Share

Mistake in One Night
Mistake in One Night
Penulis: Sehunata

Persiapan

Arsyila mencabut diska lepas dari laptop dan bergegas masuk ke ruangan Direktur Utama sekaligus anak dari pemilik Irdham Hotel & Resort, sebuah grup perusahaan hotel mewah yang tersebar di kota besar di Indonesia, yang telah menjadi atasannya sejak tujuh tahun lalu.

Arsyila mengetuk pintu kaca ruangan Darius Irdham tiga kali untuk memberi tanda bahwa dia datang kemudian membuka pintu tersebut.

"Pak Darius, ini file yang Bapak minta," ujar Arsyila seraya menyerahkan diska lepas miliknya pada atasannya yang masih muda itu. Usia Darius dan Arsyila hanya terpaut lima tahun.

"Makasih, Syil."

Arsyila hendak pamit ketika Darius menoleh padanya, "sebentar."

"Ya, Pak?"

"Untuk acara dinner party nanti malam aman? Tamu-tamu VIP sudah dikonfirmasi hadir?" Tanya Darius.

"Sudah, Pak," jawab Arsyila. "List tamunya sudah saya taruh di meja Bapak tadi pagi." Arsyila menghampiri meja Darius dan mencari kertas yang dimaksud dalam tumpukan berkas di mejanya. "Ini, Pak."

"Oh, iya. Saya belum cek ini semua," Darius melirik tumpukan berkas disampingnya."Persiapan semuanya aman, kan? Untuk foods & beverages, rooms, venue..."

"Aman, Pak. Saya sudah cek semuanya." Sahut Arsyila penuh percaya diri. Seperti biasa.

"Oke. Saya yakin kamu sudah handle dengan baik. Kalau butuh bantuan langsung saja minta pada GM yang bersangkutan. Kalau ada yang tidak mau membantu dalam acara ini lapor ke saya."

"Baik, Pak." Arsyila mengangguk. "Kalau begitu, saya permisi dulu, Pak. Saya mau cek progress di kitchen."

"Oke." Darius mengangguk. "Remind saya nanti jam berapa harus naik ke venue."

"Baik, Pak."

Arsyila keluar dari ruangan Darius dan langsunv menuju lift yang akan membawanya ke lantai 56, Nine Sky Lounge, venue acara malam nanti.

"Syila," sapa Angga, GM F&B sekaligus teman dekat Arsyila di kantor, yang langsung menghampiri Arsyila begitu memasuki Lounge.

"Gimana? Aman?" Tanya Arsyila.

"Aman. Tapas & canape akan di-serve jam enam. Free flow drink juga jam enam. Untuk dinner jam tujuh tiga puluh, kan?"

Arsyila mengangguk. "Okey... Thanks, Bro. Bagi minum dong."

"Mau icip wine seratus tahunnya Pak Will Irdham nggak?" Angga berbisik di telinga Arsyila.

"Jangan ngadi-ngadi! Malam ini gue harus ON and focus. Acara penting ini!" Arsyila menghela napas. "Ice tea non sugar aja."

"Tio, es teh tawar buat Bu Syila, ya." Angga berbicara pada bartender yang sedang menyiapkan gelas dibalik meja bar.

"Siap!" Sahut Tio.

Arsyila duduk di kursi bar menunggu minumannya, Angga duduk disampingnya.

"Belajar minum dong lo... Biar kita bisa hang out bareng sambil drink drink syantik," gerutu Angga.

Arayila hanya menyeringai. "Lo inget, kan, apa yang terjadi waktu terakhir kali gue latihan minum lebih dari satu sesap?"

Angga langsung tergelak. "Ingetlah! Itu bakal jadi memori seumur hidup gue! Hahahahaha!"

"Berisik!" Omel Arsyila. 

Tio menghidangkan es teh tawar untuk Arsyila di depannya.

"Thanks, Tio," ujar Arsyila sembari meminum es tehnya. "Ah, segerrrrr..."

"Kuylah, kita coba lagi... Pas libur..." Angga memaksa.

"Sama lo? Nggak lagi!" Tandas Arsyila. Dia ingat terakhir kali minum dan mabok bareng Angga dia hampir di jual ke om-om entah siapa di bar dengan harga seratus ribu aja. Padahal dia perawan tapi Angga tega menjualnya sebegitu murah.

Angga masih terbahak hingga bulir air mata mengalir dari ujung matanya.

"Anjir gue sampe nangis ketawanya kalo inget kejadian itu," Angga mengusap matanya.

"Sialan lo," maki Arsyila. "Untung waktu itu Raina masih sadar."

Arsyila mengecek jamnya lalu menyedot habis sisa es teh di gelasnya.

"Dua jam lagi, nih. Gue cek rooms dulu terus ganti baju, ya. Udah kucel banget wara wiri dari pagi," pamit Arsyila pada Angga.

"Oke Ibu Sekretaris Dirut~" ledek Angga.

Arsyila menjewer telinga Angga pelan lalu beranjak.

"Bu Arsyila makin cakep aja ya, Bos," ujar Tio begitu Arsyila menjauh.

Angga meringis. "Hmm... Sayang dia nggak mau sama gue."

"Emang Bos naksir sama dia?" Tanya Tio kepo.

"Gue lebih naksir sama bosnya dia, sih... Hahaha..."

Tio hanya menggeleng. Dasar hombreng, batinnya.

"Yaudah, gue ganti baju dulu, ya. Sejam lagi gue balik sini," kata Angga.

Tio mengacungkan jempol tanda mengiyakan.

"Eh, Yo," Angga berbalik lagi. "Titipan gue tadi aman, kan?"

"Aman sentosa!" Jawab Tio sambil mengedipkan sebelah mata.

"Jangan sampe Arsyila tahu, ye..." Angga mengedipkan sebelah madanya pada Tio.

Tio balas mengedipkan sebelah mata. "Aman, Bos!" Sahutnya sambil mengacungkan jempol.

"Mantap, deh... Nanti malam pasti seru... Semoga Syila nggak ngambek lama-lama sama gue..."

Angga bersiul senang lalu beranjak menuju kamarnya untuk bersiap. ❤️❤️❤️

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status