Share

Bab 99

Andrew cemberut, sepanjang perjalanan menuju rumah besar keluarga Nawangsih dia duduk dengan tidak tenang, sekali, dua kali dia menoleh untuk menatap Nawangsih.

"Sumpah gue deg-degan gak kelar-kelar dari tadi." Andrew mengaku. "Gue nginep di hotel aja, gue belum mandi, gue kusut banget sekarang. Nggak sanggup gue datang dengan keadaan seperti ini."

"Gak apa-apa, Mas Drew. Ibunda dan Ayahanda paham kok." Nawangsih menenangkannya dengan mengusap punggung tangannya, "Nanti aku dampingi biar nggak kikuk."

"Pandu saja yang mendampingi Mas Andrew, Nia. Kamu juga capek, kan!" timpal Suryawijaya. ‘Jangan mengada-adalah, hanya cuti seminggu saja harus di pakai untuk mengurus lelaki ini,' pikirnya dengan kesal.

Pandu mengamati wajah Suryawijaya dari spion dalam. Kusut dan berantakan, rupa itu sangat lelah. Sesaat Pandu menghela napas sambil menoleh ke arah Andrew sekilas.

"Biar aku saja yang mendampingi, Nia. Aku lagi semangat soalnya." Pandu tersenyum cerah, "Sama aku jauh lebih santai, soalnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Wakhidah Dani
anak wedok mulih
goodnovel comment avatar
Umi Naerul
ibunda dan ayahanda bahagia sekali yg anak wedoknya mau pulang........sehat2 y bubu baba
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Hati" ms Drew..ini wilayah kekuasaanny ms Uya...ojo macem",yo..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status