Share

Eps. 10.Di Thailand.

     Ivana merebahkan dirinya di Bed hotel Menunggu  Norma  mandi. Ia meraih hp dari tas Scrol nama Ayah. Di klik. Panggilan tersambung. 

"Haloo Nak? Sapa Ayah ringan. Rindu suara keluarganya hilang seketika. 

"Haloo Ayah? 

"Kabar  gimana Ayah?" 

"Di rumah Alhamdulilah baik- baik saja Nak Semuanya sehat," 

"Syukurlah ...." 

"Kamu lagi di mana Van?" 

"Aku di thailand Yah," 

"Ya dah hati- hati aja di sana," 

***

Di kamar sebelah. 

David memesan kamar di sebelah Ivana. Ia ingin mengikuti Ivana berada. Cinta kadang tak mengenal logika. Seperti dirinya yang mengikuti sampai ke Thailand. 

Ia menelpon Ivana. Tapi masih tersambung ke panggilan lain. Ivana telepon sama siapa ya? Perasaan cemburu menyelusup di dada David. 

Ia mendengar derap langkah keluar bersama suara Ivana. Ya itu suara Ivana. David mengintip dari balik pintu. Itu memang Ivana bersama temenya. 

David memakai kaos casual di padu jaket. Juga celana jeans. Masker menutupi wajahnya. Ia keluar mengikuti Ivana. 

Ivana dan Norma jalan- jalan di pusat kuliner Bangkok. Inilah salah satu impian Ivana menjadi pramugari. Bisa traveling gratis. Ia dan Norma mampir  di salah satu kedai camilan khas Bangkok. Tak sengaja mata menangkap sosok David datang mendekat. Dan menyunggingkan senyum termanisnya. 

"Hai Ivana ... Kita ketemu lagi ya?" 

David menatap tak berkedip gadis di depanya. Rambutnya di kuncir kuda,Kaos putih di padu jeans hitam. Kaki berbungkus sneaker putih. Agak tomboy tapi David suka. Perfect menurutnya.  

Ivana menyipitkan matanya tak di sangka ketemu  David lagi di sini. Apa dia mengikutiku. Huufft menyebalkan sekali? 

"Dari mana,  katanya mau kondangan ke temenya?" Tanya Ivana tanpa basa basi. Sambil menunggu camilanya selesai di bungkus. 

"Iya udah pulang ko," 

Akhirya bisa bernafas lega walau berbohong. Sekali-kali berbohong nggak apa-apa kan. Yang penting jangan tiap hari nanti tak di percaya. 

"Van, ini jajanan kamu! Ayoo jalan lagi," 

"Eeh aku boleh ikut nggak?" 

Norma dan Ivana saling berpandangan. 

"Boleh, tapi kita belum kenalan. Namanya siapa Mas?" 

"David Nugroho," ucap David sembari menyalami Norma. 

"Norma," 

"Norma siapa? 

"Norma aja  hehehe ...." 

Ivana cuek dengan perkenalan mereka. Ia malah sibuk melihat kedai berjejer rapi. Bertuliskan halal. Berarti makanan itu boleh di konsumsi. Ivana terpesona dengan kecantikan alami gadis thailand. Kulit putih bersih juga berwajah semi oriental. Para cowoknya tak kalah dengan oppa korea. Aah mata seger rasanya. Eeh.. untung bukan bulan puasa. 'Astagfirullah' batin Ivana karena membiarkan matanya traveling kemana- mana.

Norma dan David masih saja ngobrol. Tapi matanya David selalu melirik ke arah Ivana. Tak sengaja Mata mereka bertemu. David mengulum senyum sambil mengedipkan sebelah matanya.

'Eeh' 

Ivana salah tingkah. Tapi segera di netralisir. Takut keblabasan. Kata orang bilang cinta dari mata turun ke hati. 

'Apakah aku jatuh cinta?' 

"Kamu kenapa Van? Bengong aja nanti kesambet mak kunti lo!  yuk kita masuk ke Restoran padang di traktir Mas David nih!" 

"Aah iya ..." 

Ivana gelagapan. David malah tersenyum penuh arti. Mereka bertiga masuk ke Restoran padang. Restoran khas Indonesia yang sudah masuk ke ranah International. Di negara Asia menjumpai Restorant padang. Rendang makanan favorit para pemburu Restorant padang. 

Mereka bertiga masuk. Ivana duduk di sebelah jendela. David langsung duduk di sebelahnya. Norma duduk di depan Ivana. 

Norma memperhatikan gerakan tubuh David. Sepertinya David menyukai Ivana. 'Padahal aku baru saja asyik berbicara denganya. Siapa tau naksir. Eeh ... Efek jomblo kelamaan nih,' batin Norma.  

Pelayan datang membawa daftar menu. Di Restorant ini yang punya Asli orang padang merantau ke Thailand. Tapi pelayanya ada yang dari asli Thailand. David dan Norma pesan Rendang. Norma pesan Ayam goreng. 

Mereka menikmati makanan sambil ngobrol. Sesekali David melirik Ivana yang menyantap makananya. Tapi Ivana cuek. Ia lebih senang ngobrol dengan Norma. Seputar pekerjaan, film. Dan Drakor  juga tentang Pilot yang handsome. 'Eeh' 

David semakin terpesona sama kepribadian Ivana yang luwes dan Suka bercanda. 

Mereka selesai makan. Sesuai kata Norma, David memang metraktirnya.

"Alhamdulilah kita di traktir David, yuk kita belanja pakaian barangkali David juga traktir hehehe," bisik Norma di telinga Ivana. 

"Iets ... jangan seperti itu  tak baik Nanti melanggar Norma kehargadirian hehehe ...."  

"Asem ... yuk aah jalan," ucap Norma mengandeng lengan Ivana. 

 Ivana dan Norma kembali jalan mengunjungi stand pakaian dan David masih mengikuti di belakangnya. Ia sabar mengikuti Ivana. Padahal kaki udah pegel. Tapi demi cinta apapun di lakukan.  Mereka berdua tak gengsi membeli pakaian yang di pajang di pinggir jalan. Ivana dan Norma membeli kaos  berlogo Thailand dan celana jeans pendek. Terkadang Mereka suka beli kembar. Ketika David ingin membelikan untuk mereka. Ivana menolaknya. Ia Tak enak hati. 

Mereka kembali ke hotel. Ivana dan Norma langsung merebahkan diri di Bed. Kaki mereka pegel semua. 

Ting 

Ada notif pesan masuk. Paling dari Ines. Pikir Ivana. Ia membuka hp. Dari nomer asing. 'Ini seperti nomer David' pikir Ivana. 

Dengan perasaan  malas ia menbuka isi chat.

"Haah ...." 

Mata Ivana membulat sempurna. Menutup mulutnya yang menganga. 

"Kenapa kamu Van? Liat hantu? 

"Iya Hantu David !" 

"Maksud kamu?" 

"David nembak aku !" 

Ivana tak percaya. Norma juga tak percaya. Norma merebut hp Ivana untuk di liatnya. 

David: 'Ivana ... saat kita ketemu di bandara. Aku selalu ingat dirimu. Wajahmu membayangi setiap mimpiku. Setelah kita ketemu aku semakin yakin bahwa aku mencintaimu.' From David. Di bubuhi emot love. 

"Haahhhaa ...." Norma tertawa terbahak- bahak. 

"Eeh jangan bengong. Nanti setan David masuk!" 

"Astaghfirullah ... amit- amit dah!" 

Pernyataan cinta David kayak anak SD ya! 

Kembali Norma tertawa. Ivana masih mengejap matanya tak percaya. 

"Udah dong Norma, jangan di ketawain terus, kasihan!" 

"Cie ...." 

"Ya kan udah usaha dia, artinya gentle mau mengungkapkan perasaanya," 

Norma berhenti tertawa sambil mengusap ingus di hidungnya. Norma Kadang keluar ingus kalau tertawa.  

Tak lama kemudian David menelpon. Ivana tak mengangkatnya. Mendadak grogi mendengar Suara David. Sekali lagi David menelpon. 

"Van tuh di angkat. David kangen sama kamu lho!" 

Norma terus meledeknya. Jantung Ivana deg- deg. Gugup menguasai hati. 

"Aku grogi Nor ...." 

"Halah ...." 

Telepon kemudian mati lagi. David tak putus asa dia menelpon lagi. Norma yang mengangkatnya. 

"Haloo David ya? Sebentar ya ... Ivana lagi di kamar mandi," 

"Oh ya oke Norma ... bilang aja ke Ivana aku tadi telepon," 

"Iya ...." 

Norma kemudian menutup teleponya. 

"Kamu bilang apa tadi?" 

"Ya aku bilang kamu lagi di kamar mandi!" 

"Makasih Norma ...." 

Ivana masih mengatur jantungnya yang berirama. Di tekan dadanya berulang kali. Agar deg- deg an hilang. 

Bersambung..

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status