Awal dari sebuah rencana

Beberapa hari ini Frank tak bisa fokus dengan pekerjaan. Sejak kehadiran Carol Gilmore di rumahnya dan membawa kabar yang sama sekali yang tak ia sangka. Kabar itulah yang telah membuat pengaruh buruk pada kehidupan pernikahannya dengan Jeanny yang baru seumur jagung.

Baru saja ia mereguk manisnya berumah tangga dengan wanita yang begitu dicintainya, kini ia harus dihadapkan oleh persoalan pelik yang mungkin saja dapat menghancurkan pernikahannya bersama dengan Jeanny Anderson. Tentu saja ia tak mau itu sampai terjadi. Sekuat tenaga ia akan mempertahankan Jeanny dalam hidupnya, ia tak mau istrinya itu pergi dan meninggalkannya lagi seperti waktu itu.

Lantas apa yang harus ia lakukan sekarang?

Kini ia merasa buntu dan hampir putus asa.

Susah payah ia meyakinkan Jeanny kalau ia begitu mencintainya dan tak mungkin berkhianat apalagi memilih Carol Gilmore, tapi tetap saja istrinya itu seperti meragukannya.

Ia bisa mengerti perasaan istrinya sekarang, bagaimana Jeanny tak merasa sakit hati dan kecewa mengetahui kenyataan kalau ia pernah berhubungan dengan wanita lain, yang tak lain adalah Carol Gilmore meskipun itu hanya satu malam. Wanita mana yang tak sakit hati.

Sebuah panggilan telepon mengejutkannya siang itu, dengan enggan ia melirik ponsel yang sejak tadi berdering dan nomor asing yang tak ia kenal tampak muncul di layar.

"Siapa?" pikirnya dalam hati.

Tak mau lama berpikir, ia pun mengangkat teleponnya.

"Ya hallo, Frank Jefferson di sini"

"Frank! Sungguh kejutan kau mau mengangkat telepon dariku!" seru sebuah suara dari sebrang dan Frank hafal betul milik siapa suara yang tak asing baginya itu.

"Garth Gaskins?!"

"Mau apa kau meneleponku, brengsek?!" tegur Frank tak senang.

Suara di seberang sana terdengar terkekeh senang.

"Begitu caramu menyapa teman lama, sobat?" sahut Garth acuh tak acuh

"Katakan apa maumu!? aku sedang tak punya waktu untuk meladeni ocehanmu itu!" Frank bertanya tak sabaran.

"Hey, sungguh kau tak berubah sama sekali setelah cukup lama kita tak pernah menghabiskan waktu seperti dulu! Aku berbicara seperti ini sebagai layaknya teman Frank Jefferson, jika kau merasa stres dan frustasi dengan kehidupan pernikahanmu, datanglah padaku! akan kuperkenalkan banyak wanita cantik seperti yang pernah kita lakukan dulu bersama-sama, sobat!" ucap Garth Gaskins mengejek.

"Brengsek sialan!! Jangan coba-coba kau cari masalah denganku lagi Garth Gaskins! karena aku tak akan segan-segan merobek mulut manismu itu nanti!"

Garth Gaskins kini tertawa keras di sebrang sana dan itu membuat Frank semakin bertambah emosi mendengarnya.

"Astaga Frank, harusnya kau perlu belajar banyak dariku dalam memikat wanita!

Pantas saja Jeanny tampak tak bahagia hidup sebagai istri bersamamu jika kau masih saja bersikap arogan seperti itu."

Seketika kedua mata Frank mendelik tak percaya dengan ucapan rivalnya itu di sebrang sana.

"Kau- ? Apa kau bilang brengsek sialan?!

Ingat Garth Gaskins, ini peringatan yang terakhir!!

Jika saja kau berani menyentuh Jeanny lagi, maka aku akan membunuhmu!! kau dengar itu?! aku tak main-main dengan ucapanku kali ini!!!" seru Frank mengancam dengan emosi yang meluap kemudian ia menutup kasar panggilan itu.

Setelah Frank menutup panggilan teleponnya, kini ia tak bisa berhenti berpikir. Apa maksud ucapan Garth tadi? Sungguh ini semakin membuatnya frustasi! Belum selesai urusannya dengan Carol Gilmore kini ia dihadapi kembali dengan kehadiran Garth Gaskins.

Dan itu sangat mengancam keselamatan Jeanny, istrinya. Pria itu, Garth Gaskins, Frank cukup mengenal baik siapa Garth Gaskins. Pria itu adalah pemangsa, dan Garth bisa bertindak nekad jika ia menginginkan sesuatu.

Ia paham betul, Garth adalah bukan orang biasa yang mudah dikalahkan, dia adalah seorang rival yang tangguh karena Garth mempunyai kuasa untuk melawannya. Frank meremas rambut di kepalanya dengan frustasi.

Sungguh ia merasa cemas dan takut jika ia harus kehilangan Jeanny Anderson untuk kedua kalinya.

Karena ia tahu, Garth Gaskins pasti sudah mengawasi kehidupan keluarganya selama ini, entah sejak kapan yang pasti kini kehidupan pernikahannya ada di ujung tanduk dan harus segera di selamatkan. Ya, dia harus cepat-cepat bertindak sebelum Garth Gaskins merebut Jeanny Anderson dari hidupnya.

...

Di lain tempat, seorang pria berwajah tampan tampak menikmati segelas wine yang ia pegang di tangannya. Pria tampan berwajah baby face namun wajahnya tak semanis sepak terjangnya.

Siapa lagi kalau bukan Garth Gaskins.

Dia merasa sangat puas karena berhasil membuat Frank Jefferson kelabakan.

Ia berpikir saat ini pasti Frank Jefferson merasa kalang kabut setelah ia mengatakan tentang Jeanny, ia yakin itu. Karena ia tahu, hanya Jeanny lah kelemahan Frank Jefferson.

Itu membuat Garth Gaskins semakin tertantang untuk menghancurkan Frank Jefferson, rivalnya itu. Dan semakin menggebu pula, Garth Gaskins untuk mendapatkan Jeanny Anderson.

Senyuman tak lepas di wajahnya yang tampan kini, sebuah senyuman kepuasan. Tampak pula dua orang wanita berpakaian terbuka bergelayut manja di setiap sisi tubuhnya yang kini tampak hanya bertelanjang dada.

"Mr Gaskins, bolehkah aku bertanya, apa yang membuatmu tampak begitu senang?" tanya seorang wanita cantik berambut pirang di sebelah kanannya seraya menyentuh manja dada bidang Garth Gaskins yang berbulu tipis.

"Ya, Mr Gaskins, siapa orang yang baru kau telepon tadi? Tampaknya ia begitu marah saat kau mengajaknya untuk bersenang-senang.

Sungguh pria tak tahu malu, padahal kau hanya berniat baik padanya." Wanita di sisi lainnya ikut berkomentar dengan suara genitnya yang seakan dapat menggoda setiap pria yang mendengarnya.

"Bukan urusan kalian! Kalian diam dan bekerjalah, tak perlu ikut berkomentar! Sekarang layani aku dengan tubuh kalian itu! kalau tidak, kalian akan kulempar dari tempat ini!" tegur Garth Gaskins tak senang.

Mendengar perintah yang tampak sebuah ancaman itu, serta merta membuat kedua wanita cantik bertubuh seksi itu merasa takut.

"Kita lihat saja Frank Jefferson, siapa pemenang kali ini. Kau atau aku? Karena aku punya sebuah rencana hebat untuk menghancurkan hidupmu sekarang."