Share

Keluarga egois

Mau tak mau, Yuliana tetap mengadakan kirim do'a. Ia menghindari pembahasan buruk tentang keluarganya, di tambah Amran tak juga pulang sejak tadi siang. Bisik-bisik dan gunjingan tentang keluarganya masih terdengar juga di tengah acara kirim do'a, sayangnya Yuliana tak bisa berbuat banyak, ia yang biasanya bisa mengamuk karena di hina, sekarang diam meski beberapa kali kalimat tetangganya memerahkan telinga.

Malam itu cukup banyak yang datang, ia hanya memberi roti dan teh hangat untuk sajian, sebab di hari setelah pemakaman orang masih maklum bila si empunya rumah belum bisa menjamu dengan layak. Esok baru ia akan pikirkan makanan apa yang akan di berikan lagi, jika tak ingin mendapat gunjingan lebih banyak, tentunya harus bisa memberi lebih layak.

"Kami permisi dulu bu!" Setelah kirim doa selesai, para tetangganya mulai berpamitan pulang.

Yuliana mencob tersenyum, meski serasa wajahnya tak lagi ada harga. Sari bahkan tak mau keluar dari kamar meski berkali-kali Yuliana mengetuk pint
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status