Home / Rumah Tangga / PELAKOR BERKEDOK SYAR'I / DIPERGOKI IBU MERTUA!

Share

DIPERGOKI IBU MERTUA!

last update Last Updated: 2025-01-19 09:25:33

"Bagas! Apa yang kamu lakukan!!"

Teriakan ibunya terdengar, dan tidak hanya memergoki sang anak memuaskan diri sendiri dengan tangan, tapi juga Berlina merampas ponsel sang anak untuk melihat dengan siapa anaknya melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.

"Astaghfirullah! Clara!! Memalukan sekali kelakuan kamu! Kamu bikin rusak anakku!!"

Clara tersentak mendengar suara ibu mertuanya di seberang sana, dan dengan penuh perasaan panik disertai malu, Clara langsung memutuskan sambungan panggilan video itu sesegera mungkin.

Sementara itu, Bagas yang shock karena dipergoki ibunya berusaha untuk tenang agar ia tidak semakin berantakan ketika menjawab pertanyaan ibunya.

Ia berusaha untuk mengatur kalimat yang tepat, supaya ibunya tidak menyalahkan dirinya.

"Kamu dengan Clara melakukan tindakan seperti ini, Gas? Apa itu kebiasaan kalian? Mama tahu, berat berpisah dengan istri, itu sebabnya kenapa kamu mengizinkan Clara pergi segala!"

Berlina mendamprat anaknya, karena tidak menyangka sang a
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA BERSALAH....

    Suara Sean membuat Clara sedikit tergagap. Ia menatap pria berambut sebahu itu dengan tatapan mata yang tidak enak. Tidak enak karena sudah membuat pria itu merasa bersalah."Maaf. Aku yang salah, kau tidak salah sedikitpun, aku yang salah, aku minta maaf."Clara buru-buru menanggapi, sambil meyakinkan bahwa, yang bersalah adalah dirinya, bukan laki-laki tersebut. Sean berusaha maklum, dan mereka mengulang kembali sembari meminta Clara untuk mengatakan saja apa yang sekiranya membuat perempuan itu tidak nyaman, agar mereka bisa bekerjasama dengan baik.Satu jam kemudian, mereka break. Masih ada beberapa foto yang harus diambil oleh Clara dan Sean. Namun, karena Clara tidak fokus, akhirnya, fotografer meminta untuk beristirahat sebentar."Ra. Kamu kenapa? Enggak kayak biasanya, kamu gugup berpasangan dengan Sean? Dia ganteng banget ternyata, ya?"Nina melontarkan pertanyaan itu ketika Clara duduk di sampingnya.Sean sedang asyik dengan ponselnya di tempat duduk tidak jauh dari sang fo

    Last Updated : 2025-01-19
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANCAMAN BAGAS!

    Clara mengiyakan ajakan Nina, dan meyakinkan pada Nina bahwa ia melakukannya sendiri hingga tidak perlu Nina yang memberikan peringatan itu pada Bagas. Nina menghela napas. Sebenarnya, ia tidak yakin Clara bisa melakukan hal itu, tapi bagaimanapun juga, ia tidak boleh ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain walaupun itu adalah rumah tangga sahabatnya sendiri. Baik. Sekarang aku enggak akan ikut campur, tapi kalau ini terulang lagi, si Bagas itu akan aku berikan pelajaran!Nina membatin sambil terus melangkah mengiringi langkah Clara untuk masuk lift agar mereka bisa segera turun dari lantai satu.***"Apa? Clara tidak jadi pulang? Masih di Jakarta satu hari lagi?" Berlina terkejut ketika Bagas menyampaikan padanya bahwa Clara memberikan kabar pada mereka bahwa pekerjaannya berantakan karena ia tidak konsentrasi bekerja.Semenjak kepergok ibunya, Bagas sangat diawasi. Ibunya terus menerus memantau jika ia sedang di rumah hingga Bagas kesulitan untuk meminta Clara melakukan

    Last Updated : 2025-01-20
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA KE KANTOR BAGAS!

    Bagas semakin getol memaksa Clara disertai dengan ancaman pada perempuan tersebut, tidak peduli Clara berusaha untuk mengajaknya negosiasi, tapi Bagas tetap ingin Clara melakukan apa yang ia perintahkan segera.Sampai kemudian, Clara lagi-lagi tidak bisa menolak karena Bagas benar-benar akan nekat menyebarkan foto-fotonya jika ia tidak mau melakukan apa yang diperintahkan suaminya tersebut.Clara meminta Bagas untuk tidak mengambil gambar miliknya lagi jika ia melakukan hal itu untuk suaminya, dan dengan enteng, Bagas hanya mengiyakan walaupun ia sebenarnya tidak mau menurutinya.Enak saja. Dengan adanya foto-foto ini, kamu sekarang bisa aku kuasai, Clara, saat kamu pulang ke rumah nanti, kamu akan aku ubah menjadi Anisa agar ibuku senang dengan kamu!Bagas membatin sambil mengarahkan matanya pada layar ponselnya tanpa berkedip, di mana, di sana, Clara mulai terlihat menurunkan celana dalamnya dan menaikkan roknya tepat di depan layar ponselnya hingga Bagas menelan salivanya melihat k

    Last Updated : 2025-01-20
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA MULAI MENGGODA

    Bagas terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa. Bukan hanya terkejut dengan kedatangan perempuan tersebut, tapi juga terkejut, Anisa bisa bicara demikian padanya."Kenapa kamu bicara seperti itu?" tanya Bagas tanpa melangkah mundur meskipun jarak Anisa dengannya sangat dekat."Kenapa? Memangnya tidak boleh?"Anisa bukannya memberikan alasan yang masuk akal atas apa yang dikatakannya, tapi justru balik bertanya hingga membuat Bagas semakin heran. Apalagi, senyuman Anisa hari ini, sangat berbeda dari biasanya. Yang sekarang, Anisa seperti memberikan senyum seolah ingin menggodanya.Dia ini kenapa? Tiba-tiba datang ke kantor lalu bicara seperti itu dan tersenyum yang berbeda seperti biasanya.....Hati Bagas bicara, tapi sejujurnya ia menikmati apa yang dilakukan Anisa hingga ia tidak menggeser posisinya meskipun posisi itu terlalu dekat dengannya. "Bukan tidak boleh. Tapi, sikap kamu seperti beda, biasanya....""Kamu kan teman aku, sesekali santai enggak papa dong? Enggak akan

    Last Updated : 2025-01-21
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    CIUM AKU....

    Bagas terdiam. Ia menelan ludah. Pertanyaan Anisa membuat hatinya berkecamuk. Di satu sisi, ia terpancing ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki istri yang disukai oleh ibunya karena penampilannya syar'i, tapi di sisi yang lain, Bagas sangat mencintai Clara hingga khawatir jika ia menikah lagi, Clara akan minta cerai.Akan tetapi, kapan lagi bisa memiliki istri seperti Anisa yang religius? Sekian lama Bagas menanti Clara bisa seperti Anisa, tapi perempuan itu tetap belum melakukan perubahan dengan alasan pekerjaan hingga Bagas menjadi lelah.Sekarang, ada seorang perempuan yang sangat memenuhi syarat menantu idaman ibunya, apakah ia akan melewatkannya?"Bagas, berpoligami itu lebih dianjurkan daripada kamu memuaskan diri sendiri dengan tangan kamu ketika istri kamu enggak ada, kamu enggak akan dosa kalau kamu poligami."Suara Anisa membuyarkan lamunan Bagas, membuat pria itu menatap wajah Anisa yang terbingkai kerudung merah muda seolah hati perempuan itu sedang berbunga-bunga."I

    Last Updated : 2025-01-21
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEKHAWATIRAN SAHABAT

    "Tidak. Aku minta maaf. Aku tadi khilaf, Nisa. Aku minta maaf. Kau boleh memukul aku agar kau bisa memaafkan aku, tapi untuk tawaran darimu, aku minta maaf, aku tidak bisa melakukannya. Aku khawatir, Clara marah dan minta berpisah, aku tidak mau itu terjadi. Lebih baik, rencana pertama saja kita lakukan, hanya akting, ya?"Bagas berusaha untuk membuat Anisa tidak lagi marah padanya, dan Anisa sangat kecewa mendengar apa yang diucapkan oleh Bagas. Namun, perempuan itu tidak bisa melakukan apapun untuk melancarkan aksi protes pada Bagas, khawatir, Bagas akan menjauh, dan tentu saja itu akan membuat Anisa akan sulit mendapatkan pria tersebut.Enak saja. Sudah mencium, sudah memancing birahiku semakin besar, kamu seenaknya bilang kalau kamu cuma khilaf? Lihat saja, Bagas, aku akan buat kamu bertekuk lutut padaku....Hati Anisa bicara seperti itu, sambil membenahi kerudung yang dipakainya."Aku harap, ketika kamu merasa, Clara tidak bisa membuat kamu bahagia, kau secepatnya sadar, Gas, k

    Last Updated : 2025-01-22
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMBALI MENERIMA TAMPARAN!

    "Aku tidak nyaman mengatakannya padamu, karena barusan kau sudah memberikan aku peringatan jika aku mengatakan sesuatu tentang Anisa.""Katakan saja. Kalau aku memintamu untuk mengatakannya, katakan saja."Fauzi menarik napas sejenak mendengar desakan yang dilakukan oleh Bagas padanya, sampai kemudian...."Aku tidak tahu secara detail, tapi, Pak Gunawan bilang, karena kau bersahabat dekat dengan Anisa, maka, ia tidak ada kemauan bekerjasama lagi dengan perusahaanmu.""Apa hubungannya dengan Anisa? Meskipun mungkin ada, dia tetap harus profesional, kenapa seperti banci aja kedengarannya?""Sepertinya, ada masalah besar yang pernah terjadi dengan Pak Gunawan dan Anisa, Gas. Dan lebih baik, kamu tanyakan saja pada Anisa.""Anisa itu wanita rumahan, mana mungkin mengenal orang sekelas Pak Gunawan, mungkin Pak Gunawan saja yang salah menyimpulkan.""Kamu sudah lama tidak bertemu dengan Anisa, kan? Apakah kamu tahu saat dia putus kontak sama kamu, dia melalui kejadian apa saja?""Dia pulang

    Last Updated : 2025-01-22
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS TAK SEBURUK ITU?

    "Duh, kata sandinya kenapa berubah? Dia menggantinya?" gumam Clara sembari terus berpikir keras bagaimana caranya ia bisa membuka ponsel suaminya tersebut.Beberapa kata sandi yang biasanya digunakan oleh Bagas dan diketahuinya dicoba, tapi, Clara tidak berhasil sampai kemudian waktunya terbuang habis tanpa melakukan apapun untuk menghapus foto-foto yang ada di ponsel suaminya tersebut."Apa yang kau lakukan?" tanya Bagas yang ternyata sudah keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah."Kenapa kata sandi kamu berubah?" Meskipun terkejut kepergok memegang ponsel Bagas, Clara berusaha untuk tenang.Bagas melangkah mendekati Clara dan menyambar ponselnya di tangan Clara dengan cepat. "Aku hanya tidak suka ponselku dibuka tanpa sepengetahuan dariku.""Termasuk aku?""Ya!""Kenapa jadi begitu? Bukankah biasanya juga aku dan kamu enggak keberatan memberitahu kata sandi?""Clara, apakah kamu sedang memeriksa ponsel suamimu sendiri?" tanya Bagas sambil mencengkram salah satu pund

    Last Updated : 2025-01-23

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MENDAPAT TEMPAT

    "Aku tidak pernah bisa menerima kembali orang yang sudah mengkhianati aku, Sean. Aku bisa memaafkan, tapi untuk menerima lagi, aku tidak bisa."Sean menarik napas lega mendengar jawaban Clara yang melegakan hatinya."Ya. Seseorang yang sudah pernah berselingkuh memang tidak bisa diterima lagi karena akan mengulang apa yang ia lakukan, karena selingkuh itu bisa membuat pelakunya akan kembali berbuat atas nama khilaf.""Aku hanya ingin lepas dari Bagas, mungkin dengan begitu, aku bisa memulai hidup baru.""Aku akan membantu.""Sean, tidak perlu. Selama ini juga kamu sudah terlalu banyak membantuku, jangan melakukan sesuatu yang membahayakan reputasi mu apalagi kamu juga akan menikah, kamu-""Aku tidak akan menikah! Tidak akan menikah dengan perempuan yang tidak aku sukai, kamu tidak perlu memikirkan masalah itu!"Sean tidak suka Clara membahas tentang perjodohan yang diatur oleh orang tuanya hingga Clara terpaksa tidak meneruskan ucapannya khawatir membuat Sean semakin tidak enak hati m

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA TIDAK NYAMAN

    "Pi, kapan Papi pulang?" Sean tidak tahan untuk melontarkan pertanyaan, dan pertanyaan itu mampu membuat ayahnya dan Clara mengarahkan pandangan padanya."Oh, kamu sudah pulang? Darimana saja kamu?" tanya Pak Steven pada sang anak.Sean segera ikut bergabung dengan keduanya dengan duduk di dekat Clara yang saat itu terlihat tegang raut wajahnya."Aku sedang mengurus sesuatu, Pi.""Banyak wartawan di luar, ini karena kamu bertindak sembarangan, jika mereka menulis berita yang tidak-tidak, saham perusahaan kita akan anjlok, Sean!" ucap Pak Steven pada sang anak dengan raut wajah yang serius."Aku pastikan, mereka tidak akan melakukan hal itu, Pi.""Clara istri orang, kamu tidak bisa menyembunyikan dia terus menerus di sini."Pak Steven langsung bicara seperti itu dan Clara langsung menundukkan kepalanya dalam-dalam seolah tidak tahu akan bicara seperti apa menanggapi ucapan ayah Sean."Hanya sementara, Pi. Tidak lama. Sampai masalah dia selesai, itu saja.""Kamu bisa menyewakan tempat

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KETERKEJUTAN SEAN

    "Aku mencintai Clara, Fauzi! Aku tidak akan pernah membiarkan dia dengan pria lain, titik!""Bagaimana dengan Clara terhadapmu? Dia dulu juga mencintaimu, dia pasti juga tidak mau kamu bersama dengan wanita lain, tapi nyatanya apa? Kamu sekarang poligami!""Diam! Kau ini temanku atau bukan? Aku itu minta dukungan, Fauzi, bukan ingin disudutkan!""Sudahlah. Tenangkan dirimu. Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Istrimu tidak kembali, bagaimana caranya kamu mengatasi itu semua?""Clara pasti dengan Sean! Aku yakin itu!""Tapi kamu ada buktinya tidak?""Bukti apa lagi? Jika Clara tidak bersama dengan Nina, pasti dia dengan Sean, hanya pria itu yang selalu ikut campur masalahku dengan Clara, karena dia menyukai Clara!""Bagas. Jika kamu memang curiga Sean ingin merusak hubunganmu dengan Clara, kau harus punya bukti, Sean anak Pak Steven, kalau Pak Steven tidak terima dengan apa yang kamu tuduhkan, maka dia bisa membuat mu berada dalam kesulitan sekejap mata."Bagas hanya bisa mengepalkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MEMANAS!

    "Aku datang menemui Anda di sini bukan ingin mengatakan istri Anda ada di mana, itu bukan urusanku, bukankah dia sudah pulang? Jika dia pergi lagi memangnya ada kaitannya dengan ku?" jawab Carli yang tahu tentang Sean yang mengantarkan Clara pulang tapi Clara melarikan diri lagi dari rumah karena Sean yang bercerita.Kalo emang Clara menjadi pelakor dalam pernikahan orang tua lu, gue kagak mungkin menyembunyikan Clara di rumah gue, Carli. Dia hanya korban, dan ini perlu diselidiki!Begitu kata Sean pada waktu itu saat Carli melancarkan aksi protes padanya, mengapa Sean mau menyembunyikan Clara di rumahnya padahal ada resiko besar jika wartawan tahu apa yang sudah dilakukannya.Karena tahu kepribadian Sean seperti apa, Carli percaya, Sean tidak mungkin berbuat sembarangan jika tidak ada tujuan yang jelas dan benar itu sebabnya meskipun kesal dengan Clara yang dianggapnya sebagai selingkuhan ayahnya, Carli berusaha untuk menahan diri untuk tidak ikut campur dengan apa yang sudah diputu

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELAKUKAN PERTEMUAN

    "Mungkin kalian salah lihat, tidak ada perempuan di rumah ini kecuali para pelayan dan ibuku, sesekali ada tapi keluarga di Jakarta yang datang, selebihnya tidak ada, mungkin saat itu yang kalian lihat adalah sepupuku."Sean terpaksa berbohong untuk menjawab pertanyaan para wartawan. Lalu ia menutup kaca mobilnya setelah itu segera memberikan isyarat pada para wartawan itu untuk menyingkir karena gerbang rumahnya sudah terbuka.Meski para wartawan itu tidak puas dengan jawaban Sean, tapi mereka terpaksa membiarkan mobil Sean masuk ke dalam pekarangan rumah besar tersebut dan akhirnya setelah itu pintu gerbang ditutup.Mereka kembali tidak bisa melihat situasi di dalam dengan bebas padahal mereka penasaran dengan perempuan yang perawakannya mirip Clara itu di dalam sana. Sean segera masuk ke dalam dan bergegas menutup pintunya, tidak mau sedikitpun para wartawan itu tahu bahwa ia menyembunyikan Clara di dalam."Clara. Jangan keluar. Ada banyak wartawan di luar, mereka melihat kamu ent

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIKELILINGI WARTAWAN!

    "Itu juga tidak bisa dipastikan sebenarnya.""Dengan kata lain, kemungkinan kalau dia punya itu memang benar, kan?""Bisa jadi, tapi Clara, meskipun demikian apakah kamu yakin akan selalu di bawah kuasanya hanya karena kamu khawatir video itu tersebar?""Apa yang harus aku lakukan, Sean? Selain patuh padanya apa yang bisa aku lakukan? Kamu kerja di dunia entertainment, kamu pasti sangat tahu perasaanku tentang itu.""Clara. Jika dia melakukan hal itu, kamu bisa melaporkan dia balik karena pencemaran nama baik."Clara menutup wajahnya dengan telapak tangannya mendengar apa yang diucapkan oleh Sean. Perempuan itu seolah tidak sanggup jika video itu terpublikasi dan semua orang bisa melihat apa yang dilakukannya. Ia benar-benar tidak punya mental untuk menerima situasi seperti itu."Kamu yang berhak menentukan apa yang akan kamu lakukan, hidup cuma sekali, Clara. Jangan sampai kamu hidup hanya untuk memuaskan orang lain saja yang sudah sangat jelas tidak pernah menghargai kamu."Suara S

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELARIKAN DIRI!

    Clara berusaha untuk melakukan perlawanan, dan itu semakin membuat Bagas kalap hingga ia juga semakin memperlakukan Clara dengan kasar. Apa yang dilakukan oleh Bagas benar-benar membuat Clara ikut membabi buta untuk mempertahankan dirinya agar tidak disentuh secara brutal oleh Bagas.Segala cara dilakukan oleh Clara tapi Bagas justru semakin merajalela untuk melakukan apa yang ia inginkan pada Clara. Bagas melakukan hal itu dengan kasar dan Clara tambah merasa keberatan hingga perempuan itu menendang bagian bawah perut sang suami dan Bagas seketika tersungkur menerima itu semua. Kesempatan itu digunakan oleh Clara untuk keluar dari kamar setelah menyambar tasnya yang berisi dompet dan ponselnya.Tanpa peduli Berlina yang berteriak ke arahnya, Clara terus keluar sebelum Bagas berhasil bangun dan mengejarnya. Clara juga tidak sempat membenahi pakaiannya hingga dua tangannya merapatkan pakaian itu sembari terus berlari ke arah jalan untuk pergi sejauh mungkin dari rumah. Saat itulah

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TETAP DISALAHKAN!

    Sean segera mengusap wajahnya perlahan, tidak mau rasa perih itu membuat ia jadi hilang kendali dan merusak hubungan pertemanannya dengan Clara."Aku tahu. Kamu tenang saja. Yang penting sekarang, kamu sudah baikan, dan kamu harus mengusut ini sampai tuntas."Sean menanggapi beberapa menit setelahnya, usai ia mampu mengatasi perasaannya tentunya. Clara mengucapkan terima kasih. Pikirannya penuh sekarang. Meskipun ia menurut ketika Sean memintanya untuk makan, namun di hati, Clara benar-benar menyimpan amarah. Apakah benar, Anisa sedang berniat menjebak dirinya hingga ia hampir jatuh ke dalam pelukan Pak Christ?***"Darimana saja kamu?" Bagas langsung mengucapkan kalimat tersebut ketika melihat Clara pulang dengan wajah yang terlihat tidak nyaman dipandang."Aku mau bicara dengan Anisa!" katanya tanpa menjawab pertanyaan Bagas dan berniat menerobos Bagas untuk masuk ke dalam rumah, tapi Bagas mencengkram erat salah satu tangannya hingga gerakan Clara terhenti seketika."Aku bertanya

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANGGAP PASANGAN

    Wajah Clara terlihat terkejut ketika mengucapkan kalimat itu pada Sean. Namun, Sean buru-buru menjelaskan, bahwa mereka tidak melakukan hubungan intim sama sekali hingga Clara menjadi lebih tenang sekarang. "Kita tidak melakukan apa-apa, Clara. Kecuali...."Sean menggantung ucapannya dan Clara yang tadi mulai tenang kini khawatir kembali."Kecuali apa?" tanya Clara seraya menatap wajah Sean tanpa berkedip. "Kecuali kecelakaan, tapi itu tidak masalah, kau sedang berada di bawah pengaruh obat perangsang itu, pasti sangat sulit untuk mengatasi, jadi aku paham.""Apa yang kita lakukan? Ah, maksudnya, apa yang aku lakukan padamu? Apakah aku melakukan sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan?" Wajah Clara semakin panik, dan Sean berusaha untuk meminta perempuan itu untuk kembali tenang.Namun, semakin diminta tenang, Clara justru terlihat semakin panik. "Aku sudah menikah, kamu lajang, kalau aku sampai melakukan sesuatu yang buruk sama kamu, mau ditaruh di mana wajahku? Aku malu, Sean!

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status