Share

Bab. 15. Menyelidiki.

   Reta memarkirkan mobilnya di depan Rumah David. Ia ingin mengawasi siapa gerangan penganti dirinya. Setelah sejam dua jam berlalu akhirnya ada tanda-  tanda David keluar dari rumahnya. 

Sebuah sedan mercedez milik David keluar. Segera Reta mengikutinya. 

'Aku pastikan menemukan siapa Penganti kekasihku,' batin Reta. David melajukan mobilnya ke Rumah orang tua Ivana di kampung. Ia di beri tau informan semua tentang Ivana. David sangat senang. Saat berhasil menemukan semua tentang Ivana. Hatinya berbunga. Sepanjang perjalanan ia bersiul. Ingin segera menemukan rumahnya. Ketika masuk perkampungan Ivana. Ia bertanya tanya tentang Rumah Ivana. Ia berhasil menemukan rumah Ivana setelah bersabar tanya- tanya dengan orang kampung di situ. 

David tertegun. Rumah modern bercat krem berdiri di depanya. David menyiapkan batinya.

"Assalamualaikum ...." 

"Walaikum salam ...." 

Laki- laki paruh baya keluar. Mengenakan kaos dan celana selutut. Ia ramah menyambut David. 

"Silakan duduk Nak,"  Ayah Ivana mempersilahkan duduk di teras. David pun duduk, sambil menguasai hati yang grogi. 

"Adek nyari siapa?" 

'Eeh ... aku udah dewasa di panggil Dek ya' batin David. 

"Hmmm gini Pak, saya David nugraha. Ingin putri Bapak. Saya kerja di kapal Singapore. 

Ayah Ivana kaget. 

Putriku yang mana? Putriku ada dua. s

"Ivana yang bekerja sebagai pramugari sedang adiknya Ines baru masuk kuliah?"

"Kamu pacar Ivana?" 

"Hehehe ... belum sih pak, tapi pingin jadi suaminya." ucap David mengatur nafasnya. Grogi menguasai hati. Keringat dingin membasahi kening. Menatap laki- laki paruh baya di depanya. Bu Narti keluar membawa minuman hangat dan camilan. 

"Silakan di minum tehnya nak," 

"Iya Bu, makasih jadi merepotkan. 

"Nggak Nak, silakan mumpung masih hangat." 

David menyesap teh hangat yamg disajikan ibunya Ivana. Ternyata mereka sangat baik bahkan dengan orang tak di kenalpun. 

"Pak, Ibu. Kedatangan saya kemari bermaksud melamar putri Bapak Ivana." 

"Ivana? Reaksi kaget dari Ibu dan Bapaknya Ivana.

"Tapi Ivana tak ngomong apa- apa?" 

"Iya, pak . Saya yang nekad. Menyukai putri Bapak dan Ibu sejak bertemu di Bandara. 

Ya Allah 

"Nak, terima kasih udah melamar putriku. Tapi menikah adalah menyatukan dua hati jadi satu. Kalau Nak David jodohnya Ivana. Bapak dan Ibu pasti dengan senang hati menerimanya." 

'Nih orang nekat banget ya, melamar Ivana' batin Ayah Ivana. 

"Oh ya Nak David orang mana?" 

"Bandung Pak," 

"Wiih jauh juga ya ...." 

"Iya," ucap David sambil menunduk. Merasa malu ke orang tua Ivana tan beritahu Ivana. 

'Bodolah, urusan tolak belakangan yang penting maju, moga Ivana menerima cintaku ya Allah' batin David. 

Setelah hampir dua jam berbincang- bincang dengan kedua orang tua Ivana. David pun pamit. Ia menjabat tamgan Ayah David sambil memeluknya.

"Pak, aku ingin jadi menantu Bapak," bisik David malu- malu. 

Ayah Ivana menepuk pundak David. 

"Semoga kalian berjodoh," David terharu mendengarnya. Ia pun memeluk Ayah Ivana. Karena sejatinya Ayah Ivana tak ingin memaksakan anaknya menikah dengan siapa. Biarkan Ivana memilih calon suaminya sendiri. 

David melangkah ke mobil. Tak lama kemudian hilang dari pandangan. Melihat David telah pergi Reta  menghampiri Ayah Ivana yang masih berdiri di depan teras. 

Wanita berkacamata itu mengulurkan tanganya. Ayah Ivana sempet ragu dengan uluran tangan wanita asing di depanya. Tapi sebagai orang timur ia harus menjunjung tinggi adat kesopanan. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status