Beranda / Fantasi / PENDEKAR KAISAR RASKAR / BAB 91 : Tokoh Utama (Part 1)

Share

BAB 91 : Tokoh Utama (Part 1)

Penulis: Hamfa Merman
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-11 10:47:08

“A–apa?! A–aku tidak ingin menentangmu lagi! Lepas–, argh…!” jeritan menyedihkan terdengar dari lisannya Braka manakala pria licik tersebut berusaha untuk berdalih agar diampuni oleh Harum.

Namun, nahasnya perkataannya tidak didengar sedikit pun dan hanya menghasilkan pukulan telak mengenai wajahnya sehingga membuat Braka untuk pertama kalinya terkena serangan telaknya Harum.

“Urgh…! Si–sialan kau…!” Braka menjerit tidak karuan sama sekali di mana wajahnya langsung bonyok dengan cepat keluar darah dari hidungnya yang mancung tersebut.

Meski begitu, Braka tidak mau habis pikir dengan semua itu dan hanya fokus ingin segera melarikan diri sejauh mungkin dari sosok Monster menyeramkan bernama Harum Korhan yang saat ini tengah mengintainya seperti mangsanya yang lezat.

Namun, belum sempat Braka mencoba untuk bergerak lebih jauh, sosoknya Harum kembali lagi muncul dan dengan cepat. Kali ini, dia muncul tepat di hadapannya Braka dengan senyum tipis terlihat jelas dari bibirnya.

“Heh…, rasaka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 96 : Tokoh Utama (Part 6)

    Para bawahannya Hana kembali saling bertukar pendapat dengan argumentasi yang cukup provokatif. Hal ini membuat situasi semakin tak tenang dengan kemarahan yang meluap-luap mulai tampak dengan begitu jelasnya.“Cukup kalian semua…! Aku sudah memutuskan untuk bekerja sama dengan wanita keji itu setidaknya kali ini saja! Tidak perlu lagi ada yang diperdebatkan lagi sampai semuanya ini berakhir kelak nantinya…!” tegas Hana tiba-tiba bersuara dengan lantang sambil menatap serius ke arah Harum.Sebuah ketegasan yang jelas sekali didengar oleh telinga masing-masing anggota kelompok Sepuluh Mawar yang berada tepat di belakangnya Hana sehingga membuat mereka semua terdiam dengan tatapan yang tidak menyangka karena terkejut sekali.“Pe–pemimpin…! A–apa maksud dari perkataanmu itu? Mu–mungkinkah kau sedang bercanda kepada kami semua saat ini juga, begitukah? Kalau memang benar begitu, kami merasa kalau candaan ini tidak ada yang lucu sama sekali!”“Benar itu, pemimpin…! Ini semua tidak ada yang

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 95 : Tokoh Utama (Part 5)

    Semuanya terjadi begitu saja dalam jangka waktu yang bisa dibilang tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat sama sekali bagi proses pemikiran yang tenang dan mendalam tersebut di dalam pikirannya Harum.Wanita cantik itu akhirnya telah memutuskan untuk bertindak lebih solutif dan dewasa dalam menangani masalah yang dihadapi oleh dirinya saat ini. Pandangannya jauh ke arah depan sebagaimana solusinya untuk memulihkan kekuatannya sebaik mungkin.Harum merasa kalau keputusannya itu untuk mencoba bernegosiasi terkait kerja sama yang kurang lebihnya saling menguntungkan kedua belah pihak tersebut sudah sangat tepat sasaran sekali.Alhasil, wanita cantik tersebut mau tidak mau terus menerus menenangkan dirinya dari segala macam pemikiran yang terlalu terburu-buru dan liar sekali. Harum hanya perlu bersabar dan menepati janjinya memberikan batas waktu lima menit sampai berakhir nantinya.“Kalian putuskan saja nanti, tidak perlu terburu-buru dengan emosi panjang lebar kalian yang penuh omon

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 94 : Tokoh Utama (Part 4)

    “Namun, kalau kalian setuju, tentu saja aku tidak akan mengganggu kalian dalam menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai bawahan untuk beberapa waktu saja sampai tidak ada lagi yang berani memasuki Bola Abadi milikku ini!”“Dalam durasi waktu tersebut, kalian semua juga akan aku lindungi dari cedera fatal yang berlebihan ketika harus bertarung dengan peserta tes lainnya. Selebihnya, Bola Abadi ini yang akan dengan perlahan-lahan memulihkan kekuatan kalian masing-masing!”“Bukankah itu semua tawaran yang sangat menguntungkan kita semua? Jadi, bagaimana keputusan kalian semua? Setuju dengan tawaranku atau mencoba menentangku dengan mengatakan penolakan yang kalian semua pasti tidak akan mampu menahan konsekuensinya sama sekali!”“Tentukan pilihan kalian dengan baik-baik! Hmm…. Baiklah, aku akan berikan waktu sampai batas waktu lima menit saat ini berakhir. Bagaimana menurut kalian semua? Aku sangat berbelas kasih, bukan? Jadi, jangan sampai mengecewakan diriku ini!”Harum dengan t

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 93 : Tokoh Utama (Part 3)

    Harum dengan tenang membatin semakin bingung di hatinya tak tahu harus mengambil sikap seperti apalagi terhadap sosok wanita bernama Hana dan anggota kelompok Sepuluh Mawar di hadapannya itu.Hana yang terus menerus didiamkan benar-benar semakin kesal di hatinya seolah-olah pihak musuh bebuyutannya di hadapannya itu tidak menganggapnya sebagai ancaman serius sedikit pun sama sekali.“Hmph…! Kau pasti sudah berpikiran kalau nyawa kami semua sudah berada di ujung genggaman tanganmu, kan? Bagus, bagus sekali…! Aku akan bertarung habis-habisan denganmu saat ini juga!” tegas Hana dengan begitu percaya diri yang semakin mendalam.Tatapan tajamnya Hana membuat Harum merasa tidak nyaman sama sekali dipandang oleh sosok Hana dengan begitu dekatnya seolah-olah ada suatu hubungan yang dalam di antara mereka yang sebenarnya tidak ada sama sekali.“Hmm…. Wanita ini memang menyebalkan, tapi sangat disayangkan kalau dibiarkan begitu saja. Menurut peraturan yang aku pahami, seharusnya tidak ada masal

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 92 : Tokoh Utama (Part 2)

    “Aku tidak punya pilihan selain menunggu dan melakukan hal ini. Hanya itu saja yang bisa aku pikirkan untuk segera keluar dari tempat di mana Monster keji sepertinya berada sesegera dan seaman mungkin.”“Semoga pilihan dan keputusanku ini tepat adanya dan tidak akan menimbulkan penderitaan yang lebih-lebih semakin dalam. Aku benar-benar tidak bisa menerima ini, tapi hanya ini saja yang bisa aku pikirkan!”Hana kembali membatin dengan perasaan di hatinya semakin gundah. Dia tidak menyangka akan berada di dalam posisi yang menyedihkan seperti tikus kecil yang telah terperangkap di mana sang kucing berada dekat dan dengan tenang mendekati dirinya.Harum terus saja melangkah dengan tenang dan sekejap berlalu begitu saja ketika kedua wanita cantik yang begitu seksi dan menawan yaitu Harum dan Hana benar-benar sedang bertatapan muka.Jaraknya yang lumayan berdekatan satu dengan yang lainnya membuat ketegangan situasi semakin memuncak. Para bawahan kelompok Sepuluh Mawar benar-benar ketakuta

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 91 : Tokoh Utama (Part 1)

    “A–apa?! A–aku tidak ingin menentangmu lagi! Lepas–, argh…!” jeritan menyedihkan terdengar dari lisannya Braka manakala pria licik tersebut berusaha untuk berdalih agar diampuni oleh Harum.Namun, nahasnya perkataannya tidak didengar sedikit pun dan hanya menghasilkan pukulan telak mengenai wajahnya sehingga membuat Braka untuk pertama kalinya terkena serangan telaknya Harum.“Urgh…! Si–sialan kau…!” Braka menjerit tidak karuan sama sekali di mana wajahnya langsung bonyok dengan cepat keluar darah dari hidungnya yang mancung tersebut.Meski begitu, Braka tidak mau habis pikir dengan semua itu dan hanya fokus ingin segera melarikan diri sejauh mungkin dari sosok Monster menyeramkan bernama Harum Korhan yang saat ini tengah mengintainya seperti mangsanya yang lezat.Namun, belum sempat Braka mencoba untuk bergerak lebih jauh, sosoknya Harum kembali lagi muncul dan dengan cepat. Kali ini, dia muncul tepat di hadapannya Braka dengan senyum tipis terlihat jelas dari bibirnya.“Heh…, rasaka

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 90 : Brutal (Part 10)

    “Heh…! Di antara sekumpulan kecoa ternyata ada tikus rendahan yang mencoba memanfaatkan situasi. Menarik sekali, apa mungkin dia sudah menyadari cara mengalahkanku dengan kelicikannya itu?”“Hmm…, biarlah saja! Serangannya sudah bisa diriku prediksi sejak awal tadi dan memang tidak ada yang istimewa darinya sama sekali. Benar-benar sebuah kebodohan yang hakiki ketika otak bodohnya berpikiran untuk mengalahkan diriku hanya dengan mengandalkan tipu muslihat seperti itu!”“Saat ini, aku hanya harus fokus menghancurkan semua orang di sini sebanyak-banyaknya sehingga tidak ada ruang bagi siapa pun untuk menyelinap di belakang lagi. Mental mereka lagi naik karena adrenalin dan motivasi dari orang bertopeng itu. Cepat atau lambat akan segera sirna juga!”Harum tampak tidak bergeming dengan serangan diam-diamnya Braka karena selalu berhasil dihindari oleh sepenuhnya tanpa ada tanda-tanda goresan yang terlalu berarti berat baginya.Sebuah fakta yang begitu menyebalkan dan sangat mengejutkan di

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 89 : Brutal (Part 9)

    Ada yang terlempar entah sampai ke mana dan ada juga yang langsung tergeletak membentur lantai pijakannya Bola Abadi dengan begitu megahnya di mata semua orang sekaligus menyedihkan sekali.“Sialan…! Cepat hentikan dia…! Hah…? Argh…!” teriak orang lainnya sebelum sosok Harum juga muncul di hadapannya dan memberikan pukulan telaknya sehingga membuat orang tersebut terpental entah ke mana.“Serang…! Jangan coba-coba berhenti…!” teriak Hana secara tiba-tiba kembali menunjukkan taringnya dalam pertarungan yang menegangkan jiwa itu.“Jangan panik dan tetap siaga! Wanita keji ini memang cukup kuat, tapi dia pasti sudah mencapai batasnya setelah semua pertarungan brutal ini! Jangan sekali-kali mencoba untuk menahan serangannya dan fokus saja dengan menghindarinya sebelum membalas serangannya secara bersamaan!” teriak Hana dengan histeris sekali lagi.“Serang…!” Hana dengan komandonya membuat semua orang kembali mendapatkan kepercayaan dirinya lagi sebelum melesat menuju ke arah Harum.“Hmph…

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 88 : Brutal (Part 8)

    “Hmph…! Hanya kumpulan trik murahan saja sudah berani kau tampilkan di depanku!” tegas Hana dengan sigapnya meski sempat mengejek gerakannya Harum.Hana tetap fokus dan langsung memutar tubuhnya hingga berleluasa di atas pijakan. Tanpa ragu, Hana dengan sekuat tenaga mengalirkan Energi Sabit secara bersamaan dengan tindakan tersebut kepada tangannya yang dicengkeram oleh Harum itu.Boom…!“Huuh…!” gumam Harum dengan tegas mengelak secepat mungkin.Hentakan Energi Sabit tersebut memaksa Harum untuk melepaskan cengkeramannya dan segera mengambil jarak yang aman beberapa langkah jauhnya dengan pandangan tajamnya tetap tertuju kepada sosok Hana.Keduanya hanya sedetik saja saling bertatapan sebelum pada napas mereka selanjutnya hanya ada pertarungan yang jauh lebih sengit dibandingkan sebelumnya.Whoosh…!Kecepatan yang begitu luar biasa langsung menutup jarak di antara keduanya. Namun, kali ini keberuntungan berada di pihaknya Hana sebab bukan hanya dia saja yang mengincar Harum.Ada set

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status