Share

Tak Kunjung Hamil

'Dasar Carlo, masih saja dia suka cari muka di depan kakek! Awas saja nanti! Akan kucari cara supaya kakek benci dan marah sama Carlo,' batin Tommy saat keluar dari ruang kerja Kakek Nugraha.

Silvy yang sudah menunggu bisa membaca ekspresi wajah Tommy yang kusut dan lesu, bahwa telah terjadi sesuatu yang membuat suaminya itu kecewa.

"Ayo kita pulang!" ajak Tommy.

Tommy dan Silvy berpamitan pada kakek dan semua anggota keluarga. Di dalam mobil, Tommy tidak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya. Wajahnya semakin cemberut, Tommy juga menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia juga membunyikan klakson berulang kali karena merasa tidak sabar dengan kendaraan di depannya.

"Sabar, Mas! Kalau kamu emosi seperti itu, kita bisa kecelakaan. Memangnya tadi apa yang kakek bicarakan?" Silvy memegang tangan suaminya.

Tommy mendengus kesal. "Seperti dugaan kita sebelumnya, kakek tetap gak suka sama kamu. Kakek menentang pernikahan kita. Kakek malah memuji Carlo dan akan mempromosikan dia. Aku benc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status