Share

Bab 19

"Kau jahat, kenapa setega itu menghianati ibu?"

"Maafkan aku bu, aku tidak bermaksud seperti itu."

"Kau memang anak tidak berguna!"

"Maaf, maafkan aku bu."

"Leo."

Khania mencoba menggoyangkan tubuh Leo, pria itu mengigau dan terus berkata maaf. Tak lama air mata mengalir di pipinya, membuat Khania semakin kaget.

"Hei, bangunlah," ujar Khania.

GYUT!

Tiba-tiba tangan Leo meraih pinggang Khania dan memeluknya.

"Tu-tunggu, Leo ..."

"Biarkan seperti ini," pinta Leo.

Khania tak bisa berbuat apapun, dia merasa pria itu sedang mencoba menenangkan diri dan tidak mau terlihat menyedihkan.

Gadis itu pun menghela napas. "Baiklah, lakukan sesukamu."

GYUUT!

"Ta- tapi, jangan begini juga!" hardik Khania saat dengan sengaja Leo menenggelamkan wajah di atas dadanya.

Pipi gadis itu memerah tak kala mendapati sikap sang suami dan tidak mengacuhkan perkataannya.

"Diamlah."

Sebenarnya Khania merasa kesal, tapi melihat kondisi Leo saat ini, dia hanya bisa pasrah.

Manik hitam Khania melih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status