Share

Dua.

Jack masuk ke dalam salah satu kamar. Di sana sudah ada dua perempuan yang menunggunya.

Jack tersenyum miring.

"Kita main bertiga malam ini..." Ucap Jack.

Kedua wanita itu langsung merapikan penampilan mereka, mereka ingin terlihat cantik. Siapa tau mereka bisa mengambil hati Jack.

Tidak lupa membuat gerakan yang menggoda. Agar Jack bergairah saat melihat mereka.

Jack mendekat ke arah kedua perempuan itu. Bahkan wangi parfum Jack saja sudah membuat mabuk kepayang.

Jack mengelus bahu salah satu wanita di sana dengan gerakan yang sensual.

"Let's play Baby..." Ujar Jack dengan suara beratnya yang terdengar seksi.

Malam ini Jack langsung bersenang-senang dengan dua wanita sekaligus.

Suara desahan dan teriakan kenikmatan terdengar nyaring di kamar itu.

Kegiatan malam Jack yang tidak mungkin di lewatkan.

Bahkan kadang Jack melakukannya sampai pagi.

*****

Setelah tiga jam memuaskan hasratnya, Jack langsung menyuruh wanita-wanita itu pergi.

Jack membersihkan dirinya di kamar mandi.

Setelah itu dia keluar dari kamar itu.

Jack kembali duduk di kursi, sekarang sudah jam tiga pagi. Tapi di klub ini semakin malam, malah semakin ramai.

Jack meminum alkohol di tangannya.

Sampai dia habis lima botol, Jack merasa mulai mabuk. Pandangannya juga sudah mulai kabur.

Jack berdiri dengan sempoyongan. Dia memutuskan untuk pulang saja.

"Bos biar saya antar pulang..." Ucap salah satu bawahan Jack.

"Tidak perlu..." Ucap Jack.

Setelah itu dia langsung keluar dari klub itu.

Karena sedang mabuk, tanpa sadar Jack bukan berjalan menuju mobilnya, tapi dia malah berjalan ke arah lain.

Jack berjalan tidak tentu arah.

Buk.

Bahu Jack tanpa sengaja di tabrak seseorang. Membuat Jack mengumpat kesal.

"Ma..maaf..." Ucap orang itu dengan terbata.

Jack langsung melihat ke arah orang yang menabraknya.

Jack tersenyum miring, ketika melihat orang yang menabraknya adalah seorang wanita.

"Enak banget bilang maaf..." Ucap Jack tidak terima.

"Saya tidak sengaja..." Ucap perempuan itu, hendak pergi dari sana.

Perempuan itu merasa ada sinyal bahaya, apalagi pria di depannya ini sedang mabuk berat.

Namun Jack menahan tangan perempuan itu.

"Kalau kata maaf berguna, nggak akan ada masalah di dunia ini..." Ucap Jack.

Jack menatap wanita itu dari atas ke bawah, tatapan Jack berhenti tepat di dada wanita itu. Membuat Jack bernafsu.

"Jangan kurang ajar...." Ujar wanita itu, saat melihat tatapan Jack kepadanya.

Jack malah tertawa dengan keras. Membuat wanita itu semakin ketakutan.

Wanita itu berusaha melepaskan tangannya yang di cekal oleh Jack.

Namun bukan nya mengendur, Jack semakin kuat memegang tangan wanita itu.

Jack menarik tangan wanita itu menuju lorong yang sangat gelap.

"TOLONG...." Teriak wanita itu panik.

Namun tidak ada yang mendengarnya, karena disini benar-benar sepi dan gelap.

"TOLONG..." Teriaknya sekuat mungkin, dengan terus memberontak mencoba melepaskan cekal tangan Jack.

"Tenang Baby, kita cuma main sebentar saja..." Ujar Jack dengan tersenyum miring.

Jack menyudutkan tubuh wanita itu ke tembok. Lalu mengurungnya dengan tubuhnya. Wanita itu tidak bisa bergerak sama sekali.

Membuat wanita itu semakin ketakutan.

"Tolong jangan..." Ucap wanita itu dengan menangis sesegukkan.

"Jangan apa? jangan berhenti..." Ucap Jack dengan mengelus wajah wanita itu.

Jack langsung merobek baju perempuan ini. Tidak memperdulikan teriakan dari perempuan yang ada di depan nya ini. Jack sudah hilang akal sekarang.

Membuat perempuan itu langsung menjerit dengan kuat.

Nafsu Jack semakin bertambah ketika melihat bagian atas tubuh wanita yang ada di hadapannya ini.

Jack langsung mencium wanita itu. Lalu dia memperkosa wanita itu, sampai puas. Jack benar-benar terlihat seperti Jerk sekarang.

Wanita itu terus menjerit meminta tolong, walaupun percuma karena tidak akan ada yang mendengarnya.

Jack terlihat semakin berengsek ketika sedang mabuk.

****

Keesokan harinya Jack terbangun, dan dia sudah ada di dalam kamarnya. Entah siapa yang membawanya pulang semalam.

Jack memijit pangkal hidungnya, kepalanya terasa pusing, akibat mabuk semalam.

"Bos udah bangun?" Ujar Sean dengan berjalan masuk ke dalam kamar Jack.

Jack tidak menjawab pertanyaan tidak penting dari Sean.

"Bos tidak membuat masalah kan semalam?" Tanya Sean memastikan.

Semalam Sean kembali lagi ke klub, karena khawatir dengan Jack. Jack itu kalau sudah mabuk kelakuannya tidak bisa di kontrol lagi. Terakhir kali Jack memukul orang sampai meninggal, saat mabuk. Hanya karena masalah sepele.

Makanya Sean tidak mau meninggalkan Jack sendirian saat mabuk.

Begini-begini Sean juga peduli dengan Jack. Karena kalau ada apa-apa Sean juga yang bakalan repot.

Jack langsung menghentikan pijitan di pangkal hidungnya saat mendengar pertanyaan Sean.

Kejadian semalam langsung berputar di kepala Jack.

Sean melihat gelagat Jack menjadi curiga. Jack pasti melakukan sesuatu semalam.

Jack pasti melakukan kesalahan lagi.

Apalagi semalam Sean menemukan Jack di emperan toko yang sedang tutup.

Semalam Sean dan karyawan di klub Jack kewalahan mencari Jack. Jack tidak ada di dalam mobilnya, Dan akhirnya mereka mencari Jack di sekitar Klub.

Mereka pun menemukan Jack di depan toko, dan tidak sadarkan diri.

Karena terlalu mabuk Jack sampai pingsan. Sean pun membawa Jack pulang ke rumah.

Coba kalau Sean tidak kembali ke Klub semalam, sampai sekarang Jack pasti masih pingsan di depan toko itu.

Jack terdiam beberapa saat, dia jadi ingat kejadian semalam saat dia memperkosa seorang perempuan.

Jack menjambak rambutnya prustasi. Bisa-bisanya dia melakukan hal bodoh itu. Bisa hancur reputasinya kalau sampai ada orang tau, dia telah memperkosa seorang wanita. Apalagi kalau sampai perempuan itu melaporkan nya ke polisi.

Kejadian semalam terus berputar di kepala Jack, bahkan Jack tidak ingat bagaimana wajah perempuan itu.

Bisa-bisanya Jack ceroboh seperti itu.

"Bos..." Seru Sean saat Jack diam saja.

"Bos tidak berbuat sesuatu kan?" Tanya Sean memastikan, apalagi saat melihat wajah Jack yang terlihat kesal.

Pasti ada sesuatu yang terjadi semalam.

"Siapa yang mengantar ku pulang semalan.?" Tanya Jack ke Sean.

"Ya saya lah Bos, siapa lagi. Saya nemuin Bos di depan toko yang udah tutup..." Ucap Sean.

"Apa ada orang lain di sana?" Tanya Jack memastikan.

Sean menggelengkan kepalanya.

Pasti wanita itu sudah pergi sebelum Sean datang. Batin Jack.

"Emang ada orang lain Bos?" Tanya Sean.

Jack langsung menatap Sean dengan tajam.

"Nggak usah banyak tanya..." Ucap Jack kesal.

Kepala Jack lagi pusing, semakin pusing mendengar ocehan Sean.

Sean langsung terdiam, dia memang selalu salah di mata Jack.

Jack terus mengingat wajah perempuan yang dia perkosa semalam. Jack harus memastikan kalau perempuan itu tutup mulut.

Tapi tetap saja Jack tidak bisa mengingat wajah perempuan itu.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
semoga wanita itu yg mmbuat jack insyaf n bucin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status