"Ikuti aku...!"Kita pakai jenis pohon akar begini, lalu kita b buat anyaman menyerupai kasur di atas pohon ini."Ujar Edra sambil menunjukan cara membuatnya."Kamu masih lemas, biar aku aja yang ngerjain semuanya. Kamu istirahat aja!"Perintah Edra."Aku gak papa ko Mas,"Udah agak mendingan, aku mau bantuin kamu mas, supaya cepat selesai dan kita juga bisa cepat-cepat istirahat."Ujar Namira."Mas,dari mana dapat pisau pelati itu?""Setiap aku beroperasi, selain senjata api, aku juga selalu bawa pisau ini di dalam pakaian khusus aku.""Emangnya gak jatuh di laut waktu kita berenang?"Kita kan di tolong Lumba-Lumba,jadi semua barang-barang yang menempel di badan aku semua aman terselamatkan."Semu barang-barang yang menempel di badan aku aman, tidak ada yang jatuh tenggelam di laut." Tutur Edra dengan sedikit senyuman.Mereka berdua bergotong royong supaya tempat tidur mereka segera jadi,dan malam ini bisa di pakai mereka berdua."Akhirnya udah jadi tempat tidurnya."Tutur Namira.Para ti
"Aku minta Mas tutup mata,aku mau buka baju.""Namira kalau aku tutup mata gimana aku mau bikin api."Akhirnya Namira menuruti perkataan Edra, karena dia tidak kuat menggigil kedinginan ia melepas baju basahnya dan menjemurnya di dekat api unggul yang Edra buat.Hal itu membuat hasrat keperkasaan Edra mulai memuncak, untuk pertama kalinya Edra melihat sang istri bagian atas tubuhnya hanya menggunakan bra saja, Edra mendapati tubuh istrinya bak bidadari bentuk pundak dan leher yang panjang, kedua dada yang sangat berisi body Namira itu sungguh sempurna, mereka itu adalah pasangan yang sangat serasi.Namira sudah melepas baju basahnya, namun ia masih merasakan kedinginan melihat hal ini Edra menawarkan diri untuk memberi kehangatan kepada istrinya itu."Namira, baju kamu memang sudah kamu lepas, tapi karena kita tidak punya selimut makanya kamu masih kedinginan, aku mau ijin sama kamu, boleh aku peluk tubuh kamu, hanya untuk supaya kamu merasa hangat saja."Terdengar aneh banget, aku min
"Kamu tidak perlu repot-repot jelasin, sekarang aku mau dengar langsung, apa bener mas Edra sayang sama aku,aku tahu kamu itu ternyata Laki-laki, kamu bukan seperti apa yang bibi Ribka bilang, kamu seorang militer yang gagah berani, pertanyaan ku saat ini, apakah kamu mau mempertahankan perkawinan kita, atau kamu mau kita pisah, terus kamu akan cari wanita lain yang kamu cintai untuk kamu jadikan istri.""Kalau aku mau ceraikan kamu, kenapa tidak dari dulu aku ceraikan kamu, kenapa aku mau kamu tinggal dua tahun lagi sama aku, itu semua bukan karena aku minta uang aku di ganti, tapi karena aku mau kamu selama-lamanya ada di sisi aku Namira, Namira aku mohon jadilah istri aku yang seutuhnya,aku akan bahagiakan kamu, aku sayang sama kamu, awalnya mungkin aku tidak punya rasa apa-apa, tapi lama-lama rasa ini semakin gak karuan saja, apalagi di tambah kamu ketemu s sama dr. Bagja ,aku gak bisa tidur melihat semua itu, aku gak bisa istirahat dengan nyenyak melihat kamu dan dr. Bagja, berte
"Udah gak papa, kamu aku gendong aja.""Gak usah mas,aku jalan sendiri aja. Mas aku malu nanti di liatin atasan kamu sama teman-teman kamu, tar mereka tanya aku kenapa, mereka gak liat aku terluka, badan aku gak ada yang terlihat terluka.""Kamu tenang aja, tar aku bilang ke mereka kamu itu luka dalam atau sakit perlu atau apalah, supaya mereka gak mikir aneh-aneh. Sepertinya mereka itu kayanya gak akan meikir aneh-aneh. Kita itu kan habis di sandra, jadi wajar -wajar aja kalau kita terlihat ada apa-apa dan kesakitan."Helikopter pun turun ke tepi laut,mereka langsung turun dari helikopter tersebut dan menemui Edra dan Namira."Ternyata dugaan kami benar Komandan Edra dan istri selamat dari ledakan bom itu.""Iya benar kami selamat,kami loncat ke laut ketika bom itu meledak.""Syukurlah Komandan Edra masih selamat."Tutur salah satu kawan sepekerjaan.Merekapun bergegas pergi meninggalkan tempat itu,namun bagi Edra dan Namira tempat itu adalah tempat paling bersejarah bagi mereka berd
"Aku juga tidak tahu, ini di luar dugaan aku sayang, ternyata mereka itu pintar juga menilai masalah tentang begituan, Padahalkan mereka itu jomblo akut."Tutur Edra balik berbisik ke telinga Namira."Namanya juga laki- laki."Tutur Namira.Akhirnya mereka telah sampai ke rumah dengan selamat, sang ibu mertua pun menanti-nanti kedatangan sang anak dan menatunya."Nak kamu baik-baik aja,apa kamu terluka?"Tanya sang ibu mertua"Aku baik-baik aja ibu."Jawab Namira"Edra, gimana dengan kamu, apa kamu oke.""Aku gak papa ibu.""O oh iya'Tadi ibu kamu telpon Namira, dia sangat cemas dan sangat mengawatirkan kamu, tapi syukur sekali kamu di tujukan baik-baik aja." Ujar ibu."Iya bu, mas ibu, aku ijin mau telpon ibu aku dulu di kampung."Edra meruntuhkan dengan mengangguk."Hallo ibu, apa kabar ibu?""Ibu baik nak....,"Gimana kabar kamu ?"ibu khawatir sekali, mendengar kamu di sandra bosnya Ludas.""Aku baik-baik aja bu.""Ada kabar terbaru tentang kaka kamu Namira?""Ada bu, sidang kak Ludas
"Namira, aku bahagia sekali , aku sangat-sangat bahagia, terlepas dari belum tertangkapnya Toni, aku bahagia, kenapa aku bisa sebahagia ini dalam hidup aku, aku memiliki istri yang sangat aku cintai, aku menikahi gadis jujur sepertimu, yang pada jaman sekarang jarang sekali ada wanita jujur seperti kamu, kamu mampu menjaga kehormatan kamu, demi untuk kamu persembahkan untuk suami kamu kelak, aku bahagia Namira, tidak sedikit pun aku menyesal menikah dengan kamu.""Aku juga bahagia mas, aku bisa menikah Sama kamu, semula aku pikir, pernikahan kita hanya akan berakhir pada perceraian, tapi ternyata aku salah, kamu benar-benar memberi arti dan makna pada pernikahan kita Mas.""Sekarang kamu siap-siap pake baju yang bagus kita mau pergi bulan madu ke bali.""Ko mendadak sih Mas?""Gak mendadak ko, emang ini udah di rencanakan sama ibu, ibu itu pengen cepet-cepet punya cucu. Barang-barang kita juga udah di packing ibu semua, kamu tinggal ganti baju aja terus kita pergi.""Tapi apa ini tida
Jadi nggak Edra sudah jujur sama Namira?" Tanya ibu."Iya Bu, Masa Edra udah cerita semua tentang dirinya sebenarnya, kita sudah resmi jadi suami istri beneran Bu.""Ibu bahagia sekali mendengar rumah tangga kalian baik-baik saja, ibu berharap kamu bahagia selalu sama suami kamu ya nak."Tiba-tiba terdengar suara bunyi ponsel Edra berbunyi Edra di hubungi Letnan untuk melakukan seribuan misi dalam pekerjasnmenjadi, Edra di minta untuk datang ke markas sekarang juga."Namira, aku harus pergi untuk menemui Letnan aku ada tugas di markas, aku di minta untuk datang menghadap Letnan, aku Pamit untuk pergi kembali ke kota ya, ibu Edra pamit ya, ibu cepet sembuh ya.""Ya mas baru aja kita sampe.""Ini sudah jadi tugas Namira aku harap kamu ngerti ya sayang.""Iya Mas, hati-hati di jalan ya mas".Edra pergi meninggalkan Namira di kampungnya karena tugas dari pekerjaannya, Namira tinggal di rumahnya sendiri untuk mengurus ibunya yang sedang sakit, di lain hari tepatnya pagi-pagi sekali terdeng
"Namira."Sahut Bagja."Kang Bagja, eh maaf dr .Bagja, dokter lagi ada di kampung?""Iya, aku ambil cuti, ijin pulang kampung, kamu lagi ada di kampung juga?""Iya dokter, ibu lagi sakit, tapi sekarang udah mendingan, udah sehat sekarang mah.""Oh.""Duluan ya dokter, mau pulang.""Iya."Tak terduga mendadak kepala Namira terasa pusing, dan Namira terjatuh pingsan, dr. Bagja yang belum jauh berjalan langsung menolong Namira yang terjatuh pingsan, dr. Bagja membawa Namira ke pukesmas terdekat di desa itu, di pukesmas itu Bagja langsung memeriksa keadaan Namira."Nampaknya tidak ada gangguan di tenggorokan bekas operasinya, ada hal lain yang menakutkan Namira jatuh pingsan." Tutur Bagja kepada salah satu nakes di pukesmas tersebut.Bagja pun meminta bantuan bidan yang sedang berjaga di pukesmas tersebut, terang saja dugaan Bagja benar Namira sedangberbadan dua. Berita tentang ketuhanan Namira sontak membuat heboh dan menggemparkan isi jagat raya desa itu, bagaimana mungkin Namira yang b