Share

Bab 6

"Silla mana, Bi? Apakah dia tantrum lagi hari ini?"

"Iya, Tuan. Seperti biasa, bibi sampai kewalahan menghadapi Nona Kecil."

Dareen menghela napas panjang. "Aku juga tidak tahu lagi bagaimana menghadapinya, Bi. Tidak satu pun babysitter yang kupekerjakan mampu menarik hatinya. Aku juga jadi tidak tenang dalam bekerja. Selalu memikirkannya."

Wajah letih Dareen terlihat putus asa. Setiap jam makan siang dia harus pulang untuk mengecek kondisi Silla.

Tak jarang gadis itu dia dapati sedang tantrum, membanting semua barang-barang di kamarnya. Akan tetapi, siang ini, kenapa begitu tenang?

Sadar akan perubahan itu, Dareen mengernyit dan bertanya dengan nada cemas, "Di mana Silla sekarang, Bi? Apa telah terjadi sesuatu yang buruk padanya?"

Dareen melesat menuju tangga yang menjadi penghubung ke lantai atas.

Bi Minah tersenyum santai. "Tenang saja, Tuan! Semua aman terkendali."

"Maksud, Bibi?"

"Non Silla udah ketemu sama pawangnya, Tuan," beritahu Bi Minah setengah berbisik.

"Aduh, Bi … tolong bicara yang jelas! Jangan berbelit-belit begitu! Bikin aku tambah pusing."

"Ih, Tuan … masa itu saja tidak mengerti? Sini bibi bilangin, Non Silla sekarang lagi tidur siang."

"Ah, yang benar, Bi? Tumben?" Dareen tak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

Untuk pertama kalinya ia mendengar berita Silla mau tidur siang.

"Benar atuh, Tuan. Non Silla—"

Ucapan Bi Minah menggantung. Dareen telah berlari menaiki tangga.

Perasaan waswas melecut naluri Dareen untuk memastikan kondisi Silla yang sebenarnya.

"Silla …."

Dareen melongo, tercacak di tengah pintu kamar dengan jemari yang masih menggenggam kenop.

Ia tercengang melihat kondisi kamar Silla yang berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya kamar itu selalu berantakan, dengan mainan yang berhamburan di mana-mana, kini kamar tersebut terlihat apik dan teratur.

Boneka dan mainan kesayangan Silla tersusun rapi pada tempat yang semestinya.

Yang lebih menakjubkan, netra kelam Dareen menyaksikan pemandangan indah. Silla terlelap sambil memeluk erat pinggang Arisha, seakan-akan gadis cilik itu takut ditinggal pergi.

"Apa bibi bilang … Non Silla benaran tidur siang kan, Tuan?" bisik Bi Minah, ikut melongok dari celah pintu. "Nyenyak banget kayaknya."

Dareen tak mampu berkata-kata. Perlahan ia menutup pintu. Perasaannya campur aduk.

Baru kali ini ia mendapati Silla tidur siang sejak gadis kecil itu berada dalam pengasuhannya—tiga tahun yang lalu.

Langkah Dareen mengayun turun. Ia merasa lebih tenang untuk kembali ke kantor.

"Makan siang Anda sudah siap, Tuan," kata Bi Minah.

Dareen berbelok menuju ruang makan tanpa menyahut. Pikirannya penuh dengan keajaiban dari perubahan perilaku Silla.

Sambil melayani tuannya, Bi Minah tak mampu menahan rasa penasarannya akan sosok Arisha.

"Tuan ketemu di mana sama Non Arisha? Dia luar biasa."

"Aku tidak sengaja menabraknya, Bi."

"Astagfirullah! Apa keluarganya sudah diberitahu, Tuan? Mereka pasti cemas."

Dareen menurunkan sendok yang nyaris menyentuh bibirnya.

"Astaga, aku tidak kepikiran sampai ke sana, Bi."

Selera makan Dareen mendadak hilang. Ia merogoh kantong, mengeluarkan ponsel, kemudian sibuk menggulir layar.

"Aku tidak tahu siapa keluarganya, Bi," gumam Dareen, mengembuskan napas lesu. Bahunya melunglai. "Aku bahkan belum menyimpan nomor ponsel gadis itu."

"Ya ampun, Tuan. Bagaimana Anda bisa lupa dengan hal sepenting itu? Kalau Non Arisha keluar, lalu tersesat atau malah kabur bagaimana? Kan Anda juga yang akan repot, Tuan."

"Dia tidak akan ke mana-mana," sanggah Dareen. "Ya … setidaknya hingga besok pagi dia masih di sini. Masih ada waktu untuk mendapatkan nomor ponselnya."

Dareen bangkit. Tak lagi menyentuh makan siangnya yang belum habis.

"Aku kembali ke kantor, Bi. Hubungi aku kalau ada apa-apa!"

"Lho, makannya masih bersisa, Tuan," tukas Bi Minah, merasa heran Dareen meninggalkan meja makan dengan piring masih setengah penuh.

"Kenyang!"

Sebelum benar-benar bertolak ke kantor, Dareen menyempatkan diri untuk sekali lagi mengintip Silla di kamarnya.

Matanya terbelalak menyaksikan aksi Arisha.

'Astaga, apa yang sedang dilakukan oleh wanita aneh itu?'

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status