Share

Bab 39

Saat ini, para preman sedang berkumpul. Mereka yakin Intan masih berada di dalam rumah kosong.

"Hai nona yang sangat cantik jelita? Kamu ada di mana? Apa kamu tidak merindukanku? Kenapa kamu harus mengajakku petak umpat seperti ini?" goda Abraha mendayu-dayu.

"Hahaha....

Di sana terdengar iringan gelak tawa. Abraha memanggil Intan layaknya sedang membaca syair..Terdengar begitu menggelikan, andai saja Abraha tahu. Tapi dia tidak menyadari.

Lagian orang kaku kaya robot, ngapain juga harus sok centil?

"Ayolah sayangku? keluarlah...!" teriaknya kembali.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menghitung mundur dari angka lima! Jika kamu ingin dijemput, tunggu saja aku akan menjemputmu, wahai wanita cantik!" desisnya.

Apakah Abraha berkata seperti itu karena dia mencintai atau menyukai Intan? Tentu saja tidak, dia melakukan itu hanya ingin membalas dendam.

Apakah Abraha melupakan begitu saja saat dirinya dikalahkan oleh Intan? Apalagi di depan para bawahannya bahkan oleh bosnya!

Itu adalah penghi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status