Share

Enam Belas

Ibu kota Jakarta memang terkenal akan padatnya jalanan dengan berbagai kendaraan. Itulah yang saat ini sedang dipandangi oleh Zuhra. Sesekali ia melirik ke arah Dirgam yang sedang fokus mengemudi.

Entah perasaannya saja atau tidak, tapi Zuhra merasa Dirgam lebih banyak diam semenjak mereka selesai makan tadi.

Teringat soal tadi, Zuhra juga sempat kaget melihat laki-laki itu berdiri di sana. Memandang lekat ke arah ia dan Dirgam, tak lama setelah pandangan mereka bertemu, pemuda itu berlalu.

“Mas ....”

“Hm,” sahut Dirgam datar.

“Kepengen sate ...." Zuhra berkata sambil sesekali mengusap perutnya. Sekilas ia dapat melihat Dirgam menarik napas panjang, apa pria itu kesal dengan permintaannya? Zuhra jadi merasa gelisah sendiri.

"Ngh ... besok juga nggak apa-apa, Mas, Zuhra juga masih kenyang." Wanita itu meringis sendiri dengan kelabilannya.

“Di depan ada tukang sate.” Dirgam bersiap menepikan mobilnya, tempat ini memang agak ramai. Banyak muda-mudi yang sedang menikmati kuliner malam di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status