanglah dan minta maaf sama Aleeza. Budhe yakin, saat ini suasana hati nya sedang tidak baik baik saja. Tetapi, ia di paksa untuk tetap melayani mu. Untuk berpura-pura baik baik saja di depan mu" Tutur ku." Baiklah budhe. Reyhan pulang sekarang ya. Terima kasih banyak " Ucap Reyhan.Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan itu. Lalu, mata ku mengiringi langkah Reyhan menjauhi rumah ku.Aku tahu, aku percaya... Reyhan adalah laki-laki cerdas, ia dapat mencerna semua ucapan ku dengan b

  • Menantu Serasa Pembantu   bab 41

    Rey, budhe hanya punya ini. Maaf, sangat sedikit. Semoga bisa membantu. Oh iya, ini alamat rumah anak budhe. Kamu kesana saja, biar budhe yang telepon dia " Ucap ku sembari menyerahkan amplop putih yang berisi beberapa lembar uang merah dan selembar kartu nama putera ku.Wajah Reyhan tampak tak enak. Ia juga menatap ku sepersekian detik, seolah tak percaya dengan apa yang barusan terjadi." Budhe.... Ini terlalu banyak " Ucap nya." Rey, budhe mud adalah kakak dari ibu mu. Jadi, anggap saja budhe ini ibu mu juga " Ucap ku lembut." Hiks.... Iya budhe. Iya.... Terima kasih banyak atas semuanya. Insya Alloh, Reyhan nggak akan pernah melupakan kebaikan budhe " Ucap nya tertatih.Ia menangis sesenggukan di hadapan ku. Ia juga menciumi tangan ku berulang kali." Sudah Rey.... Sekarang berangkat lah.... Ingat!! Sebenci apapun diri mu pada ibu mu, tetaplah menjadi anak yang berbakti. Tetap do'akan kebaikan untuk nya" Pesan ku." Iya budhe. Terima kasih banyak " Jawab Reyhan.Setelah itu, aku

  • Menantu Serasa Pembantu   bab 40

    Lalu, mengalirlah sebuah cerita dari mulut ku. Bukanya aku membuka aib adik ku sendiri, bukan...Justru, aku ingin menantu baik hati nya itu tahu, bahwa sebenarnya ia adalah orang yang baik. Ia hanyalah seorang korban dari sebuah kejahatan masa lalu.Dan semoga, dengan bekal sedikit cerita dari ku, Aleeza jadi mengerti. Aleeza jadi memahami, kenapa khoir bisa menjadi sosok seperti itu. Sosok, yang bahkan aku sendiri terkadang membenci nya." Budhe.... Maaf, Aleeza nggak tahu" Ucap nya." Nggak apa nduk. Wajar saja, jika kamu merasa sakit hati atas perlakuan ibu mu. Karena budhe pun terkadang juga merasa begitu " Jawab ku." Iya, begitulah budhe. Aleeza merasa sudah sangat capek menghadapi ibu. Aleeza juga capek menghadapi sikap mas rey budhe. Maaf, jika Aleeza mengeluh" Ucap Aleeza sendu.Aku dapat merasakan sebuah rasa sakit hati yang mendalam dari jiwa Aleeza. Karena aku tahu betul, bagaimana sifat khoir.Pernah, aku bertengkar hebat dengan nya. Gegara aku membela reyhan yang hanya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status