/ Romansa / Obsessed with You / Bab 34. I Love You

공유

Bab 34. I Love You

작가: Nafish Grey
last update 최신 업데이트: 2025-02-28 22:47:23

Ivy mundur menjauh, menatap wajah Christian lamat-lamat. Pria itu tersenyum kecil, menegakkan tubuh dan berdeham.

"Christ, aku tak sebaik itu ...."

Christian mengangguk, seolah mengiyakan, tapi Ivy bisa melihat ketidaksetujuan di bola mata pria itu.

"Aku juga, tak sebaik kelihatannya." Christian menghela napas. "Ah, kita harus berangkat sekarang Nyonya."

"Ok." Ivy berjalan cepat demi mengusir rasa canggungnya.

Keduanya tiba di mansion Forrester, Daniel sudah menunggu di sana.

"Bagaimana harimu?" Daniel menarik Ivy dengan sikap posesif. Matanya menyelidik, menerka apa yang ada di pikiran Christian.

Pria itu menunduk, menyembunyikan ekspresinya. "Kalau begitu saya permisi dulu."

"Christ!"

"Ya, Tuan." Christian menunggu dengan patuh.

"Lain kali, kau tak perlu mengantar Ivy pergi berbelanja lagi."

Ivy menatap suaminya heran. "A-aku tak boleh keluar lagi?" tanyanya cemas, jika begitu, semua rencananya selama ini akan sia-sia.

"Bukan, Sayang. Kau bisa berbelanja sendiri sekarang." Daniel me
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Obsessed with You   Bab 127. Kehilangan

    Rasa sakitnya semakin parah saat dia berusaha membuka pakaian dalam dan mengangkat gaun malamnya ke atas. Molly sampai harus duduk di closet sejenak saking tak bisa berdiri terlalu lama.Ia gemetar hebat sewaktu merasakan sesuatu meluncur turun dari area intimnya, suaranya terdengar keras. Dengan jantung berdegup tak karuan, Molly menatap ke bawah."Oh God! Tidak! Tidak!" Molly menjerit histeris sewaktu menyadari apa yang baru saja jatuh dari dalam tubuhnya. Darah. Tidak! Itu gumpalan darah. Itu bayinya yang belum terbentuk sempurna. Ia menangis keras, memohon bahwa ini hanya mimpi buruknya semata.Lebih parahnya lagi, aliran darahnya tak mau berhenti. Molly mulai merasa kehilangan fokus, kepalanya terasa ringan. Dia harus segera mencari pertolongan, jika tidak ... bukan bayinya saja yang hilang, tapi juga nyawanya.Molly bertumpu pada dinding, berjalan lamban keluar dari kamarnya. Di luar tak seorang pun tampak. Para pelayan sedang tertidur nyenyak. Ia tak tahu harus meminta bantuan

  • Obsessed with You   Bab 126. Obat

    Daniel membuka matanya karena sinar matahari yang menerobos masuk lewat jendela, membuat sisi wajahnya terasa panas. Ia mengusap mata, menguap lebar. "Ivy?" Hal pertama yang Daniel cari adalah istrinya.Ivy tak terlihat di tempat tidur di sampingnya. Daniel segera berdiri, memakai pakaiannya tanpa memedulikan setiap orang bisa melihatnya lewat jendela yang terbuka.Daniel kemudian berdiri di depan jendela, menatap pantai yang masih sepi di pagi hari. Ternyata Ivy sedang berjalan di tepi pantai, tampak kesepian dengan pandangan sayu.Dengan sekali lompatan tinggi, Daniel keluar dari jendela. Ia berlari tanpa alas kaki menyusul istrinya. Saking dalamnya pikiran Ivy, dia tak menyadari kehadiran Daniel, air mata mengenang di pelupuk mata, beba menyesakkan dada membuatnya sulit bernapas kala udara begitu segar.Daniel yang ingin mengagetkan Ivy langsung mengurungkan niatnya. Apa yang membuat Ivy terlihat begitu sedih? Apa dia melakukan kesalahan lagi?Ivy memukul dadanya berulang kali, pik

  • Obsessed with You   Bab 125. Foto

    Sekretaris Daniel tiba dalam setengah jam, ia mengetuk pintu kamar Ivy. Daniel yang sudah tak sabar lagi langsung menemuinya, mengambil barang pesanan dan menyuruh pria itu pulang. Daniel membuka pakaiannya terburu-buru, lalu memeluk Ivy dan menciumi seluruh bagian wajah istrinya. Ah, betapa dia merindukan kebersamaan mereka. Ivy menahan diri agar tetap tenang. Kebanyakan menutup mata supaya dia tak ketakutan atau membayangkan wajah Christian dalam rupa Daniel. "Iv ...." Daniel merasakan tubuh Ivy gemetar pelan. "Its okay! Jangan khawatir. Tapi maaf, aku harus terus menutup mata." Ivy membalas pelukan Daniel. Daniel memaklumi hal tersebut, dia bersyukur Ivy tak lagi menolaknya. Dengan tergesa, pria tampan bermata hijau itu merobek bungkus pengaman, memakaikannya ke tonggak panasnya yang sudah sekeras kayu. "Ivy, aku janji akan hati-hati." Mereka sudah lama tak melakukannya, Daniel menjadi takut menyakiti Ivy. Tangan besar pria itu merambah seluruh bagian tubuh istrinya,

  • Obsessed with You   Bab 124. White lies

    Pantai sore hari. Ombak berdebur peluh, angin laut berhembus sepoi-sepoi membelai rambut Ivy yang tergerai. Di depannya, segelas mojito hampir tak tersentuh, esnya sudah mencair membentuk genangan kecil di meja kayu. Nicolas duduk di sebelahnya, sesekali melemparkan pandangan khawatir ke arah Ivy yang sejak tadi diam memandang laut. Suara pertama yang terdengar adalah napas berat, lalu ... Ivy membeku. "Ivy? Kau baik-baik saja?" Nicolas menyentuh bahunya, wajahnya berkerut khawatir. Namun Ivy tidak bisa menjawab, dadanya sesak, seperti ditusuk ribuan jarum. "Dia .…" Suaranya pecah, "dia mengulangi kesalahan yang sama." Nicolas mengerutkan kening. "Siapa? Apa yang terjadi?"Ivy melepas headset-nya dengan kasar, lalu melemparkan ponsel ke atas meja. "Daniel. Molly. Mereka." Ivy tersedak air mata. "Aku bodoh, Nicolas. Aku percaya padanya. Aku bahkan membela Molly ketika orang-orang bilang dia terlalu dekat dengan Daniel!" Jenna pernah memberitahunya, tapi Ivy menutup mata.Nicolas

  • Obsessed with You   Bab 123. Rekaman

    Mobil Daniel sampai di pelataran Mansion, dia langsung turun dan bergegas masuk. "Di mana? Di mana Dean?" Jenna yang menyambutnya segera mengambil tas dan jas kerja Daniel. "Di kamar Nona Molly."Daniel melonggarkan dasi, membuka beberapa kancing kemejanya. "Sudah panggil dokter?""Belum, Nona Molly bilang mau menunggu Tuan pulang.""Apa yang dia lakukan? Apa kau mengawasinya?" Mereka masuk ke dalam lift."Tidak ada yang aneh, Tuan. Nona Molly bersikap seperti biasa, dia merawat Tuan Muda dengan sangat baik."Itulah yang membuat Daniel dilema, jika Molly ceroboh atau tak menyayangi Dean, dia bisa mengambil keputusan mudah dengan menendang wanita itu dari rumahnya."Kau boleh pergi!"Jenna segera undur diri setelah lift terbuka, Daniel berjalan ke kamar Molly. Saat pintu dibuka, Molly langsung berdiri menyambutnya. "Daniel, akhirnya kau datang juga.""Bagaimana dengan Dean?" Daniel mendekati ranjang, di mana Dean dibaringkan miring, memeluk bonekanya dan tertidur pulas."Dean sudah m

  • Obsessed with You   Bab 122. Think

    Ivy secepat kilat menutup pintu. Dia tak ingin melihat Nicolas. "Ivy!" panggil Nicolas, pria itu menggedor jendela kamar resort Ivy sekuat tenaga. Sayangnya, Ivy tidak mau membukanya. Dia bersandar dibalik jendela dengan hati dilema."Iv! Aku tahu aku salah, tapi please. Bisa tidak kita bicara sebentar saja. Aku ingin meluruskan banyak hal denganmu. Oh, kau tak tahu betapa senangnya aku bisa melihatmu lagi! Ivy, aku merindukanmu, siang dan malam. Ivy!"Pria itu tak mengenal kata menyerah, terus mengetuk sampai Ivy tak sanggup lagi. Wanita cantik itu akhirnya membuka jendelanya. "Oh, Ivy! Syukurlah." Senyumnya masih sama seperti yang terakhir Ivy ingat. Nicolas tampak canggung, ia bersandar pada kusen jendela, menatap ke dalam kamar. "Kau ... sendirian?"Ivy mengangguk. "Kalau ingin bicara di sini saja. Aku tak bisa mengundangmu masuk ke dalam kamar."Nicolas mengangguk mengerti. "Aku tahu, ayah sering menyebut namamu.""Please, Nic. Jangan membawa ayahmu dalam masalah kita. Aku sud

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status