Share

Restu Dari Bayu

Tidak berapa lama setelah makan siang, terdengar bunyi telepon saat mereka sedang santai bercengkrama di ruang keluarga. Nilam wajahnya memerah melihat nama di layar ponselnya. Wanita itu menggigit bibir bawahnya. Seolah hatinya bimbang. Apakah mau mengangkatnya atau membiarkannya. Eliana yang menyadari perubahan tingkah laku adik iparnya angkat bicara.

“Angkat saja tidak usah malu. Irwan ya?” Eliana menyenggol lengan Nilam.

Dengan malu-malu Nilam mengangkat telepon itu. Suara bariton Irwan menyapa dengan ramah dan terasa lembut di telinga Nilam.

“Kau sudah makan siang? Apakah sudah sampai di rumah?” Nilam menepuk keningnya. Dia lupa mengabari. Saat pamit pulang tadi, dia berjanji akan menghubungi lelaki itu saat sudah sampai di rumah.

“Kenapa?” Suara Eliana sampai ke telinga Irwan.

“Oh, apa kamu ada di rumah kakakmu? Boleh aku bicara sam

Meyyis

Hmm dapat lampu hijau nih dari kakaknya..Readers yan ingin berhubungan dengan saya, boleh deh japri saya 088216076937 biar kita lebih akrab. Follow Ig ekaastutik26, Fb Eka Puji Astutik.

| 1
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status