Share

Bab 44

Aku segera menggeleng.

"Nggak, aku gak pernah melakukan itu. Kamu jangan menuduhku sembarangan, Han."

"Ya siapa tahu, kan? Mbak Rumi saja tega kok melakukan hal keji seperti memasukan air pelet dalam minuman Mas Haris. Itu sebabnya, tempo hari aku meminum teh yang dibuatnya untukmu, Mas. Karena menurut laki-laki itu, jika air itu diminum selain oleh Mas Haris, maka akan mental dan berbalik menjadi kebencian untuknya," jawab Hana. Mati sudah aku!

"Itu sebabnya, makin hari aku makin enggan melihatmu, Rum."

Semua orang meninggalkanku di meja makan. Apalagi Bapak, lelaki itu menatapku penuh dengan sorot kebencian. Tuhan, semoga saja mereka tak mengusirku.

Aku mengetuk kamar Mas Haris. Memanggilmya sampai tengah malam, namun tak ada tanda-tandanya ia akan keluar dan menemuiku.

"Maafkan aku, Mas. Aku janji, nggak akan melakukan hal begitu lagi. Di dunia ini, aku cuma punya kalian, Mas. Cuma kamu dan keluargamu yang mengerti aku. Tolong, Mas. Maafkan aku." Aku akhirnya masuk ke dalam k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Siti Raehan
sedikit sekali lanjutan nya
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
masa orang cacat bisa memukul ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status