Share

19. Peluru Jarak Jauh

Kelincahan kaki berhasil menembus pertahanan. Mereka tumbang tanpa Zara sentuh, karena dia berlari secepat kilat.

Sampailah mengejar Reon ke restoran. Ruang VIP tanpa makanan di meja. Suasana terasa hampa.

'Eee, bagaimana mendeskripsikannya? Aku tidak dianggap atau sengaja dibiarkan?' batinnya suram.

Reon membiarkan Zara menemaninya tanpa menoleh dan berucap kata. Pada akhirnya seorang lelaki pebisnis di depan mereka berbicara.

"Ah, Pak Reon. Memiliki gadis cantik membuatku iri sekali. Pasti menyenangkan bisa bermain bersama setiap hari." orang itu tersenyum dengan mata terpejam. Ucapannya sangat tertata.

Merasakan serangan mental, Zara tidak menyukai orang itu.

'Apa-apaan tadi? Dia orang jahat? Dari nadanya kurasa berencana memegang perasaan Reon dan membuatnya terbakar?' pikir Zara.

Tak urung dia menajamkan pandangannya. Namun, Reon membalas dengan tenang.

"Bisakah kita kembali pada pekerjaan?"

Tawaran Reon membuat orang itu tertawa pelan. Zara terus mengamati.

'Memang hebat! R
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status