Share

13. Laksana Tembok Berlin

*Azzam Daffa Al Kaivan*

Aku memarkirkan mobilku di garasi. Aku baru menyelesaikan segala urusanku mengenai beasiswa S3-ku di RMIT University yang terletak di kota Melbourne. Insya Allah seminggu lagi aku berangkat ke sana. Alhamdulillah ya Allah, cita-citaku akan terlaksana sebentar lagi. 

Aku tertegun melihat sebuah mobil Avanza yang terparkir dihalaman berdampingan dengan mobil Xenia abah. Aku segera masuk ke rumah.

"Assalamu’alaikum"

"Wa’alaikumsalam." 

Kulihat Abah dan Umi sedang menerima tamu yang ternyata orang tua Ning Salima. Bahkan Ning Salima ikut. Aku pun menyalami Abah, Umi, Kyai Miftah dan menangkupkan kedua tangan kepada istri dan anak Kyai Miftah.

"Baru pulang Zam?" tanya Abah.

"Nggih Bah."

"Lancar semua."

"Lancar Bah."

Abah tersenyum meneduhkan. Aku menoleh ke arah Kyai Miftah.

"Sampun dangu Pak Kyai?" tanyaku basa basi.

"Belum Gus, selamat atas wisudanya nggih Gus."

"Matur nuwun P
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status