Share

Obsesi Gila Si Pembuat Boneka Mayat
Obsesi Gila Si Pembuat Boneka Mayat
Author: BabyKucing

Bab 1 Prolog

Suara sirine ambulans dan mobil polisi telah memecah kesunyian malam yang mencekam, ditengah guyuran hujan yang seakan turut bersedih pada sebuah kasus yang menimpa 5 orang yang baru saja menginjak usia dewasa yang tewas secara mengenaskan.

Sebuah kamar sewa yang terletak di lantai 7 sebuah rumah susun kumuh, menjadi saksi atas kematian yang menggemparkan itu.

Garis kuning polisi sudah di bentangkan sejauh 5 meter dari pintu lobi rusun itu, polisi dan para detektif juga ahli forensik begitu sibuk membedah tempat kejadian perkara.

"Ini. Aku tidak tau harus merespons bagaimana," ucap seorang dokter muda forensik dengan wajah ngeri saat matanya saling bertatapan dengan mata salah satu korban tewas.

"Huekk."

Seorang detektif bahkan sampai berlari keluar dan memuntahkan isi perutnya, sesaat setelah ia masuk ke tempat kejadian.

Bagaimana tidak muntah, lantai ruangan hampir seluruhnya memiliki bercak darah entah ditembok, perabotan bahkan langit-langit rumah. Belum lagi melihat kondisi mayat yang tidak utuh, organ dalam seperti usus dan paru-paru yang bergelimpangan di sudut ruangan.

Apa tidak wajar jika orang merasa mual saat melihatnya.

Sedangkan jauh di bawah sana, para reporter yang berdesak-desakan tak jauh dari garis kuning polisi menunggu untuk meliput kasus itu, mereka berlomba-lomba menyiarkan tentang kasus kematian dari 5 orang remaja tanggung yang masih penuh misteri itu.

Entah apa yang akan terjadi, jika mereka turut melihat pemandangan itu. Saat hujan masih turun dengan deras disertai guntur yang menggelar, entah polisi, detektif atau pun para reporter. Agaknya malam itu akan menjadi malam yang panjang dan mencekam.

"Gila!" Pekik Detektif Zen sambil melihat seluruh ruangan dengan wajah ngeri.

"Astaga." Gumam seorang pria tua yang adalah dokter ahli forensik. "Aku bingung harus meletakan kakiku di mana."

"Ini adalah kasus pembunuhan berdarah yang paling mengerikan selama aku berprofesi sebagai seorang dokter forensik," ucap seorang dokter yang sudah tak lagi muda itu dengan tatapan prihatin.

"Mari kita berdoa sejenak, untuk mereka yang telah tiada dan semoga kita bisa menyelesaikan kasus ini dengan tuntas," kata seorang kepala detektif dan mereka pun dengan segenap hati memanjatkan doa.

Ahli forensik dengan hati-hati mendekati mayat-mayat yang terbujur kaku itu satu persatu, mereka bersama para detektif mencoba bekerja sama sebaik mungkin untuk membedah kasus itu.

"Detektif Zen, apa Anda menemukan sesuatu?" tanya seorang ahli forensik.

Detektif Zen berjalan mendekat sambil menghela nafas berat. "Ini benar-benar rumit, selain kondisi mayat yang tidak utuh semua yang ada di sini benar-benar bersih."

"Ada sesuatu yang janggal pada mayat. Dari 5 korban, masing-masing kehilangan satu anggota tubuh. Entah, itu tangan, kaki, kepala bahkan jari tangan dan kaki."

Detektif Zen terlihat berpikir begitu keras. "Dugaan awal yang bisa aku simpulkan, dari kondisi TKP yang berantakan dan dipenuhi darah, juga kondisi mayat yang tidak utuh. Ini adalah kasus penjualan organ ilegal," ucap Detektif Zen.

"Namun, justru organ pada setiap korban lengkap. Dan nyaris tak tersentuh. Tidak tau pembunuh macam apa yang melakukannya, tapi yang jelas orang itu pasti seorang psikopat jenius."

Saat dengan berbincang serius bersama dokter forensik, seorang detektif lain berseru ke arah Detektif Zen.

"Ketua!" Seru detektif itu dengan nyaring. "Anda harus melihat ini."

Detektif Zen berjalan menuju bawahannya itu berada, dan melihat apa yang ia temukan. Tapi alangkah terkejutnya saat ia melihat sesuatu yang terbungkus kain brokat dan terbujur kaku di dalam sebuah peti kaca, di sebuah ruangan yang terhubung melalui pintu lemari.

Begitu cantik dengan hiasan sedemikian rupa, hingga membuat semua orang yang ada di sana dan menyaksikannya diam mematung.

"Panggil lebih banyak bantuan, dan perketat keamanan sekitar. Ini sudah bukan lagi pembunuhan keji biasa, lebih dari itu musuh kita adalah seorang psikopat manik." Seru detektif Zen dengan tegas.

Hal apa yang membuat Detektif Zen begitu gelisah, apa yang ada di peti kaca itu.

"Kemungkinan ini akan menjadi kasus yang panjang." Ucap Detektif Zen sambil menatap ke arah peti kaca.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status