Share

5. Mengusik singa tidur

Keesokan harinya, Lana meminta izin lagi pada sang manager untuk membatalkan jadwal pemotretannya hari ini, karena panas di badan Leo belum juga turun. Beruntungnya, sang manager mau mengerti dirinya.

Saat Lana akan berjalan ke arah dapur, matanya tidak sengaja melihat Arthur yang sudah tergeletak di sofa. Entahlah, kapan lelaki itu pulang. Lana juga tidak tahu.

“Mom, bisakah kau membuatkan bekal makanan untukku?” tanya Lea, seraya menghampiri sang Mommy.

Lana melirik Lea yang sudah berpakaian sekolah dengan rapi. Kemudian ia berikan senyuman manisnya di pagi hari untuk sang Putri tersebut.

Of course baby,” jawabnya.

I want fried rice with scrambled eggs and grilled sausage,” ujar Lea.

“Kalau sosisnya digoreng saja, bagaimana?”

“Emm... okay, no problem.”

“Susu mau?” tanya Lana, yang langsung diangguki oleh Lea.

Kemudian bocah tersebut memilih untuk duduk disofa sambil menonton televisi. Menunggu sang Mommy selesai masak, sekaligus ingin membangunkan sang Daddy dengan cara mengencangkan volume televisi.

Ck. Kenapa kebo sekali,” kesal Lea, karena sang Daddy tak kunjung bangun.

Kemudian bocah itu lantas menaikkan volumenya lagi, hingga membuat Arthur langsung terbangun dari tidurnya.

“Lea,” gumam Arthur dengan suara seraknya.

Seketika Lea langsung menghembuskan nafasnya lega. Tidak sia- sia ia membesarkan volume televisinya sampai seperti sound system.

“Akhirnya bangun juga,” ketus Lea.

“Jam berapa?” tanya Arthur.

“Jam enam.”

Bukannya bangun, lelaki itu malah memejamkan matanya lagi. Membuat Lea semakin kesal dibuatnya.

“Daddy, bangun!” teriak Lea.

Arthur berdecak kesal. Kemudian ia memaksakan dirinya untuk duduk, meskipun matanya masih merem melek.

“Daddy masih mengantuk, Lea.”

Ck. Mandilah! Biar kantukmu hilang,” suruh Lea.

Dengan sedikit terpaksa, Arthur bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.

Melihat itu, Lana hanya bisa geleng- geleng kepala. Lea memang sangat mewarisi sifatnya, bermulut kejam dan berwajah judes. Sampai membuat Arthur selalu angkat tangan jika berhadapan dengan bocah itu.

Lana tidak pernah mengajarkan anak- anaknya untuk membenci Arthur. Tapi karena Arthur terlalu sering membuat kesalahan, hingga pada akhirnya Lea marah dan membenci lelaki itu.

“Kau masak apa?” tanya Arthur pada Lana.

“Daging monyet,” jawab Lana asal. Membuat Arthur langsung melongo seketika.

“Kau suka?” tanya Arthur lagi.

“Tidak. Ini untuk dirimu,” balas Lana seraya tersenyum miring. Membuat Arthur langsung meneguk ludahnya kasar.

“Daging monyet itu tidak bisa dikonsumsi, Lana!”

Ck. Apa kau tidak pernah membaca di internet? Daging monyet itu bisa meredakan mabuk.”

Melihat ekspresi Arthur yang kebingungan, Lana langsung tertawa jahat dalam hatinya. Tidak apa kan, sekali- kali mengerjai suami laknatnya ini.

“Mampus,” batin Lana bersorak.

“Yasudah kalau begitu,” ucap Arthur pasrah.

“Dasar bodoh! Mau saja dibohongi,” cibir Lana sembari tertawa kecil. Membuat Arthur seketika langsung bernafas lega.

“Itu akibatnya, jika terlalu banyak meminum alkohol. Otakmu akan berkurang kewarasannya,” ujar Lana menakut- nakuti.

Arthur berdecak kesal, kemudian ia lantas pergi meninggalkan Lana dan beralih mendekati putrinya yang masih fokus menonton televisi.

“Lea, Lea masih marah sama Daddy?” tanya Arthur.

“Aku bahkan selalu marah padamu setiap hari,” jawab Lea ketus, tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.

“Maafkan Daddy ya,” pinta Arthur.

Ck. Pergi sana! Jangan membuat moodku hancur,” kesal Lea.

“Lea benci Daddy?” tanya Arthur.

“Ya.”

“Sampai kapan?”

“Selamanya aku akan membencimu!”

Arthur menghembuskan nafasnya, “Lea tidak boleh seperti ini. Sampai kapanpun, Lea pasti membutuhkan Daddy. Apalagi Lea anak perempuan,” ujarnya.

I don't care,” balas Lea cuek, seraya berjalan pergi meninggalkan Arthur.

***

Siang harinya, Lana yang sedang asik bersantai di rooftop kamarnya sambil menjelajahi sosial media, tiba- tiba dikejutkan dengan sebuah berita yang menyeret namanya.

Lana tentu saja shock saat mengetahui bahwa berita itu berasal dari sebuah thread di Twitter, milik sebuah akun yang bernama @dearsarah.

Kemudian Lana lantas membuka twitternya dan mencari cuitan tersebut. Jika benar akun itu milik Sarah, demi Tuhan Lana tidak akan mengampuninya.

Shit!” umpat Lana penuh emosi, saat membaca thread yang ditulis oleh akun tersebut.

Di thread tersebut, sang pemilik akun menceritakan bahwa model papan atas yang bernama Lana Sofia memiliki sifat yang kejam dan juga sombong. Ia mengaku, jika ia berkali- kali menjadi korban dari mulut kejam Lana. Selain itu, ia juga menuturkan jika Lana sempat menjalin hubungan gelap dengan kekasihnya. Parahnya lagi, ia dituduh melakukan tindak kekerasan pada anaknya sendiri.

You're a real devil, Sarah! Aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang,” geram Lana dengan tangan yang terkepal kuat.

Ini benar- benar sudah keterlaluan. Wanita pelakor itu berlagak menjadi korban dan orang yang paling menderita. Padahal sebenarnya, dialah pelaku kejahatan yang sesungguhnya. Merebut suami orang, menyerang istri sahnya, dan berbuat zina sampai menghasilkan janin.

“Kau salah pilih lawan Sarah,” gumam Lana, diakhiri dengan senyuman menyeringai di bibirnya. 

Kemudian ia lantas menghubungi managementnya, agar tidak terburu- buru untuk memberikan klarifikasi. Ia akan merancang strategi yang mematikan untuk membalas serangan pelakor itu. Lana pastikan, dalam waktu yang tak lama, Sarah akan stress menghadapi serangan dari para warganet.

Tak berselang lama, ponsel Lana mendadak ramai notifikasi. Sosial medianya mulai diserang oleh warganet, dan ia juga mulai diteror telepon oleh sang manager dan beberapa teman kerjanya.

“Dasar manusia pengangguran! Apa mereka tidak punya pekerjaan lain, selain mengurus hidup orang? Kenapa mereka mudah sekali menghakimi orang lain tanpa tahu kebenarannya,” gerutu Lana, saat membaca komentar- komentar jahat di sosial medianya.

Cih. Ini lagi, Mahasiswa tapi ketikannya tidak bermoral,” dumelnya, saat melihat salah satu penghinanya adalah seorang Mahasiswa.

Tak mempedulikan serangan dan cacian dari warganet. Lana lantas mengunggah sebuah foto di instastory dengan tujuan untuk membuat warganet semakin panas. Dalam foto tersebut, Lana menuliskan sebuah caption seperti ini “Do you want me to slap you with a dollar?”

Dan benar saja, tak lama kemudian, puluhan direct message langsung masuk ke akunnya. Warganet benar- benar terbakar melihat Lana yang menujukkan sikap sombongnya dan terkesan menantang rumor yang menyeret nama baiknya.

“Dasar netizen! Yang bermasalah aku dan Sarah, tapi yang kepanasan mereka.”

***

Sementara itu di sisi lain, terdapat sepasang kekasih yang baru saja melakukan hubungan gelap di Apartemen sang wanita. Ya, orang itu adalah Arthur dan juga Sarah.

Setelah membuat geger di sosial media, wanita itu lantas meminta Arthur untuk datang menemuinya dan melakukan hubungan badan seperti biasanya. Sangat biadab sekali bukan?

“Istrimu sedang kerja?” tanya Sarah, setelah mereka berdua berhasil mencapai pelepasan.

“Tidak. Dia di rumah,” jawab Arthur, sembari mengatur nafasnya yang masih ngos- ngosan.

“Oh ya? Dia pasti sedang kesepian di rumah,” ujar Sarah dengan nada meledek.

“Tidak. Ada Leo di rumah.”

“Ih. Bukan itu maksudku! Pasti dia kesepian diatas ranjang, karena suaminya sedang mencari kehangatan dengan perempuan lain.”

Arthur berdecak kesal. “Ck. Jangan membicarakan Lana, jika kita sedang berdua,” tegurnya.

“Kenapa?” tanya Sarah.

“Aku tidak suka saja,” jawabnya.

“Aku juga tidak menyukai istrimu. Dia sangat sombong dan sok cantik. Padahal juga masih cantikan aku. Iya kan, Sayang?”

“Tidak. Lana lebih cantik darimu,” celetuk Arthur, membuat Sarah langsung menatapnya tak suka.

“Kenapa? Kau marah? Memang pada kenyataannya Lana lebih cantik dari dirimu,” ujar Arthur lagi, membuat Sarah semakin menekuk wajahnya kesal.

“Terus kenapa kau berselingkuh, jika kau masih menganggap istrimu cantik?” tanya Sarah.

“Aku berselingkuh bukan karena Lana jelek, tapi karena sudah menjadi tabiatku. Aku tidak bisa hidup dengan satu wanita.”

“Dasar bejat!”

“Memang! Baru sadar? Kemana saja kau?”

Ck. Jika bukan karena uang, aku tidak sudi menjadi kekasih gelapmu.”

“Yasudah, gugurkan saja anakmu itu. Kita akhiri hubungan ini, dan aku akan berhenti memberimu uang,” balas Arthur santai, namun membuat Sarah langsung gelagapan.

Wanita itu lantas memeluk tubuh Arthur sambil merengek manja.

“Tidak Sayang. Aku tidak bisa melepasmu, aku benar- benar mencintaimu,”rengek Sarah, membuat Arthur langsung memutarkan bola matanya malas.

“Kau mencintaiku, kan?” tanya Sarah.

“Sedikit,” jawab Arthur, membuat Sarah langsung mengerucutkan bibirnya kesal.

“Kau ... masih mencintai istrimu?”

Kali ini Arthur tidak menjawab, lelaki itu hanya terdiam dengan pandangan lurus ke depan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status