Share

Bab 50

Matahari teduh menemani setiap langkah demi langkah kelima saudara itu selama menikmati panorama kota yang berubah menurut Dalilah.

"Udah hampir tengah hari, ayo pulang!" ajak Pandu. "Nanti Ayahanda marah-marah kalau kita terlambat."

Dalilah dan Nawangsih yang baru membayar jajanan pasar di selasar pasar legi menoleh kepadanya. "Enggak sowan sekalian? Pumpung dekat sama makam raja Mataram." ucap Dalilah sembari menghampiri tiga perjaka yang hanya berdiri sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Besok aja Mbak sekalian puasa mutihan." jawab Pandu. "Ayo pulang!"

Demi menjaga kepercayaan sang ayah yang galak itu, kelima bersaudara itu masuk ke dalam mobil. Suryawijaya menoleh ke arah Nawangsih. Lelaki itu memberi senyum meski masih harus dipisahkan oleh Pandu yang berada di tengah-tengah mereka.

Setibanya di rumah, meskipun hanya sesederhana menikmati suasana kota sambil bercerita dan tertawa bersama. Kelima bersaudara itu tampak senang ketika keluar dari mobil.

"Terima kasih a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Kurniasari Kurniasari
semangat berjuang mas uya
goodnovel comment avatar
Dian Susantie
oohh...mataku ikut ber-kaca2... semoga ada penyelesaian yg terbaik...
goodnovel comment avatar
norita kasmi
dududuududuh pandu blum ketemu aj ...kalo dah ketemu kayak om nanang lansung kawin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status