Home / Fantasi / Panglima Tempur Terbaik / 6 Bawa Aku, Kak Daniel

Share

6 Bawa Aku, Kak Daniel

Author: Bengcu
last update Last Updated: 2023-07-29 00:28:47

Daniel sudah memegang tangan Wilona. "Aku ingin kamu ikut aku, Wilona."

"Bawa aku, Kak Daniel. Aku tidak mau lagi di sini. Aku tidak mau dipaksa menikah dengan orang yang tidak aku cintai." Wilona menatap Daniel penuh perasaan.

Daniel sengaja melingkarkan tangannya di tubuh Wilona sehingga kalau ada tembakan ke arah Wilona, ada tubuh Daniel yang akan melindungi Wilona.

Dengan setengah menyeret, Thomas sudah membawa tubuh Alfonso yang terus dia todong dengan senjata api di lehernya Alfonso.

Juno yang sudah mendengar suara-suara sirene polisi di kejauhan sana, mendekati Daniel dan bertanya, "minta izin untuk melakukan eksesif force, Daniel."

Daniel mengangguk. "Lakukan apa yang menurutmu baik. Aku yang akan bertanggungjawab."

Mendengar kata-kata Daniel itu, Juno mengangguk. Kemudian dia dengan handphonenya langsung mengirimkan perintah kepada pesawat tempur terdekat untuk siaga dan setiap saat, meluncur ke udara untuk membantunya.

Selain pesawat tempur, Juno yang sejak tadi sudah berkoordinasi dengan beberapa rekannya di tim IT militer, sudah meminta drone drone militer yang memang sejak tadi mengikuti dari belakang untuk mulai melakukan gebrakan mereka.

Juno langsung mengirimkan koordinat-koordinat yang harus ditembak oleh drone-drone untuk melindungi sang jenderal besar mereka bersama Wilona, Thomas dan Juno sendiri.

Sementara itu, Alfonso yang sudah mendengar suara sirine polisi di kejauhan sana, langsung berkata, "lebih baik kalian lepaskan aku. Kalian tidak akan bisa lepas dari sini. Kalian sudah mengancam seorang kepala polisi, kalian tidak akan bisa lepas dari kotaku ini!"

Mendengar itu, Thomas cuma tertawa dingin. "Kita lihat saja apa yang akan terjadi, jenderal. Yang jelas, saat ini, kamu akan menjadi jalan kami untuk keluar dari sini."

"Kalian mimpi kalau bisa keluar dari sini! Dengarlah sirene yang berada di luar itu. Itu adalah bala bantuan dari pihak kepolisian. Kalian tidak akan mampu keluar dari sini kecuali kalau kalian mampu membuat matahari memancarkan sinarnya untuk menghanguskan anak buahku dan itu sesuatu yang tidak mungkin. Huh!"

Thomas yang sudah mendapatkan bocoran dari Juno akan perbuatan Juno yang sudah memanggil angkatan udara untuk membantu jenderal besar besar mereka keluar dari sini, cuma bisa tertawa dingin. "Kita lihat saja nanti."

Saat Daniel dengan membawa Wilona sudah berhasil keluar dari pintu utama rumah ini, dia melihat ada banyak mobil polisi yang berdatangan.

"Itu mobilnya, Daniel," kata Juno sambil menunjuk ke arah mobil yang terparkir tepat di depan pintu.

"Ada banyak polisi berdatangan, bagaimana cara kita keluar dari sini, kak?" tanya Wilona dengan wajah khawatir.

"Jangan khawatir, Wilona. Kita bisa keluar dari sini," tandas Daniel. Setelah itu, dia langsung membuka pintu belakang mobil yang ditunjuk oleh Juno di mana Juno sudah duduk di balik kursi pengemudi.

Juno belum buru-buru mengemudikan mobil. Dia menunggu kedatangan Thomas yang sedang menyeret tubuh Alfonso. Juno juga melihat di kejauhan sana ke arah mobil para polisi yang mulai berdatangan.

Tiba-tiba keadaan berubah. Mobil-mobil polisi itu tiba-tiba mengepulkan asap karena ada banyak drone yang menyerang mereka.

Alfonso yang saat ini juga sudah berada di luar sambil diseret oleh Thomas sangat kaget melihat mobil-mobil anak buahnya yang berdatangan itu, kini mulai menyemburkan asap bahkan ada yang meledak.

Terjadi tembak-menembak di kejauhan sana dan ini membuat Alfonso jadi sangat bingung.

Saat ini, Thomas sudah menyeret Alfonso hingga ke dekat mobil di mana Daniel berada.

Anak buahnya Alfonso berusaha keluar dari rumah tapi tembakan dari lima buah drone, membuat mereka tidak bisa keluar dari rumah dan hanya bisa bertahan di dalam.

Daniel berbisik kepada Thomas. "Patahkan kaki polisi itu!"

Bisikan itu tidak didengar oleh Wilona yang berada dalam mobil hanya Thomas yang mendengarnya.

Thomas langsung tertawa dingin kemudian dia mematahkan kaki Alfonso sambil berkata, "ini hukuman untukmu karena berpihak kepada orang jahat."

Alfonso berteriak-teriak kesakitan sambil mengucapkan sumpah serapahnya kepada Thomas.

"AKU BERJANJI, KAMU AKAN MENERIMA AKIBATNYA! AKU SENDIRI YANG AKAN MEMENJARAKAN KAMU DAN TEMAN-TEMANMU ITU! KALAU TIDAK BERHASIL PENJARAKAN KALIAN, MAKA AKU AKAN BERHENTI JADI POLISI!" teriak Alfonso.

Thomas tertawa dingin sambil masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Juno, dia mencengkeram leher Alfonso dan berbisik, "kata-katamu akan terjadi. Kamu akan segera berhenti jadi polisi."

Setelah berkata seperti itu, Thomas mendorong dan menendang Alfonso hingga Alfonso tersungkur ke jalanan beraspal di depan rumah Wilona ini.

Juno langsung menggeber kendaraannya untuk menjauh dari tempat ini.

Alfonso yang kesakitan berteriak-teriak kepada anak buahnya yang baru saja keluar dari dalam rumah untuk menolongnya.

"Sebagian kejar mereka! Yang lain bawa aku ke rumah sakit. Kakiku sakit," ujar Alfonso sambil meneruskan sumpah serapahnya kepada Daniel dan kawan-kawannya.

Mobil-mobil polisi yang berdatangan sudah di tembak oleh drone-drone yang berdatangan.

Suara ledakan yang terjadi itu, karena tembakan-tembakan dari drone tapi drone baru menghancurkan mobil di saat para polisi yang berada dalam mobil sudah keluar semua dari dalam mobil.

Sehingga walaupun terlihat dari kejauhan ada ledakan-ledakan keras dari mobil yang meledak tapi sebenarnya tidak ada korban jiwa yang terjadi.

Walaupun begitu, drone drone militer ini masih sempat menembak ke arah kaki dari para polisi untuk memberikan efek jera kepada para polisi untuk tidak melakukan tembakan saat mobil di mana Daniel berada, melewati para polisi itu.

Saat itulah, dengan dikawal drone, mobil yang ditumpangi Daniel dan dikemudikan oleh Juno itu, melewati tempat ini dengan hanya ada satu dua tembakan yang tertuju ke arah mobil itu karena ada banyak polisi yang sudah bersembunyi atau ketakutan karena ditembak oleh drone drone itu.

Alfonso yang sudah dinaikkan di sebuah mobil polisi, kini terus menelpon anak buahnya di markas untuk menambah kekuatan buat mengejar Daniel dan kawan-kawannya.

Alfonso jadi sangat marah kepada Daniel. Dia ingin anak buahnya menangkap atau membunuh Daniel dan kawan-kawannya dan yang paling dia benci adalah Thomas yang telah mematahkan kakinya.

Tiba-tiba Alfonso mendapatkan telepon dari salah seorang anak buahnya anak buahnya itu terdengar kebingungan di ujung telepon.

"Kamu bicara yang jelas! Ada apa, hah!" tanya Alfonso.

"Ada pesawat militer negara kita yang terbang di atas konvoi brigade mobil yang baru saja aku keluarkan. Pesawat militer itu mengancam akan melakukan penembakan kalau konvoi brigade mobil kita meneruskan perjalanan. Bagaimana ini, jenderal?"

"Hah? Kenapa begitu? Apa kamu bisa pastikan kalau pesawat itu adalah pesawat militer kita ataukah itu pesawat militer negara musuh?"

"Itu pesawat militer kita, jenderal. Jadi, apa yang harus kita lakukan, jenderal?"

"Tetap teruskan perjalanan. Aku yang tanggungjawab. Kalau memang itu adalah pesawat militer kita, maka mereka tidak akan berani menembak." Alfonso sudah sangat murka kepada Thomas, karena itu dia ingin pasukannya lebih banyak mengejar Thomas dan kawan-kawannya.

"Baik, jenderal. Konvoi brigade mobil kita, akan terus berjalan untuk mengejar musuh."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muh Asgham Asgham
seperti ini kan kalau di bilang ngak bijak Krn mau merahasiakan identitas terjadi kekacauan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Panglima Tempur Terbaik   91 Aku Melihatmu Sebagai Semut

    "Aku akan membiarkan pamanku membunuhmu. Aku akan membiarkan pamanku membunuhmu." Rong Liu menyentuh bagian botak di kepalanya dan berteriak pada Han Sanqian sekeras-kerasnya.Melihat keadaan Rong Liu yang menyedihkan, Yang Wen yang masih berdarah dan menutupi mulutnya, segera berlari ke sisinya dan berkata, "Jangan khawatir, aku tidak akan pernah membiarkannya pergi dari sini hidup-hidup hari ini.""Han Sanqian, kau sudah mati. Aku ingin kau membayar mahal." Yang Wen menoleh dan menatap Han Sanqian dengan tajam. Yang Qi memperlakukannya seperti putranya sendiri dan Rong Liu seperti menantunya. Sekarang setelah Han Sanqian mencabuti rambutnya dan ia botak, bagaimana mungkin Yang Qi membiarkannya pergi?“Yangqi.” Han Sanqian berteriak dengan dingin.Yang Qi, yang masih terkulai di tanah di pintu, begitu ketakutan oleh omelan itu sehingga dia segera berdiri dan berlari ke aula."Sudah berakhir, sudah berakhir, Yang Qi ada di sini.""Han Sanqian tidak bisa pergi sekarang. Dasar bodoh.""

  • Panglima Tempur Terbaik   90 Marah

    Kantor Yang Qi.Han Sanqian duduk di sofa, dan Yang Qi berdiri di sampingnya dengan gemetar."Saudara Sanqian, mengapa kau ada di sini?" tanya Yang Qi. Tiga tahun lalu, ia hanyalah seorang yang tak berguna. Han Sanqian menemukannya dan memberinya kesempatan untuk mencapai apa yang ia miliki sekarang.Sekalipun Yang Qi kini punya koneksi di tangan, dia tetap tidak berani meremehkan Han Sanqian sedikit pun, karena dia tahu, kalau Han Sanqian bisa memberikan segalanya padanya, dia juga bisa mengambilnya kembali."Aku datang ke reuni kelas bersama istriku hari ini, dan kebetulan datang untuk menemuimu. Kita sudah tiga tahun tidak bertemu, dan aku takut kau melupakanku," kata Han Sanqian sambil tersenyum.Mendengar ini, Yang Qi panik dan segera berkata, "Saudara Sanqian, bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu? Bahkan jika aku lupa nama belakangku, aku tidak akan pernah melupakan kebaikan yang telah kau tunjukkan kepadaku.""Yang Qi, apa yang bisa kuberikan padamu, aku juga bisa mengambilny

  • Panglima Tempur Terbaik   89 Su Yingxia dipukuli

    Saat makan siang, Han Sanqian mencari alasan untuk pergi ke kamar mandi dan berencana untuk bertemu Yang Qi.Karena kejadian sebelumnya, Yang Wen tidak akan pernah melepaskannya. Ia tidak ingin menimbulkan terlalu banyak masalah, jadi ia berencana untuk membiarkan Yang Qi menyelesaikan masalah ini.Tiga tahun lalu, Yang Qi tidak memenangkan jackpot, tetapi ia memang beruntung. Seperti Lin Yong, ia diunggulkan oleh Han Sanqian, itulah sebabnya ia memiliki status seperti sekarang.Kekuasaan dan koneksi adalah hal pertama yang dilakukan Han Sanqian setelah tiba di Yuncheng.Lin Yong bertanggung jawab atas pasukan di wilayah abu-abu, sementara Yang Qi membangun jaringannya di Yuncheng untuk memenuhi kebutuhan Han Sanqian.Selama bertahun-tahun Han Sanqian hidup dalam kesendirian di keluarga Han, ia sangat memahami satu hal: jika ia ingin kaya, ia harus memiliki kekuatan dan koneksi sendiri. Setelah memiliki uang, ia dapat menggunakannya untuk membangun kekuatan yang lebih kuat dan membuka

  • Panglima Tempur Terbaik   88 Dia yang asli

    "Shen Lingyao, berhentilah menyombongkan diri. Bagaimana mungkin kau tahu siapa Pangeran Kecil Piano itu?""Ya, kudengar banyak gadis muda dari keluarga kaya menghabiskan banyak uang untuk membeli informasi tentang Pangeran Kecil Piano, tapi mereka tidak berhasil mendapatkannya. Bagaimana kau bisa tahu?""Menurutku, pangeran kecil piano itu Yang Wen. Jangan iri pada Rong Liu. Rong Liu memang orang paling bahagia di kelas kita saat ini. Kau harus mengakuinya meskipun kau tidak mau."Rong Liu merasa lega ketika mendengar teman-teman sekelasnya membelanya. Akan sangat memalukan jika masalah ini terbongkar. Untungnya, tidak ada yang mau mempercayai Shen Lingyao."Shen Lingyao, kenapa kau harus mempermalukan dirimu sendiri? Kalau kau ingin membawa kehormatan bagi Su Yingxia, kau harus melihat siapa dirimu. Lagipula, kau sudah menjadi anjing bagi Su Yingxia selama bertahun-tahun. Apa kau sudah mendapatkan keuntungan? Kalau tidak, kau bisa menjadi anjingku. Aku bisa memberimu semua kosmetik

  • Panglima Tempur Terbaik   87 Berpura-pura Menjadi Pangeran Kecil Piano

    Shen Lingyao menyembunyikan tas itu di belakangnya dengan rasa bersalah. Apa yang dibawanya memang palsu, tetapi ia tidak menyangka Rong Liu bisa mengetahuinya hanya dengan sekali lihat."Kenapa kau menyembunyikannya? Kalau palsu, ya palsu. Aku tidak menertawakanmu. Berani-beraninya kau mengucapkannya tapi tidak mengakuinya?" Rong Liu menggelengkan kepala dan berkata sambil tersenyum."Istriku, mereka semua teman sekelas. Kenapa kau begitu peduli pada mereka? Itu membuatmu terlihat picik." Yang Wen menghampiri Rong Liu, merangkul bahunya, dan berkata sambil menatap Su Yingxia. Membandingkan penampilan dan bentuk tubuhnya saja, Rong Liu memang tidak sebaik Su Yingxia. Sayang sekali wanita secantik itu menikahi seorang pecundang. Sungguh sia-sia bakatnya.Ketika Shen Lingyao melihat Yang Wen, ia tiba-tiba tertegun, tetapi yang membedakannya bukanlah penampilannya, melainkan pakaiannya. Ia tidak akan pernah melupakan pakaian ini bahkan jika ia berubah menjadi abu.Dalam video Han Sanqian

  • Panglima Tempur Terbaik   86 Reuni Kelas

    Pada hari reuni kelas, Han Sanqian menyetir mobil dan Su Yingxia duduk di kursi penumpang. Keduanya terlebih dahulu menjemput Shen Lingyao sebelum berkendara menuju tujuan mereka, Toko Buah Fuyang.Sekitar dua tahun yang lalu, banyak rumah pertanian dengan nama "petik buah segar" bermunculan di sekitar Yuncheng. Rumah-rumah pertanian ini, dengan ciri khas bebas polusi, menarik banyak orang dari kota untuk berkunjung selama liburan dan merasakan serunya memetik buah.Akan tetapi, karena masyarakat Tiongkok tamak akan keuntungan, jenis penginapan pertanian ini bermunculan seperti jamur setelah hujan dan segera menjadi marak, menyebabkan banyak penginapan pertanian tutup dalam semalam karena mengalami kerugian, dan kemakmuran tersebut tidak bertahan lama.Namun, Rumah Buah Fuyang adalah satu-satunya di antara sekian banyak rumah pertanian yang tidak terdampak. Rumah ini selalu ramai pengunjung, dan reservasi tetap diperlukan meskipun bukan hari libur. Konon, pemilik Rumah Buah Fuyang mem

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status