Share

Part 56

Alina hanya tersenyum mendengar kesuksesan Rosa. Ia meletakkan tangan di dada, kemudian memejamkan mata. Sejenak Alina meresapi, adakah kebencian atau iri pada keberhasilan istri suaminya itu? Perlahan Alina membuka mata dan tersenyum. Ia bersyukur, hatinya telah berdamai dan menerima. Sehebat atau sebahagia apa pun Rosa, ia tak peduli. Fokus Alina sekarang adalah kebahagiaan anak-anaknya.

“Kita enggak tahu jalan takdir Allah, ya, Bu. Banyak orang yang berbuat dosa, tetapi tetap diberi Allah kesenangan dan kenikmatan dunia. Padahal, itu istidraj. Suatu saat nanti mereka terlena, kemudian dijatuhkan dalam keadaan terhina,” ungkap Regina, ketika bersilaturahmi ke rumah Alina.

“Insyaallah, saya sudah mengikhlaskan semua. Dulu, saya terlalu larut pada kesedihan, Bu, hingga saya menyiksa diri sendiri selama enam tahun.”

“Saya salut dengan Bu Alina. Walau tersakiti, tetapi enggak mau membalas mantan suami dan istri barunya.”

“Enggak perlu mengotori diri kita, Bu. Biarkan Allah yang menilai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status