Share

Isteri kedua?

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-05 20:13:06

Mike tidak tau harus bagaimana menghadapi tingkah Olivia. Mike mengeluarkan ponselnya, berencana untuk melaporkan pada Albert bahwa Olivia sudah selesai makan malam.

Olivia yang melihat Mike akan menelpon, lantas berkata "Kadukan saja pada pria sombong itu, aku tidak takut sama sekali. Kau memang anak buah yang sangat berbakti, Mike." 

"Itu sudah menjadi tugasku, Nona." Mike membungkuk, kemudian pergi dari ruang makan.

Meninggalkan Olivia yang masih menggerutu karena kesal. Akhirnya Olivia kembali ke kamarnya.

"Apa yang bisa aku lakukan di sini?" Olivia bertanya pada dirinya sendiri saat sedang berbaring di atas ranjangnya.

Layar ponselnya menyala, Olivia menjangkau ponsel yang berada di atas nakas di samping tempat tidurnya.

Panggilan masuk dari sebuah daftar kontak bernama Tristan. Dengan cepat Olivia mengatur posisinya menjadi duduk. Olivia ragu-ragu namun akhirnya menggeser layar ke tombol angkat.

"Hallo.. my sweety." Sapa Tristan dengan lembut.

"Haii..." Jawab Olivia singkat.

"Kenapa sepertinya bidadariku sangat lesu? Apa kau belum makan?" Tristan menggoda Olivia.

"Aku sudah makan. Apa kau sudah makan?" Tanya Olivia pada Tristan.

"Tentu. Aku harus makan yang banyak, agar punya tenaga yang cukup untuk menahan rindu padamu." Tristan tertawa.

"Tadi siang bertemu, besok akan bertemu lagi, apa alasanmu untuk terus mengatakan rindu padaku?" 

"Aku merindukanmu setiap saat. Saat bersamamu, seakan waktu tak pernah cukup!"

"Terima kasih, sayang. Sudah mencintaiku begitu besar." Olivia terharu mendengar penuturan Tristan.

"Itu memang sudah seharusnya. Olive, ada sesuatu yang ingin kutanyakan." Tristan terdengar sangat serius.

"Apa yang akan dia tanyakan? Apakah Tristan mengetahui sesuatu tentang pernikahanku?" Bathin Olivia sebelum menjawab. " Ya, apa yang ingin kau tanyakan?"

"Aku belum pernah melihat sopir yang menjemputmu tadi siang. Apakah dia sopir baru di keluargamu?" Tanya Tristan sangat penasaran.

"Oh itu... Em.. Dia memang sopir baruku. Mungkin mulai saat ini, aku akan di antar jemput oleh dia. Apa kau keberatan?" Jawab Olivia tergagap-gagap.

"Tidak. Tapi aku merasa pria itu menatapku dengan tidak tatapan tidak suka, saat kau bersamaku tadi." 

"Benar kah? Aku tidak terlalu memperhatikannya tadi."

"Sudah lah. Jangan terlalu di pikirkan." Tristan menenangkan hati Olivia.

"Tristan..." Panggilnya pelan.

"Hmm... Apa yang ingin kau katakan?" Tristan seolah mengerti bahwa ada sesuatu yang ingin di sampaikan oleh Olivia.

"Kau tentu tau bukan, sebesar apa perasaanku padamu? Seperti apa aku mencintaimu. Apa kau percaya dengan perasaanku ini?" Tanya Olivia sungguh-sungguh.

"Tentu saja, sayang. Aku tidak akan pernah meragukan hal itu." 

"Seandainya... Aku... Aku harus menikah dengan orang lain demi menyelamatkan perusahaan dan orang tuaku, apa kau akan membenciku?" Olivia bertanya dengan nada penuh keseriusan.

Namun, Tristan malah tertawa saat mendengarnya. Dia menganggap Olivia hanya sedang memberinya sebuah lelucon.

"Kau tidak akan bisa mengerjaiku." Ucap Tristan di sela gelak tawanya.

"Tris... Aku-aku serius." Olivia memberanikan diri untuk mengatakan hal ini pada Tristan.

Tapi tetap saja Tristan tidak menanggapi hal itu dengan serius. Ia mengira, Olivia sengaja memberinya sebuah prank. Karena, dua hari lagi adalah hari jadi mereka yang ke empat tahun.

"Aku percaya, tidak akan pernah terjadi hal gila semacam itu. Sekarang, tidur lah lebih awal. Mungkin kau terlalu lelah. Besok aku akan menunggumu di perpustakaan kampus. Oke?" Tristan enggan membicarakan hal yang menurutnya sangat konyol itu.

Olivia tidak punya pilihan lain. Dia berharap, besok bisa memberi tau Tristan tentang kebenaran ini. Meski sejujurnya hatinya sangat berat. Bagaimana pun, dia sangat mencintai Tristan.

"Baik lah. Aku akan tidur. Sampai bertemu besok, hunny. Selamat malam."

"Selamat malam, bidadariku." Balas Tristan lalu menutup panggilan itu.

Olivia berbaring menatap langit-langit kamarnya. Desain kamar ini sangat indah dan megah. Tentu saja, mansion sebesar ini pasti harus di desain dengan sangat indah dan megah agar terlihat kemewahannya.

Tok.. tok.. tok...

Terdengar suara ketukan di pintu kamar Olivia. Dengan cepat Olivia menutup badannya dengan selimut, ia berbaring di kasur dan pura-pura tidur.

Pintu terbuka, Mike berjalan masuk dan mendekat ke arah ranjang tempat Olivia berbaring.

"Sepertinya, Nona Muda sudah tidur, Tuan. Apa aku harus membangunkannya?" Terdengar suara Mike berbicara di telepon.

"Nona Muda sangat sopan dan menurut hari ini. Dia tidak membuat keributan apa-apa."

"Baik, Tuan Muda. Besok pagi aku akan menyampaikannya pada Nona Muda."

"Baik. Selamat malam, Tuan Muda." 

Entah apa yang mereka bicarakan, yang di dengar Olivia hanya apa yang di katakan oleh Mike saja.

Olive masih berpura-pura tidur saat Mike mengatakan sesuatu yang membuat jantung Olivia seakan ingin meloncat keluar saat mendengarnya.

"Mungkin, Nona Muda memang jodoh yang tepat untuk Tuan Muda. Meski menjadi isteri kedua, tapi semua yang Nona Muda dapatkan adalah yang pertama. Bahkan Ny. Monic tidak pernah mendapat perlakuan istimewa dari Tuan Muda." Setelah selesai mengatakan itu, terdengar langkah Mike menjauh dan pintu kamar kembali tertutup.

Deeeg..

"Isteri kedua? Ny. Monic? Apa maksud semua perkataan Mike barusan? Apa yang tidak aku ketahui?" Olivia merasa ada sesuatu yang tidak dia ketahui. Sesuatu yang sangat besar. Dia harus menemukan jawabannya besok.

Olivia akhirnya memutuskan untuk tidur. Banyak hal yang harus dia tanyakan pada Mike besok pagi. Mike harus menjelaskan apa maksud perkataannya itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (36)
goodnovel comment avatar
Sukarso Ungaran
makin seru
goodnovel comment avatar
Erlina
bikin penasaran ke lanjutan ceritanya
goodnovel comment avatar
Dhea
............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Terakhir

    “King! Aku yakin dia bisa membawamu ke jalan yang seharusnya kau tempuh,” jawab Zahra dengan keyakinan penuh.“Jangan konyol, Moms. Dia tidak sebanding denganku! Aku ini kakaknya, meski kami tidak sedarah. Aku tidak akan pernah tertarik dengan bocah ingusan seperti dia,” bantah Dayana dengan sangat tegas di depan Zahra dan wajahnya tampak sangat kesal.Dia segera pergi dari hadapan Zahra dan tidak ingin lagi membahas masalah yang sensitif itu. Bagaimanapun juga, Dayana menyadari bahwa dia sudah salah jalan. Namun, dia juga tidak meminta dirinya menjadi seperti itu. Semuanya terjadi dan mengalir apa adanya tanpa diminta dan dipaksa. Jadi, apa yang harus dia lakukan selain pasrah dan menerima semua keadaan itu dengan hati luas?Dayana memang gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan bisa dikatakan semua yang dia lakukan pasti akan menjadi konsumsi publik. Akan tetapi, dia juga tidak bisa berpura-pura demi membuat orang lain senang dan puas. Dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengakuan Dayana!

    Zahra tidak bisa berkata-kata saat baru saja mendengar pengakuan dari putrinya itu. Dadanya terasa penuh dan sangat sesak sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Dia tidak menduga bahwa Dayana akan mengakui hal besar dan sangat mengejutkan itu padanya dan Gerald.Saat ini Zahra bisa melihat perubahan warna pada wajah Gerald. Pria itu jelas sedang marah besar pada Dayana dan dia masih diam saja berusaha menahannya. Hal itu tentu saja mengingat bahwa Dayana adalah putri mereka satu-satunya.“Sayang ... tolong ralat lagi kata-katamu itu. Katakan padaku kalau kau hanya bercanda dan semua itu mungkin hanya sebuah prank atau kejutan untuk kami. Kau ingin membuat daddy marah seperti saat Mami marah ketika kalian bersekongkol membuatku cemburu dan marah besar saat itu kan?” tanya Zahra dengan menguatkan hati dan mencoba tetap tenang.“Tidak. Kali ini aku sangat serius dan aku memiliki pacar wanita. Dia adalah Jeslyn yang sering datang ke sini dan aku sering menginap di apartemennya,” jawab

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menyukai Sesama

    Zahra kembali ke kediamannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia baru saja mengunjungi pemakaman keluarganya dan kemudian mendapati fakta bahwa King menaruh hati pada Dayana. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu jika memang sudah begitu takdirnya.“Ada apa, Sayang? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Gerald yang menatap istrinya dengan pandangan heran.“Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa lucu saat seorang pria menyukai gadis, tapi mereka selalu bertengkar tiap kali bertemu,” jawab Zahra kepada Gerald.“Siapa yang kau maksud? Apakah itu kisah kita dulu?” tanya Gerald dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Dayana.“Tidak. Aku mengatakan tentang King. Eh ... tapi, ternyata kisah kita juga hampir sama seperti itu. Dulu aku dan kau juga selalu saja berdebat dan bertengkar tiap kali bertemu.”“Kau benar, Sayang. Kau tahu? Semua itu membuatku senang dan hidupku menjadi lebih berwarna.”“Jadi, kau suka bertengkar denganku?”“Hem ... sepertinya aku lebih suka berteng

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mencintai Dayana

    “Apa benar kau tidak masalah sendirian, Nak?” tanya Zahra pada King dengan suara yang sangat lembut.“Aku tidak sendiri, Moms. Masih ada mamiku juga di sini,” jawab King saat melihat Auriel turun dari tangga.“Kakak. Kapan kau datang?” tanya Auriel yang langsung menyapa Zahra dengan sangat ramah.“Belum lama. Aku bahkan sudah mengunjungi Zacky, Mami, dan Daddy bersama King.” Zahra menjawab sopan dan kemudian keduanya bercium pipi kanan dan pipi kiri.Zahra memang sudah menerima kehadiran Auriel dan King sejak lama. Mereka sudah sangat baik satu sama yang lainnya. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berselisih lagi. Lagi pula, semuanya sudah cukup jelas dan tidak ada hal besar yang harus diperdebatkan lagi.“Silakan duduk, Kak. Aku akan membuatkanmu minum,” ucap Auriel dengan sangat ramah.“Tidak perlu, Sayang. Aku tidak tamu di sini dan jangan memperlakukanku seperti tamu,” tolak Zahra dengan senyum lebar.“Tapi, tidak ada salahnya seorang adik menjamu kakaknya yang datang

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Masih Ada Aku

    “Dad, aku dan Mami datang.”“Zack! Apa kau bahagia di sana bersama Bianca? Apa kau bertemu dengan Mami dan Daddy juga? Kalian pasti bahagia sudah berkumpul di sana bukan? Kenapa kalian semua meninggalkan aku sendiri di sini? Kalian tidak ingin mengajakku? Apakah aku masih begitu menyebalkan bagi kalian?”“Moms ...,” lirih King dengan nada pilu saat mendengar Zahra bertanya beruntun seperti itu di depan makam saudara kembarnya – Zacky.“Tuan Muda Zacky yang terhormat. Apa kau liat dengan siapa aku datang hari ini? Kau pasti senang melihatnya bukan? Lihatlah, dia begitu mirip denganmu saat kau masih muda. Aku bahkan merasa seperti usiaku baru dua puluh tahun saat berada di sampingnya,” ungkap Zahra yang sengaja menghibur diri dengan berkelakar seperti itu.King hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar candaan Zahra pada Zacky yang kini hanya bisa mereka temui dalam bentuk batu nisan yang indah dan elegan itu. Meskipun begitu, Zahra tampak sangat bahagia dan seperti dia memang sedang be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - KING SADAR

    Auriel sangat bahagia saat melihat putranya sudah kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Sudah sejak lama dia tidak melihat tawa King yang begitu lepas, bahkan dulu dia nyaris tak pernah tersenyum sama sekali. Hal itu membuat hati Auriel merasa sedih dan juga merasa bersalah karena tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dalam hati putranya itu.“Aku berpikir, Mami akan memberikan syarat yang luar biasa dan membuatku sedikit takut,” ucap King kepada Auriel yang masih menatap putranya yang dulu kecil itu tertawa bahagia.“Aku mana mungkin memberikan syarat yang membuatmu menderita, Nak. Kau adalah sumber kebahagiaanku dan kau adalah segalanya dalam hidupku. Karena kau ada, makanya aku masih ada dan berdiri di depanmu saat ini, Sayang.” Auriel mengungkapkan isi hatinya kepada King dengan sungguh-sungguh.“Oh, Moms. Jangan bicara seperti itu lagi dan membuat aku sedih.”“No, Sayang. Kau tidak boleh lagi bersedih setelah banyaknya kesedihan yang sudah kita lalui bersama dengan hebat.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status