Share

Bab 3

Perawat itu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Bukan. Sepertinya nama keluarganya Kusuma. Yoga Kusuma bukan ya? Sekarang, hal tersebut sudah menyebar di seluruh rumah sakit.”

Deg!

Ternyata, yang mendonorkan darah untuk Karina adalah Yoga!

Namun, malah Reza yang mendapat pujian.

Demi menyelamatkan Karina, Yoga bahkan sampai jatuh pingsan karena terlalu banyak darah yang diambil.

Akan tetapi, Karina dan keluarganya masih memperlakukan Yoga seperti itu.

Tidak heran jika Yoga menjadi begitu marah.

Tiba-tiba saja, Karina merasa bersalah.

Namun, meski demikian, Karina tidak berniat sedikit pun untuk kembali.

Meski Yoga bersikap baik pada Karina, Yoga tetap tidak bisa memberikan apa yang diinginkan Karina.

Contoh yang paling sederhana. Apa Yoga bisa mengatur pertemuan antara Karina dengan Raja Agoy yang Perkasa?

Tiga hari kemudian.

Paman Dipa menelepon Yoga untuk melaporkan hasil pekerjaannya.

“Tuan Muda, pemindahan aset Anda berjalan lancar. Saya sudah menunjuk Nadya Wibowo, Presdir Grup Magani di Daruna untuk menjadi wakil Anda. Dia akan bertanggung jawab menerima aset Anda seluruhnya. Selain itu, saya juga sudah memerintahkan Nadya untuk mengadakan perjamuan makan malam, untuk menyambut Anda. Acara tersebut akan diadakan tiga hari lagi. Pada saat itu, Komandan Militer Provinsi, Pak Iwan, akan hadir di sana sebagai perwakilan Daruna untuk menyambut Anda.”

“Oke,” jawab Yoga.

“Tuan Muda, saya perhatikan Anda sudah kembali melajang. Sebenarnya, Nadya adalah cucu saya. Dia memiliki dua gelar doktor dari Universitas Harold. Nadya juga memenangkan gelar Miss Daruna Mataya sebanyak dua kali berturut-turut. Tingginya 178 cm dan berat badannya 55 kg. Nadya masih belum menikah. Kalau Anda mau, kapan pun dan di mana pun bisa …” kata Paman Dipa.

Yoga langsung memotong kata-kata Paman Dipa, “Sepertinya hal ini nggak termasuk dalam lingkup tanggung jawabmu.”

Paman Dipa menjadi ketakutan. “Saya mengerti, saya mengerti. Tuan Muda, apa saya suruh Nadya menjemput Anda sekarang?”

“Nggak usah. Aku akan menyetir mobilku sendiri ke sana,” kata Yoga.

Yoga sendiri juga sudah pernah mendengar nama Nadya.

Nadya adalah pemilik perusahaan lokal terkemuka, ‘Grup Magani’ di Kota Pawana. Dia merupakan satu dari sepuluh wanita paling menarik di Daruna dan wanita impian di hati banyak pria.

Tak disangka, ternyata Nadya adalah cucu Paman Dipa.

Yoga pergi ke Kahiyang Permai yang ditinggalinya bersama Karina selama lima tahun.

Dia berjalan menuju tempat parkir bawah tanah. Kemudian, Yoga berhenti di depan sebuah mobil yang diparkir di pojokan.

Mobil tersebut adalah ‘LaFellalio’ yang diproduksi oleh Fellalio. Mobil ini jumlahnya terbatas. Hanya ada 50 unit di dunia ini. Harganya 160 miliar.

Mobil tersebut adalah hadiah dari Persatuan Negara-Negara untuk Raja Agoy yang Perkasa, karena berhasil membereskan krisis keuangan global.

Yoga tidak mungkin mengendarai mobil mewah semacam ini untuk sengaja pamer di tempat ramai demi menarik perhatian. Itu sebabnya, mobil tersebut disimpan di tempat parkir bawah tanah selama empat tahun.

Selama empat tahun terakhir, terjadi perdebatan tak berujung di Kota Pawana mengenai identitas pemilik mobil tersebut. Mobil itu juga menjadi ‘mobil terkenal’ di Kota Pawana.

Pada saat yang bersamaan.

Reza dan Ambar menjemput Karina keluar dari rumah sakit dan bergegas kembali ke rumah.

Dalam perjalanan, Reza berkata secara misterius, “Karina, ada berita mengejutkan mengenai Raja Agoy yang Perkasa untukmu.”

Mendengar berita tersebut berkaitan dengan Raja Agoy yang Perkasa, Karina langsung menjadi bersemangat. “Berita apa?”

“Seharusnya kamu sudah mendengar kalau Raja Agoy yang Perkasa menunjuk Nadya dari Grup Magani sebagai wakilnya,” kata Reza. “Kebetulan sopir Nadya adalah temanku. Dia memberitahuku kalau Nadya mengakuinya sendiri. Kata Nadya, mobil Raja Agoy yang Perkasa adalah LaFellalio edisi terbatas, yang sudah lama diparkir di Kota Pawana ini.”

“Apa?” Karina berkata dengan penuh semangat. “Tiba-tiba saja aku teringat sesuatu. Di tempat parkir bawah tanah di kompleks perumahanku juga ada LaFellalio edisi terbatas yang sudah terparkir di sana selama hampir empat tahun. Menurutmu, hal itu murni kebetulan, atau LaFellalio itu memang milik Raja Agoy yang Perkasa?”

“Menurutku, yang terakhir yang lebih mungkin. Sejauh yang kuketahui, di seluruh Kota Pawana dan bahkan di Provinsi Sadali, hanya ada satu LaFellalio saja,” kata Reza.

“Aneh sekali. Sejauh yang kuketahui, bisnis Raja Agoy yang Perkasa nggak pernah melibatkan Daruna. Bagaimana dia bisa memarkir mobilnya di wilayah Daruna dan bahkan di Provinsi Sadali?” tanya Karina.

“Kali ini, Raja Agoy yang Perkasa memilih pengusaha lokal di Kota Pawana sebagai wakilnya. Dia menjadikan Provinsi Sadali sebagai basisnya. Aku curiga, Raja Agoy yang Perkasa pasti punya hubungan istimewa dengan Kota Pawana,” ujar Reza. “Bisa jadi Raja Agoy yang Perkasa berasal dari Kota Pawana.”

Karina termenung. “Raja Agoy yang Perkasa selalu misterius dan nggak terduga. Nggak ada yang tahu dia orang mana? Kalau dia benar-benar berasal dari Kota Pawana, hal itu akan menjadi berkah bagi Kota Pawana.”

“Mendapat keuntungan karena dekat dengan orang yang berpengaruh. Sekarang, hanya sedikit orang yang mengetahui informasi ini. Kita tunggu saja di dekat mobil itu. Siapa tahu, secara nggak sengaja kita bisa ‘bertemu’ dengan Raja Agoy yang Perkasa,” kata Reza.

Karina langsung menyetujuinya.

Tak lama kemudian, mereka sampai di Kahiyang Permai.

Begitu memasuki tempat parkir bawah tanah di kompleks tersebut, mereka melihat sosok Yoga di sana.

Ajeng langsung marah-marah. “Manusia tercela ini, sudah bercerai masih saja mengganggu. Untuk apa lagi dia datang kemari?”

“Pergi ke tempat parkir bawah tanah, sudah pasti demi mobil Karina,” ejek Reza.

“Cuih! B*jingan ini sudah makan dan minum gratis di rumahku selama lima tahun. Masih untung aku nggak minta uang makan darinya. Sekarang, dia masih berani mengincar mobilku?” hina Ambar. “Reza, ayo kita usir manusia tercela ini!”

“Baik.” Reza bergegas melajukan mobilnya ke arah Yoga dan berhenti di sana.

Ambar turun dari mobil dan berteriak, “Yoga, apa yang ingin kamu lakukan? Kenapa kamu masih datang ke rumahku? Cepat pergi! Kalau nggak, aku akan memanggil petugas keamanan.”

Yoga melirik Ambar dengan marah. “Aku kemari untuk mengambil mobilku.”

Amarah Ambar langsung meledak. “Jadi, kamu benar-benar kemari untuk mengambil mobilku? Aku peringatkan padamu. Kedua mobil ini dimiliki Karina sebelum menikah. Jangan coba-coba minta bagian!”

Reza juga merasa sangat marah. “Yoga, aku benar-benar salah menilaimu dulu. Sekarang ini Karina masih belum sembuh betul dari luka-lukanya. Bukan hanya nggak peduli padanya, kamu juga malah ingin mengambil hartanya. Di mana hati nuranimu? Menyingkirlah dari hadapanku sekarang juga. Kalau nggak, jangan salahkan aku kalau bersikap kasar padamu.”

Karina juga merasa sangat kecewa pada Yoga.

Betapa serakahnya kamu, Yoga. Aku sudah memberimu 10 miliar, kenapa kamu belum puas juga? Bahkan, sekarang kamu juga masih menginginkan mobilku.

Namun, mengingat Yoga sudah menyumbangkan darah untuknya hingga jatuh pingsan, Karina pun akhirnya memberikan kunci mobilnya kepada Yoga.

“Ambil saja Madysen ini. Mulai sekarang, kita nggak lagi punya utang satu sama lain.”

Yoga menatap ketiga orang itu dengan tatapan aneh. Dia bergumam, “Dasar orang-orang sakit!”, sebelum akhirnya berbalik dan menghampiri LaFellalio.

Ambar menjadi sangat marah. “Yoga, siapa yang kamu bilang sakit? Jelaskan padaku …”

Namun, tiba-tiba saja Ambar tidak meneruskan kata-katanya.

Hal tersebut karena di depan mata semua orang, Yoga benar-benar masuk ke dalam mobil LaFellalio tersebut. Dia bisa menyalakan mobil itu dan meninggalkan tempat tersebut dengan suara deru yang begitu keras.

Ketiga orang itu langsung mematung di tempat. Kaget setengah mati.

Astaga, apa aku sudah salah lihat? Yoga bisa menyalakan mobil LaFellalio seharga 160 miliar itu. Apa dia pemilik LaFellalio itu? Dengan kata lain, dialah … dialah sang legenda itu, Raja Agoy yang Perkasa!

Pantas saja LaFellalio itu diparkir di sini. Ternyata pemiliknya memang tinggal di kompleks ini!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status