Share

Bab 15

Kutatap dua bola mata Mas Haris. Ia masih diam membeku, mungkin tak menyangka jika aku akan menantangnya seperti ini.

"Mas? Kenapa diam saja?"

"A-aku..."

"Kenapa? Apa sekarang kamu ragu, Mas?" tanyaku.

"Bukan begitu, tapi..."

"Lalu?" tanyaku.

"Aku..."

"Intinya ini semua memang salahku, kan? Meski yang menabrak mantan pacarku, tapi aku ada di dalam mobil yang sama. Maka, aku takkan menceritakan pada siapapun tentang ini semua, termasuk Bunda. Jadi, kamu bebas membalaskan dendammu padaku."

Aku berdiri, hendak masuk ke dalam kamar. Rasanya lelah sekali badan ini. Harus menghadapi fakta yang berkali-kali membuat tubuhku bergetar.

"Aku, dengar semuanya tadi," ucap Mas Haris sambil mencekal tanganku.

"Dengar apa?" tanyaku tanpa menoleh padanya.

"Semua yang sudah diceritakan Bunda tadi. Aku dengar semua. Aku hendak masuk ke rumah Bunda, tapi urung karena mendengar kalian tengah membicarakan hal itu," ucapnya.

"Lalu?"

Mas Haris menatapku. Yang membuatku terkejut, matanya memerah. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arumni Arumni
Sebaiknya biar Haris membalas kan dendam nya, tapi Arumi tetap kekeh jangan mau di sentuh. Lama" Haris pasti mencintai Arumi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status