Share

29. Kakek Ahsan

Pagi ini aku sudah sibuk membantu Mbok Siti memasak di dapur. Seperti biasa, kami selalu menggunakan logat ngapak kalau ngomong. Kemarin, Tante Laras memintaku datang untuk menginap. Dia menjanjikan kalau Mbok Siti mau masak rendang. Otomatis dong, aku menerima ajakan menginap dari Tante Laras. Pokoknya kalau hubungannya dengan makan gratis, Kania gak bakalan nolak pokoknya.

“Wah, udah mateng aja rendangnya. Kania beneran pinter ya. Pokoknya sip dah. Siap jadi mantu.”

“Iyalah, Tante. Makanya buruan jadiin Kania mantu. Kalau keduluan orang lain, nanti Tante kecewa loh.”

“Oke-oke. Coba nanti tante kodein Andro ya? Kalau Andro gak mau coba nanti tante kode-kode ke sepupu-sepupu Andro.”

“Siap, Tante. Pokoknya harus ganteng loh Tan. Jangan cantik. Kalau cantik, nanti Kania kalah saing.”

“Ya ampun, bisa aja kamu. Gemesin.” Tante Laras menepuk bahuku pelan.

Setelah rendang matang pun dengan masakan yang lainnya, Tante Laras segera memanggil anggota yang lain. Kami pun segera mengelilingi me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status