Beranda / Romansa / Menikahi Pewaris Dingin / Bab 1: Pernikahan demi Hutang

Share

Menikahi Pewaris Dingin
Menikahi Pewaris Dingin
Penulis: SolaceReina

Bab 1: Pernikahan demi Hutang

Penulis: SolaceReina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-11 14:52:49

Clara menatap pantulan dirinya di cermin, merasa seperti karakter dalam film horor yang siap menghadapi monster di akhir cerita. Gaun malam berwarna navy itu membalut tubuhnya dengan sempurna, tapi di baliknya, ada kegelisahan yang nyaris meledak.

“Sudah siap, Clara?” suara Paman Robert terdengar dari balik pintu. Nada suaranya ramah, tapi Clara tahu, di balik keramahan itu ada niat busuk.

“Siap,” jawab Clara singkat.

Hari ini, ia seharusnya pergi ke pesta ulang tahun salah satu teman lamanya, tapi Paman Robert mengubah rencana itu. Ia membawa Clara ke sebuah restoran mewah, di mana seorang pria tua dengan wajah keriput dan senyum serakah menunggu mereka. Namanya Tuan Hendra, seorang pengusaha tambang yang terkenal dengan kekayaan dan skandalnya.

Clara sadar, ia tidak akan bisa kabur dari ini. Sejak ayahnya meninggal tiga tahun lalu, perusahaan Arta Group yang diwarisinya perlahan-lahan runtuh di bawah kendali Paman Robert. Pria itu mengelola keuangan dengan buruk, menggunakan aset perusahaan untuk berjudi, dan sekarang—hutang-hutang itu menumpuk.

“Clara, Tuan Hendra ini adalah calon suamimu,” kata Paman Robert, seolah-olah mengumumkan sebuah berita gembira. Ia tertawa, tapi matanya dingin. “Dia akan melunasi semua hutang Arta Group, asalkan kau bersedia menikah dengannya.”

Clara menahan napas. Ia tidak pernah tahu bahwa hidupnya akan dijual begitu saja, sama seperti aset-aset perusahaan. Tuan Hendra menjulurkan tangannya, tangannya yang keriput itu terasa dingin dan tidak menyenangkan. Clara enggan menjabatnya.

“Ayahku tidak akan pernah setuju dengan ini,” bisik Clara, suaranya bergetar.

“Ayahmu sudah meninggal, Clara,” jawab Paman Robert, seolah mengingatkannya pada kenyataan pahit itu. “Hanya ada dua pilihan. Menikah dengan Tuan Hendra dan selamatkan perusahaan, atau biarkan perusahaan bangkrut dan kau menjadi gelandangan.”

Mata Tuan Hendra menatap Clara dengan nafsu yang jelas terlihat. “Aku bisa memberimu apa pun yang kau mau, sayang,” katanya, suaranya serak. “Bahkan hidupmu yang baru.”

Tiba-tiba, sebuah ide gila melintas di kepala Clara. Ia menatap cincin yang melingkar di jarinya—cincin tunangan milik almarhum ayahnya. Cincin itu adalah satu-satunya harta berharga yang ia miliki. Ia akan menggunakan cincin itu untuk membuat sebuah taruhan.

“Aku tidak bisa menikah denganmu, Tuan Hendra,” kata Clara, suaranya kini lebih tegas. “Aku sudah bertunangan.”

Paman Robert tertawa terbahak-bahak. “Jangan bercanda, Clara. Dengan siapa?”

Clara menatap mereka berdua, lalu mengambil langkah mundur. “Aku tidak bisa memberitahu kalian. Tapi dia adalah pria yang jauh lebih hebat dari siapa pun di ruangan ini.” Ia menarik napas dalam-dalam. “Paman, aku akan beri kau waktu. Satu bulan. Jika dalam sebulan aku tidak bisa membuktikan bahwa aku punya calon suami, aku akan setuju dengan perjodohan ini.”

Ekspresi Tuan Hendra berubah menjadi marah, sementara Paman Robert menatap Clara dengan curiga. “Kau pikir aku percaya pada kebohonganmu ini?”

Clara menanggalkan cincin ayahnya dan meletakkannya di atas meja. “Aku bersumpah dengan cincin ini. Jika aku gagal, cincin ini akan menjadi milik Tuan Hendra.”

Tuan Hendra tersenyum licik. “Aku suka tantangan ini. Satu bulan. Jangan sampai kau menyesal.”

Clara bangkit, meninggalkan mereka berdua dengan tatapan penuh kebencian. Ia tidak tahu ke mana ia harus pergi atau apa yang harus ia lakukan. Yang ia tahu, ia hanya punya satu bulan untuk menemukan “suami palsu” yang bisa ia gunakan untuk membatalkan perjodohan.

Keesokan harinya, Clara memulai pencariannya. Sambil makan siang di mejanya yang penuh tumpukan dokumen, Clara membuka I*******m-nya untuk sekadar mengalihkan pikiran. Sebuah artikel menyoroti pewaris A&A Group, sebuah perusahaan yang menjadi rival bisnis utama ayahnya. Alex, nama pria itu, terkenal dingin, arogan, dan hanya peduli pada bisnis. Ia tidak pernah tertarik pada wanita dan hanya akan menikah jika ada keuntungan besar.

Clara segera meminta asistennya untuk mencari tahu lebih dalam tentang Alex. Beberapa jam kemudian, ia mendapat informasi penting: Alex sedang dalam tekanan besar dari kakeknya untuk menikah agar bisa mewarisi penuh perusahaan. Desas-desus beredar bahwa Alex memiliki orientasi seksual yang menyimpang dan berita ini hanya diketahui oleh kalangan terbatas.

Clara melihat secercah harapan. Ia tahu persis bagaimana memanfaatkan situasi ini. Alex butuh istri palsu, dan dia butuh suami palsu.

Clara segera mencari tahu di mana Alex akan berada malam itu. Ia menemukan bahwa Alex akan menghadiri lelang amal di pusat kota. Clara membeli sebuah gaun yang paling mewah yang ia miliki dan pergi ke sana, berbekal tekad kuat.

Di tempat lelang, Clara melihat Alex dari kejauhan. Pria itu tinggi dan tegap, dengan wajah tampan yang dingin dan tatapan mata yang tajam. Ia terlihat seperti seorang dewa yang terbuat dari es.

Clara memberanikan diri mendekatinya. Ia menelan ludah, gugup, saat ia berjalan ke arahnya. Ia tahu ia hanya punya satu kesempatan.

“Tuan Alex,” sapa Clara dengan suara mantap. “Saya Clara dari Arta Group. Saya tahu Anda tidak mengenal saya, tapi saya punya tawaran yang menarik untuk Anda.”

Alex menatapnya, matanya tanpa ekspresi. “Saya tidak tertarik dengan tawaran apa pun malam ini.”

“Tunggu!” seru Clara, suaranya lebih lantang dari yang ia duga. “Saya punya cara untuk membuat proses suksesi Anda sebagai pewaris A&A Group berjalan sesuai keinginan Anda.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menikahi Pewaris Dingin   Bab 5 : Ko-Eksistensi yang Penuh Ketegangan

    Clara berdiri di ambang kamar barunya. Kamar di lantai dua apartemen Alex itu terasa besar, mewah, dan dingin—sebuah definisi dari kemandirian Alex. Koper hitam Alex yang ia lihat di lantai bawah sudah lenyap, menunjukkan pria itu sudah menempati wilayahnya, jauh dari jangkauan Clara.Alex benar-benar serius. Di pintu kamar Clara, tertempel stiker perak kusam: Zona Pribadi. Dilarang Masuk Tanpa Izin. Sebuah garis tebal, klinis, ditarik: Clara hanyalah penyewa, bukan pasangan.Pagi pertama kehidupan "pasangan" kontrak itu dimulai dengan benturan dominasi. Alex turun tepat pukul 06:30 untuk ritual kopinya. Saat Clara turun pukul 07:00, dapur sudah steril secara klinis. Tidak ada remah, tidak ada tetesan air. Alex telah membersihkan jejaknya, meninggalkan Clara tanpa kesempatan untuk berinteraksi secara alami.Clara, yang lapar, membuka kulkas. Kosong, kecuali air mineral mahal. Ia menoleh ke arah Alex yang duduk di meja, fokus pada laporan keuangan. "Tidak ada bahan makanan untuk pen

  • Menikahi Pewaris Dingin   Bab 5: Ko-Eksistensi yang Penuh Ketegangan

    Clara berdiri di kamar barunya di lantai dua apartemen Alex. Kamar itu besar, mewah, dan dingin. Sama seperti pemiliknya, kamar itu seolah tidak mengizinkan sentuhan personal. Koper hitam Alex yang ia lihat di lantai bawah sudah tidak ada, pertanda bahwa pria itu juga sudah menempati wilayahnya. Alex tidak main-main. Di pintu kamar Clara, tertempel stiker kecil bertuliskan: Zona Pribadi. Dilarang Masuk Tanpa Izin. Pagi pertama kehidupan "pasangan" itu dimulai dengan benturan. Alex, seorang penganut rutinitas kaku, turun ke dapur tepat pukul 06:30 untuk membuat kopi di mesin *espresso* canggihnya. Clara, yang tidak terbiasa bangun sepagi itu, baru turun pukul 07:00. Dapur sudah dalam kondisi steril. Tidak ada remah, tidak ada tetesan air. Clara, yang merasa lapar, membuka kulkas. Isinya hanya beberapa botol air mineral dan sekotak susu. “Tidak ada bahan makanan, Tuan Alex?” tanyanya, sengaja menggunakan nada sarkastik. Alex, duduk di meja makan sambil membaca laporan keuangan, bah

  • Menikahi Pewaris Dingin   Bab 4: Kontrak dan Batasan Keintiman

    Pukul 09:59 pagi, Clara tiba kembali di kantor Alex. Ruangan itu terasa dingin dan tanpa emosi seperti terakhir kali. Namun, kini ada dua kursi tambahan di depan meja Alex, ditempati oleh pengacara Alex yang berwajah serius dan seorang pengacara Clara yang ia minta datang. Suasana terasa tegang, seperti di ruang pengadilan.Alex tidak membuang waktu. “Kita sudah sepakat untuk membuat kontrak. Pengacara saya telah menyusun draf berdasarkan pembicaraan kita.” Ia mendorong dokumen tebal itu ke hadapan Clara.Clara mengambil dokumen itu. Matanya menyapu ratusan halaman, setiap kata dicetak tebal dan jelas. Ini bukan lagi sekadar kesepakatan lisan; ini adalah jebakan yang dibuat dengan sangat hati-hati.Pengacara Alex mulai menjelaskan poin-poinnya dengan suara monoton, seolah sedang membacakan daftar belanjaan. “Pasal pertama, **Perjanjian Rahasia Absolut**. Nona Clara setuju untuk tidak membocorkan informasi apa pun tentang orientasi seksual Tuan Alex, atau detail dari perjanjian ini, ke

  • Menikahi Pewaris Dingin   Bab 3: Malam Uji Coba

    Pukul 19:00, sebuah Rolls-Royce hitam mewah berhenti di depan pintu apartemen Clara yang sederhana. Clara sudah menunggunya. Ia mengenakan gaun panjang berwarna merah marun yang dulunya dibeli ayahnya untuk pesta ulang tahunnya, gaun yang membalut tubuhnya dengan anggun dan memancarkan aura kepercayaan diri. Rambutnya disanggul rapi, memperlihatkan garis lehernya yang jenjang, dan di jarinya, ia sengaja mengenakan cincin pertunangan almarhum ayahnya—sebagai penangkal. Alex keluar dari mobil. Ia mengenakan tuksedo klasik yang membuatnya tampak seperti patung pahatan. Dingin, sempurna, dan berbahaya. Untuk pertama kalinya, Alex menatap Clara dengan pandangan yang sedikit lebih lama dari biasanya. “Kau terlihat… profesional,” komentarnya, nadanya datar. Tidak ada pujian, hanya observasi. “Saya datang untuk bekerja, Tuan Alex,” balas Clara, menjaga jarak yang disengaja. Alex hanya mengangguk kecil, mengisyaratkan Clara masuk ke dalam mobil. Selama perjalanan, keheningan di mobil

  • Menikahi Pewaris Dingin   Bab 2:Negosiasi di Bawah Sorotan

    Lima hari berlalu sejak pertemuan Clara dengan Alex di lelang amal. Lima hari yang terasa seperti setahun penuh di mana ponsel Clara terasa dingin dan sunyi. Paman Robert mengirim pesan singkat berisi ejekan, dan Pria Keriput itu, Tuan Hendra, bahkan mengirim bunga mawar layu—sebuah ancaman terselubung. Clara mulai merasa taruhannya mungkin terlalu gila. Tepat pada hari keenam, panggilan itu datang. Singkat, dingin, dan otoritatif. “Nona Clara. Besok. Jam sepuluh pagi. Kantor saya. Jangan terlambat.” *** Tepat pukul 09:55, Clara berdiri di lobi utama A&A Group. Gedung pencakar langit itu berdiri sombong di tengah kota, sebuah monumen bagi kekuasaan dan kekayaan yang tak tertandingi. Berbeda dengan kantor Arta Group yang kini terasa usang dan penuh debu di sudut, A&A Group memancarkan kemewahan yang klinis. Setelah melewati tiga lapis pemeriksaan keamanan, Clara akhirnya diantar ke lantai eksekutif. Ruangan Alex, yang hanya dibatasi kaca setebal kristal, adalah representasi

  • Menikahi Pewaris Dingin   Bab 1: Pernikahan demi Hutang

    Clara menatap pantulan dirinya di cermin, merasa seperti karakter dalam film horor yang siap menghadapi monster di akhir cerita. Gaun malam berwarna navy itu membalut tubuhnya dengan sempurna, tapi di baliknya, ada kegelisahan yang nyaris meledak.“Sudah siap, Clara?” suara Paman Robert terdengar dari balik pintu. Nada suaranya ramah, tapi Clara tahu, di balik keramahan itu ada niat busuk.“Siap,” jawab Clara singkat.Hari ini, ia seharusnya pergi ke pesta ulang tahun salah satu teman lamanya, tapi Paman Robert mengubah rencana itu. Ia membawa Clara ke sebuah restoran mewah, di mana seorang pria tua dengan wajah keriput dan senyum serakah menunggu mereka. Namanya Tuan Hendra, seorang pengusaha tambang yang terkenal dengan kekayaan dan skandalnya.Clara sadar, ia tidak akan bisa kabur dari ini. Sejak ayahnya meninggal tiga tahun lalu, perusahaan Arta Group yang diwarisinya perlahan-lahan runtuh di bawah kendali Paman Robert. Pria itu mengelola keuangan dengan buruk, menggunakan ase

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status