Share

Sang Mantan

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 19:25:52

“Flight attendant prepare for arrival.” Suara berat Abinawa yang mengalun merdu itu membuat Elza, Anya dan Ayara mengembuskan napas lega.

Kurang lebih mereka mengudara selama lima belas jam, long haul flight yang melelahkan.

Akhirnya mereka tiba di sebuah pulau pribadi milik Lazuardy yang masih terletak di Asia Tenggara.

Pulau yang cukup luas itu memiliki landasan pesawat terbang sendiri karena di sana terdapat resort mewah yang memiliki fasilitas di atas hotel bintang lima, hanya mampu di sewa oleh artis terkenal, pengusaha sukses dan para pemimpin Negara juga para Sultan di Dunia.

Flight attendant segera mengecek keadaan penumpang.

Toilet beserta kamar di kabin belakang tidak luput dari pengecekan.

Malvino dan Sera keluar dari kabin kamar setelah Anya mengetuk pintunya.

Malvino keluar sambil mengancingkan kemejanya dan raut wajah pria itu tampak kesal karena kegiatan bercintanya harus terganggu turbulance.

“Flight attendant landing station.”

Informasi dari Abinawa tersebut mengharuskan flight attendant memastikan seluruh penumpang dalam posisi duduk.

“Maaf, Pak ... sabuk pengamannya.” Anya mengingatkan Malvino.

“Pakein donk,” pinta Malvino kurangajar sambil merentangkan kedua tangan ke samping dan mengangkat sedikit panggulnya.

Demi apapun, wajah Anya memerah karena junior Malvino masih berdiri mungkin belum puas bercinta dengan Sera yang saat ini sudah duduk di seat belakang, ekspresi perempuan itu terlihat biasa saja tanpa dosa.

Terpaksa Anya membungkuk untuk memasangkan sabuk di pinggang Malvino.

Kemudian segera pergi dari depan Malvino tidak lupa memberikan senyum setengah terpaksa.

Tanpa Anya ketahui jika Nicholas si tuan dari privat jet ini memberikan tatapan tidak suka kepada Malvino karena telah menggoda air crew-nya.

“Lo tuh enggak asyik jadi orang, enggak bisa bersenang-senang ... gue aja yang punya bini masih pengen merasakan nikmat dunia.” Malvino berceloteh meledek adiknya.

Tapi seperti biasa, Nicholas akan mengabaikan ucapan sang kakak yang akhlaknya seperti dajjal itu.

“Flight attendant, door may be opened.”

Lagi, suara merdu Abinawa terdengar, suara yang bisa membuat kaum hawa merinding dibuatnya apalagi jika sudah melihat sosok pria itu yang memiliki tubuh atletis dengan kemampuan menggoda yang luar biasa.

Abinawa adalah raja dari segala buaya terlebih setelah didapuk menjadi the best Pilot tahun ini dengan kemampuannya yang mumpuni dan setara Pilot yang memiliki jam terbang jauh lebih banyak dari pria itu.

Ketiga pramugari cantik lantas membuka pintu dan berdiri untuk mengantarkan sang tuan menuruni pesawat.

Menurut informasi yang diberikan Revan, mereka akan stay di pulau pribadi ini selama dua hari.

Akan diadakan pesta besar untuk merayakan ulang tahun Bagaskara Lazuardy, pengusaha yang kesuksesannya telah diakui oleh banyak Negara di Asia Tenggara.

Hal di luar kebiasaan karena tim dari awak pesawat diundang pada acara ulang tahun Bagaskara Lazuardy dan diberi fasilitas mewah di resort tersebut.

***

“Ra, kok belum siap-siap? Acaranya sebentar lagi.” Elza memberitau.

Wanita yang sudah matang dan siap menikah tapi belum ketemu jodoh itu paling hobby mengatur juniornya.

“Males ah, aku di kamar aja ... lagian aku enggak datang juga enggak ada yang ngeh.” Ayara menjawab sambil membolak bakikan majalah yang ia temukan di cottage tempat dirinya menginap bersama dua teman satu timnya.

“Ya emang enggak akan ada yang ngeh tapi apa lo enggak pengen menghadiri acara pesta orang kaya? Siapa tau ketemu jodoh ... lagian yang diundang itu bukan cuma para pengusaha dari Indonesia tapi Asia Tenggara sampe anak-anak Sultan yang ganteng-ganteng itu juga diundang loh, Ra ... ah, gue mah dijadiin istri kedua juga enggak apa-apa deh dari pada harus jadi Pramugari mempertaruhkan nyawa kaya gini mah.” Anya yang sedang mengaplikasikan makeup pada wajahnya, berceloteh.

Ucapan Anya itu membuat Elza dan Ayara merotasi bola mata jengah.

“Anak Sultan mana yang mau sama kita, Nya ... kamu ada-ada aja.” Ayara mengingatkan agar Anya tidak terlalu tinggi dalam berekspektasi.

“Eiiit, mantan istri anak Presiden kedua kita ‘kan dulunya Pramugari, yaaa ... ini mah kalau dikabulkan sama Yang Maha Kuasa, kalau enggak juga ya gue berdoanya mau maksa.” Anya si aneh selalu memiliki jawaban yang membuat dua sahabatnya pening.

Elza melempar tissue bekas ke arah Anya disusul Ayara yang melempar bantal sofa pada gadis halu itu.

Anya mencebikan bibirnya. “Kalian itu punya beban hidup berat kayanya sampe enggak mau ngehalu gitu sekali-sekali,” tukas Anya mencibir.

“Trus Mbak Elza mau jadi istri kedua juga? Apa mau sama pak Revan?” Gantian Ayara menggoda seniornya.

“Apaan sih.” Elza mengerucutkan bibir tapi pipinya merona.

“Anget enggak dipeluk pak Revan pas turbulance tadi?”

“Mbak Elza di peluk pak Revan? Waaa ... kalian di belakang kayanya menang banyak ya, gue ketakutan di kabin depan sendirian.” Anya tidak terima.

“Pak Revan kenceng banget meluknya, aku heran di sana ada aku sama Mbak Elza tapi cuma Mbak Elza yang dipeluk.”

“Ck ... ck ... ck ... Mbaaak, boleh tuh ... pak Revan ‘kan belum nikah.”

“Tau dari mana?” Elza dan Ayara kompak bertanya.

“Enggak ada cincin di jarinya.” Anya menjawab santai.

“Sok tau, lo!” Elza melempar bantal sofa dan kini mengenai punggung Anya, dibalas gadis itu dengan memburu Elza sambil menodongkan lipstik untuk mewarnai wajahnya.

Sempat terjadi kejar-kejaran dan gelak tawa tercetus membuat gaduh cottage mereka selama beberapa saat, lalu kembali berdandan untuk pesta yang sebentar lagi akan berlangsung.

Kedua sahabatnya itu juga memaksa Ayara untuk menghadiri pesta.

Dengan penuh keterpaksaan akhirnya Ayara mengikuti keinginan dua sahabatnya.

Menggunakan makeup on point hasil karya Elza dan minidress bodyfit hitam lengan panjang yang memetakan tubuhnya secara sempurna—Ayara melenggang bersama kedua sahabatnya memasuki venue.

Mereka tidak perlu berbasa-basi ataupun menyapa si pemilik pesta, cukup menikmati pestanya saja.

Anya dan Elza meninggalkan Ayara sebentar untuk mengambil beberapa kudapan yang telah disajikan.

Makanan mewah yang jarang mereka temui, bahkan katanya ada ice cream coklat berlapis emas. Luar Biasa.

“Hai.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mendarat di Pangkuan CEO   TAMAT

    Selama memimpin perusahaan Nicholas, Radhika berusaha melakukan yang terbaik.Dan tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, perusahaan Nicholas berkembang pesat karena tangan dingin Radhika.Tapi ada hubungan yang harus dikorbankan, Radhika dan Alana sering kali ribut karena Radhika yang terlalu sibuk.Sebagai kepala suku, tentu saja Bagaskara menilai ketekunan, kerja keras dan usaha Radhika tersebut.Restunya tercurah untuk Radhika dan Alana, hingga pada saat Radhika mengungkapkan keinginannya untuk menggelar pesta pernikahan di atas kapal pesiar dengan uang yang ia kumpulkan selama ini—Bagaskara menolak keras.Sang kepala suku yang malah membiayai pesta pernikahan mereka.Bisa dibilang kalau pesta Alana adalah pesta pernikahan termegah yang dibuat oleh keluarga Lazuardy.Hanya klien besar, beberapa petinggi Negara dan orang-orang dari kalangan VIP saja yang diundang.Bagaskara beralasan bila pesta tersebut adalah pesta pernikahan penutup karena Alana merupakan cicit bungsunya setelah

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Vania

    “Hai, aku Tante Vania ... temen papa kamu, papa kamu minta aku untuk jemput kamu ... ayo Tante antar pulang,” ajak Vania kepada Ejra yang kini tengah menginjak usia empat tahun.Bocah laki-laki itu menggelengkan kepala. “Kamu bohong! Papa enggak punya temen selain om Edgar,” tukas Ejra dengan tampangnya yang dingin sedingin es. Mirip sang papa.Vania tertawa kering. “Om Edgar juga teman Tante, Tante liatin foto kami bertiga ya ... sebentar.” Vania mengotak-ngatik ponselnya.“Sedang apa kamu sama cicit saya?” Suara Bagaskara yang menggelegar membuat ponsel Vania jatuh ke lantai.Vania mendongak kemudian meraih ponselnya dengan tatapan dan senyum ramah pada Bagaskara.Bagaskara menarik tangan Ejra, satu tangannya yang memegang tongkat ia angkat dan mengarahkan tongkat tersebut ke depan wajah Vania.“Jangan pernah berpikir hal yang akan kamu sesali apalagi berniat melakukannya, saya tidak akan membiarkan kamu mengganggu keluarga saya, mengerti?” tegas Bagaskara mengancam.Vania mengerjap

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Rindu Yang Berat

    “Mamiiiiii,” panggil Alana ketika memasuki rumah tidak melihat sang calon ibu mertua di ruang televisi.“Miiii.” Alana memanggil lagi tapi malah Surti yang menghampirinya.“Kanjeng Mami lagi shopping sama mertuanya bu Ayara.” Surti memberitau.Alana mengembuskan napas panjang, menjatuhkan tubuhnya di sofa.Ia baru saja pulang kuliah dan merasa sangat kelelahan.“Mbak, boleh buatin orange jus enggak?” Alana meminta dengan nada manja merayu.“Baik, Non ... saya buatkan dulu.”Surti kemudian pergi ke dapur meninggalkan Alana yang kini merebahkan tubuhnya di sofa menatap langit-langit.“Ah, si Mami sama Tante Danita shoppingnya enggak ngajak-ngajak nih!” Alana menggerutu.Ia lantas merogoh ponselnya bermaksud menghubungi Paramitha melalui sambungan video call.Tiga kali mengulang tapi Alana tidak dapat tersambung dengan Paramitha.Akhirnya Alana menghubungi ponsel Danita dan barulah terdengar sahutan di ujung telepon sana.“Sayang!” seru Danita dengan hati riang.“Tante, aku mau ngomong s

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Ijin Nicholas

    Malam ini Anya tidak bisa lolos dari serangan buasnya Abinawa.Pria yang perhari ini telah syah menjadi suaminya itu tidak bisa menahan diri semenjak mereka memasuki kamar pengantin.Beberapa gaya Kamasutra telah mereka jajal menghasilkan kenikmatan yang tak terperi.Dan saat ini ketika mereka sudah diujung ronde kedua, Abinawa masih saja gagah perkasa menghujam Anya dari atas.Tubuh pria itu lembab berpeluh, napasnya memburu tanpa kenal lelah melakukan hentakan demi hentakan nikmat.“Maaasshh,” desah Anya seraya memeluk pundak Abinawa yang kemudian membungkamnya dengan ciuman.Anya belum pernah merasa senikmat ini ketika bercinta dengan Abinawa padahal sebelumnya telah sering mereka lakukan.Sama halnya dengan Abinawa yang merasa jika pergulatan ini adalah yang terbaik sepanjang hidupnya meski ia pernah merasakannya berulang kali dengan Anya.“Anyaaa.” Abinawa menggeram tertahan merasakan milik Anya menjempit miliknya ketat.“Massshhh.” Anya mendesah lagi, Abinawa tau jika istrinya s

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Pesta Pernikahan Anya Dan Abinawa

    Seperti apa yang dikatakan Ayara kepada Abinawa sebelumnya, ia akan datang ke pesta pernikahan pria itu dengan Anya tanpa didampingi oleh Nicholas.Ayara datang bersama Ejra dan seorang Nanny, sebetulnya Alana dan Paramitha ikut menemani Ayara ke Bali tapi Paramitha juga enggan datang karena menghargai menantunya.Paramitha dan Alana memilih tinggal di kamar hotel yang telah disiapkan Nicholas.Setidaknya Nicholas mau memfasilitasi Ayara ke Bali walau sesungguhnya dalam hati pria itu enggan mengijinkan Ayara pergi.Nicholas menghargai persahabatan yang dimiliki Ayara meski dengan orang yang tidak ia sukai.Terlebih, Revan dan Elza pun ikut menemani Ayara membuat Nicholas tenang melepas istrinya ke pesta tersebut.Gaun seindah apapun yang dikenakan Ayara tetap saja tidak akan membuatnya seseksi dulu lagi karena ada Ejra yang sesekali harus ia gendong.Namun, aura keibuan Ayara terpancar membuatnya terkesan dewasa.Lain halnya dengan Candy yang tampak pucat tanpa riasan di wajah, mengan

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Sudah Move On

    Dengan atau tanpa restu kedua orang tuanya, Ferdi tetap menikahi Candy.Ferdi telah berbuat dosa dengan menghamili Candy tapi kini malah melakukan sesuatu tanpa ridho kedua orang tuanya, entah lah apa jadinya nanti.Kedua orang tua Ferdi begitu keras menentangnya menikahi Candy malah meminta untuk menggugurkan bayi itu.Ferdi mana tega, meski berulang kali Candy mengatakan jika tak apa tidak menikah karena Candy juga menyadari kesalahannya tapi Ferdi tidak bisa membiarkan anak itu lahir tanpa status kedua orang tuanya yang telah syah.Dan di sinilah Ferdi dan Candy sekarang, di KUA untuk menunaikan niat bertanggung jawab atas perbuatan mereka.Setelah berkonsultasi dengan kepala KUA setempat, Ferdi dan Candy diperbolehkan menikah dengan kondisi tersebut.Wali hakim yang menjadi wali dari pihak Candy.Revan bertindak sebagai saksi dari pihak Ferdi dan Abinawa adalah saksi dari pihak Candy.“Lucu ya Capt. Abi ... dia jadi saksi nikah cewek yang pernah ditidurinnya,” celetuk Elza dan lan

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Orang Tua Baru

    Bagaimana Ayara akan mengalami baby blues jika Nicholas selalu ada disampingnya dan membuatnya bahagia.Setiap malam minggu Nicholas berinisiatif membawa Ayara makan malam tanpa Ejra, berdua saja mereka melakukan makan malam romantis disebuah restoran meski bukan restoran mewah.Hari minggunya Nicholas membawa Ayara dan Ejra jalan-jalan keluar menikmati kota di mana mereka tinggal sementara ini.Menurut Ayara, kota ini adalah kota paling indah yang pernah ia datangi.Sengaja Nicholas tidak memilih pusat kota untuk menjadi tempat staycation-nya agar Ayara nyaman karena jauh dari suara berisik.Nicholas sudah memperhitungkannya dari jauh hari, ia ingin membuat istrinya nyaman setelah melahirkan sebagai rasa terimakasih Nicholas pada Ayara.Satu bulan ini juga mereka selalu bersama, tanpa sekalipun Ayara kehilangan Nicholas seperti sebelumnya.Kehilangan dalam artian, raganya berada bersama Ayara tapi fokus dan pikiran Nicholas tertuju pada pekerjaan.“Kita berhenti sebentar buat makan s

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Candy & Ferdi

    Ferdi mengusap punggung Candy yang terlihat membungkuk duduk di bangku taman depan rumah orang tuanya.“Maafin Bunda ya, Bunda enggak bermaksud begitu ... beliau lagi terguncang karena kita menikah dengan kondisi seperti ini,” ujar Ferdi sedang berusaha mengobati hati Candy yang ia ketahui sedang terluka oleh ucapan sang Bunda.Rencana pernikahannya dengan Candy ditentang keras oleh keluarga dan kedua orang tuanya.Mereka terang-terangan mengatakan bahwa tidak menyukai Candy, hal itu membuat hati Ferdi juga terluka.Terlepas dari cinta atau tidak tapi Candy adalah ibu dari anaknya.Beberapa minggu terakhir tinggal bersama Candy membuat Ferdi yakin jika Candy sebenarnya perempuan baik.Hembusan napas terdengar panjang keluar dari hidung Candy, perempuan itu menoleh ke samping menatap Ferdi kemudian tersenyum.Senyum yang tidak sampai ke matanya.“Aku enggak apa-apa, kalau kita enggak dapat restu ... kamu jangan maksa, aku enggak apa-apa melahirkan dia tanpa suami ... salah aku juga ‘ka

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Pria Yang Tepat

    “Janin yang sedang dikandung Candy itu anaknya Ferdi,” kata Ayara.Ia dan Nicholas sedang menonton acara televisi di atas ranjang di kamar mereka.Posisi Nicholas bersandar pada headboard memeluk Ayara dari belakang.Ayara bersandar nyaman di dada bidang Nicholas, keduanya baru saja menidurkan Ejra tanpa bantuan Nanny dan hal itu merupakan sebuah prestasi bagi Ayara dan Nicholas.Kembali pada kalimat yang Ayara ucapkan tadi, tanggapan Nicholas hanyalah sebuah gumaman.Pria itu tampak tidak peduli.“Mas Abi mau nikah sama Anya dua bulan lagi.” Ayara melanjutkan informasi yang perlu Nicholas ketahui dan lagi-lagi suami cool-nya itu menanggapi dengan malas-malasan.“Mbak Elza lagi hamil,” imbuh Ayara kemudian.“Berapa minggu?” Dan barulah hal itu menarik perhatian Nicholas.“Delapan minggu, kayanya Mbak Elza mau resign.”Nicholas mengangguk, informasi tersebut baru diketahuinya.Revan tidak mengatakan apapun ketika tadi berbicara dengannya melalui sambungan telepon.Ayara dan Nicholas ma

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status