Home / Romansa / My Little Wife, It's Mine! / chapter 63 - Stay Forever

Share

chapter 63 - Stay Forever

Author: Lioramy93
last update Last Updated: 2023-11-09 20:00:08

Keduanya duduk di ruang tamu dengan menikmati sarapan paginya, wajah Julian sedikit terlihat datar dan hanya memilih untuk menikmati kopi yang dirinya buat, menatap bagaimana Leira menikmati sarapan pagi, apakah gadis itu tidak menyadari apa yang membuat dirinya begitu marah?

Siapa yang sudah menyuruh Leira untuk membeli pakaian itu? Bukan hal apa-apa dan juga bukan hal yang harus di bicarakan, hanya saja untuk apa Leira melakukan hal itu? Tanpa perlu melakukan apapun Julian sudah pasti akan menyentuh istrinya, itu haknya dan tidak mungkin Julian hanya menunggu Leira memulainya lebih dahulu.

Pakaian victoria secret, pasti sudah banyak yang tahu, tentang pakaian dalam wanita yang begitu seksi dan sangat tipis.

"Leira, katakan siapa yang mengajari tentang memiliki pakaian seperti itu? Apakah kamu nyaman menggunakannya?"

Leira jadi tidak bersemangat lagi menikmati sarapannya, kenapa dirinya harus membuat alasan? Kenapa juga Julian sampai memberikan tatapan seperti itu? Tatapan tajam dan wajah datar itu hanya karena sebuah pakaian dalam?

Apa yang membuatnya semarah ini?

"Kalau aku mempelajari itu sendiri kenapa? Apa aku tidak boleh berpakaian dewasa untukku sendiri? Kamu lebih suka aku seperti apa!?" Tanya Leira, dia merasa kesal karena Julian begitu aneh, padahal jauh sebelumnya Leira belajar tentang hal itu, pakaian dalam yang semua Leira bawa adalah pemberian dari ibunya dan temannya.

"Leira, aku bukannya melarang, kamu tidak lupa dengan hal yang pernah aku katakan bukan? Aku mencintaimu karena itulah dirimu, Leira. Tidak perlu melakukan apapun karena aku akan tetap menerima siapapun dirimu, dan jangan pernah merubah dirimu untuk menjadi orang lain, Leira. Ingat hal itu,"

Leira tahu, tapi apakah salah jika dirinya ingin menunjukan dirinya di versi dewasanya? Tidak selamanya Leira akan berusia 18 tahun, dia akan berusia 20 tahun lalu 30 tahun dan akan mencapai 50 tahun, dia juga ingin menyesuaikan usianya dengan gaya dirinya, lalu perlahan memahami dunia hamil, karena itulah proses wanita untuk menjadi ibu.

"Aku ingin mencobanya Julian, aku tidak memikirkan hal lainnya, aku pikir itu perlu jadi aku pikir untuk menggunakannya, bisakah kamu mengerti? Aku ingin sedikit dewasa, Julian."

Julian tersenyum, pria itu meletakan kopi di meja lalu tangannya terulur untuk mengambil kedua tangan sang istri, matanya terus menatap Leira, "Aku tahu, tapi Leira seseorang tidak bisa dikatakan dewasa hanya dengan gaya pakaian, tapi pikiran dan hati yang bisa membuat orang menjadi dewasa,"

Julian mengusap wajah Leira, lalu mengecup keningnya selama lima detik, menjauhkan lagi wajahnya dan menghapus sisa makanan yang menempel di area bibir Leira.

"Ayo kita pergi sekarang, sepertinya acara akan segera dimulai," Lanjutnya, Julian menggandeng tangan Leira untuk segera meninggalkan kamar hotel, keduanya langsung turun ke lantai dasar.

"Memang kemana kamu akan membawaku, Julian?" Tanya Leira, sebenarnya ada hal yang dirinya ingin lakukan juga dengan Julian, dia ingin mengunjungi salah satu tempat sejarah lainnya di kota paris ini.

"Tempat sederhana, tapi itu akan menjadi hal luar biasa untukku dan kamu,"

Julian kembali membawa Leira untuk segera masuk ke dalam taksi setelah meninggalkan hotel, tanpa menunggu Julian langsung menyebutkan nama tempatnya.

_______

Gereja

Leira sedikit menatap bingung tempat yang Julian tunjukan padanya, katakan tempat sederhana tapi itu akan menjadi hal luar biasa untuk kita berdua?

Apakah Julian ingin menyampaikan harapannya di sini? Atau hal apa yang ingin dirinya lakukan? Berdoa?

"Ayo kita masuk, tunggu apa lagi." Ucap Julian, dirinya membawa Leira untuk segera masuk ke dalam gereja.

Hal pertama Liera lihat saat pintu terbuka adalah gereja yang begitu sepi dan hanya ada seorang pendeta disini, jika dilihat dari desain interiornya, gereja ini memiliki ciri khas kota pasos dengan gaya klasiknya, rasanya seperti masuk ke dalam situs sejarah.

Julian meletakan tangan Leira di lengannya, lalu memberikan gadis itu buket bunga yang sebelumnya sudah dirinya siapkan, keduanya berjalan seperti sepasang kekasih yang akan berjalan menuju altar, Leira tampak tidak percaya dengan hal yang Julian lakukan, dia gugup dan tidak mengerti kenapa Julian melakukan hal ini.

"Aku yakin, kamu akan mengerti nantinya," Ucap Juliann singkat dan jelas, pria itu kembali membawa Leira untuk melangkah ke altar, pria itu memang berencana untuk menikmati Leira secara resmi, kenapa pernikahan mereka sebelumnya hanyalah kontrak.

Leira merasa gugup dan sedikit bingung, kejadian ini mengingatkan dirinya tentang pernikahan, dia tidak lupa dengan buket bunga yang ada di tangannya, lalu keduanya berjalan mendekati sang pendeta, apakah Julian berencana menikahi lagi?

Tapi untuk apa melakukan hal ini?

"Hari ini di hadapan tuhan, wkus sebaga8 seorang pendeta sekaligus saksi, aku akan menyatukan kedua orang dalam ikatan pernikahan resmi," Ucap sang pendeta, dia membuka halaman buku yang ada di tangannya, lalu meletakkan kain di atas kepala Leira dan Julian.

"Dengan ini, aku akan menyatukan kalian dalam hubungan sakral ini, untuk saudara Julian apakah kamu bersedia menikahi Nona Leira dengan kondisi bahagia maupun sakit, setia bersamanya hingga waktu memisahkan kalian," Ucap Sang pendeta.

Leira terkejut, degup jantungnya berpacu lebih kencang dari biasanya dengan cepat Leira menatap ke arah Julian, rasanya hatinya begitu bahagia dan ingin menangis saat ini.

Julian menghela nafas sebelum memulai nya, dia sangat gugup dan terasa hingga menguatkan menggenggam tangannya.

"Aku Julian, aku bersedia menikahi Leira dalam keadaan sehat ataupun sakit, setia bersamanya dalam keadaan apapun dan akan terus disisinya sampa8 waktu memisahkah kita," Ucap Julian, dengan tegas dan benar, walau dia sedikit menambahkan janjinya.

"Dan apakah nona Leira, bersedia menikahi saudara Julian dengan keadaan sehat ataupun sakit, setia bersamanya dalam keadaan apapun dan akan terus disisinya sampai waktu memisahkan kita," Ucap Leira, lalu gadis itu tersenyum ke arah Julian, tanpa menunggu apapun Leira mengecup bibir Julian dan memberikan pelukannya.

"Dengan ini, di hadapan tuhan, kalian telah resmi menikah,"

Leira menangis dalam pelukan Julian, seluruh air matanya tumpah di jas yang pria itu kenakan, bahag8a yang selalu diinginkan banyak wanita, yaitu menikah dengan seseorang yang dia cintai, lagipula Leira tidak akan mau mencoba mencintai pria lain, hatinya sudah sepenuhnya milik Julian.

Julian juga ikut merasa bahagia, karena sekarang seutuhnya Leira miliknya, bukan lagi istri kontraknya, melainkan istri resminya, jika suatu hari mereka bercerai, hanya dokumen kontrak yang akan membuat mereka cerai sedangkan pernikahan resmi tidak akan ada yang bisa memisahkan mereka.

"Aku sungguh mencintaimu, Julian." Ucap Leira, dia mendekatkan tubuhnya dan memeluk erat Julian, dia berusaha untuk berhenti menangis, tapi sungguh dirinya ingin menangis untuk suatu hal bahagia sangatlah indah.

"Aku juga Leira," Ucap Julian, pria itu mengusap kening Leira lalu membantunya menghapus sisa-sisa air matanya, hingga akhirnya Julian kembali mencium bibir Leira.

Hingga akhirnya keduanya memilih untuk kembali menikmati hari-hari honeymoon mereka, walau suasana hati Leira masih tidak percaya tapi akhirnya itulah yang terjadi, dan keramaian kota, keduanya menikmati travel mereka d3ngan memakai cincin pernikahan mereka.

Hari yang indah kembali datang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status