Beranda / Romansa / Pemuas Hasrat Tante Muda / Bab 1 - Wanita Cantik itu Tante Almara

Share

Pemuas Hasrat Tante Muda
Pemuas Hasrat Tante Muda
Penulis: SamL9

Bab 1 - Wanita Cantik itu Tante Almara

Penulis: SamL9
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-15 19:36:10

"Terus sayang .... Terus ...."

Ucapan yang tertahan dari bibir wanita nan menggoda itu membuat suaranya bergema di seluruh penjuru kamar. Membuat gelora asmara semakin memuncak karena keinginan melakukan penyatan semakin kuat. Tante Almara, namanya. Wanita usia empat puluh lima tahun itu masih terlihat cantik, awet muda, dan seksi dengan lingerie warna hitam kontras dengan kulit putih mulusnya.

Seorang pria muda berusia dua puluh tahun tengah berkonsentrasi untuk memuaskan Tante Almara di bagian bawah. Pria itu memberikan pelayanan maksimal demi mendapatkan uang yang dijanjikan. Berondong bagi Tante Almara adalah obat mujarab dari segala kekesalan dalam hidup. Meski sebenarnya hal ini sudah banyak dilakukan orang-orang kesepian, tetap saja Tante Almara menyembunyikan sifat haus sentuhan dari khalayak ramai. Dia tidak mau nama baiknya tercemar.

"Fast ... Sayang ... terus .... Sayang ...."

Tante Almara menekan kepala pria muda itu agar semakin tenggelam dalam kenikmatan duniawi yang tengah dirasakan. Tante Almara hanya membayar para pria muda yang berhasil membuatnya pelepasan melalui sentuhan tangan dan lidah. Tanpa berhubungan badan sama sekali. Hal itu yang membuat para berondong merasa tidak keberatan karena tidak perlu melepaskan keperjakaan bagi Tante Almara, tetapi bayarannya luar biasa besar.

Setelah Tante Almara berteriak, tubuhnya bergetar hebat, dan sampai di puncak kenikmatan. Akhirnya tugas berondong itu selesai. Tante Almara meminta pria itu tiduran di sampingnya.

Tidak peduli bagian bawah pria itu sudah berdiri tegak dan keras, Tante Almara tidak akan memberikan keperawanannya. Sampai saat ini Tante Almara ternyata masih perawan meski sudah pernah merasakan lidah dari seratus pria lebih selama hidupnya.

"Ta- Tante .... Aku ... Aku pingin ...." lirih pria itu memberanikan diri.

"Cepitin pintu aja! Kan, aku udah bilang kalau nggak akan hubungan badan denganmu. Ingat tugasmu hanya memuaskanku!" hardik Tante Almara yang langsung bangun dari ranjang karena kesal.

Wanita itu segera mengenakan kimono untuk menutupi tubuhnya yang setengah terbuka. "Ini uangmu. Pakai baju dan segera pergi dari sini!"

Tante Almara menyodorkan dua gepok uang seratus ribuan berjumlah sepuluh juta rupiah cash untuk biaya memuaskan selama tiga hari ini. Pria murahan. Itulah anggapan Tante Almara bagi para berondong yang mau memuaskan bagian bawah Tante Almara demi uang. Bukankah kup-kupu malam itu bukan hanya wanita? Pria pun bisa jadi kupu-kupu malam!

"Terima kasih, Tante. Maaf kalau aku membuat Tante tidak suka. Tapi tolong pakai jasaku lagi. Aku butuh uang lebih untuk berobat Ayahku." Pria muda itu mengambil uang dari tangan Tante Almara, lalu bergegas mengenakan pakaian yang sudah dipungut dari lantai.

"Satu hal yang aku tak suka, yaitu ... Meminta hubungan lebih saat memuaskanku. Harusnya kamu tahu itu! Tapi berhubung aku suka mulut dan lidahmu ... Aku akan pakai kamu lagi. Bagaimana kalau sekalian sebulan penuh? Aku akan berikan seratus juta langsung ke rekeningmu tapi syaratnya kamu tinggal di sini dan tidak boleh ke mana-mana selama tiga puluh hari. Melayani aku jika aku sampai di sini, bagaimana?"

Tante Almara memberikan tawaran yang sangat sulit untuk ditolak. Pria itu bernama Faisal. Dia masih kuliah semester empat dan kekurangan biaya sejak ayahnya sakit. Ibu dan adiknya juga butuh uang untuk bertahan hidup. Jadi Faisal yang mengenal Tante Almara dari sebuah website akhirnya mau menjadi pesuruh dan pemuas segala keinginan Tante Almara. Bagi Faisal, tak apa menjadi kupu-kupu malam asal mendapatkan cukup uang untuk keluarganya.

"Ba- baik, Tante. Aku mau!"

"Baguslah! Kalau begitu sekarang kamu bisa pergi dan aku akan mentransfer uang ke rekening mu. Mulai besok kamu harus tinggal di sini selama tiga puluh hari dan jangan pergi ke mana-mana. Setiap aku butuh kamu, kamu harus siap sedia! Paham?!"

"Ya, Tante." Faisal hanya bisa menuruti perintah dari Tante Almara karena membutuhkan uang dalam jumlah besar dan waktu yang singkat. Lagi pula, Faisal masih perjaka dan tugasnya hanya oral hingga Tante Almara puas. Bukankah ini pekerjaan mudah?

"Bagus!" Tante Almara tersenyum karena menjadi pihak yang dominan. Masa lalu yang buruk membuat wanita cantik itu tidak percaya cinta dan tidak mau menikah. Pria hanya menjadi alat pemuas bagi Tante Almara, tidak lebih.

Tante Almara akan mengerjakan proyek bersama dengan manajemen lain untuk mencari idola baru untuk boyband ala Korea. Dia selalu saja merasa butuh belaian ketika banyak masalah atau banyak pekerjaan sehingga uang seratus juta yang diberikan kepada Faisal tidak seberapa bagi Tante Almara. Lebih baik mengeluarkan uang untuk kepuasan diri sendiri daripada menikah tapi tidak bahagia.

Faisal pun pergi meninggalkan apartemen tempat Tante Almara tinggal secara diam-diam. Ya, apartemen itu bukan tempat tinggal Tante Almara sesungguhnya. Setiap orang kaya raya mempunyai privasi, bukan? Begitu juga bagi Tante Almara. Hubungan tanpa status itu berjalan begitu saja. Berganti berondong dari satu ke lainnya. Hanya mengejar kepuasan semata.

***

Dalam sebuah gedung perkantoran ....

"Salam kenal. Senang bekerja sama dengan Anda." Seorang pria tampan berusia empat puluhan mengulurkan tangannya ke arah Tante Almara.

"Salam kenal juga. Senang berkenalan denganmu. Kita bicara santai saja tidak perlu dengan kata formal 'saya dan Anda'. Bukankah usia kita hampir sama?" Tante Almara melemparkan senyum yang menggoda.

"Oke, baiklah. Kalau begitu, mari kita bahas soal rencana kolaborasi manajemen."

"Baik, Hansen. Senang bisa bekerja sama denganmu."

Baru kali ini Tante Almara bertemu dengan pria yang usianya hampir sama dan terpesona. Biasanya Tante Almara hanya mengincar berondong demi kepuasan semata, tetapi kali ini pesona Hansen begitu menggiurkan.

Namun, Tante Almara bisa mengendalikan diri dan menahan keinginan lebih dari sekedar kerja sama. Dia harus profesional kerja. Demi memajukan bisnis, Tante Almara bisa mengesampingkan keinginan hati. Lagi pula Hansen sudah menikah dan hidup bahagia, bukan? Tak ada berita miring juga tentang pernikahan Hansen.

Setelah rapat bersama manajemen A.M (Almara Maheswara) milik Tante Almara dan manajemen H.C (Hansenry Club) milik Hansen berlangsung selama dua jam, akhirnya kesepakatan pun ditetapkan. Mulai besok A.M dan H.C manajemen akan bekerja sama untuk membuat audisi boyband yang diselenggarakan di kota-kota besar Indonesia. Semua yang masuk kriteria akan dijadikan satu dan dipilih lima besar untuk menjadi boyband andalan yang akan mengguncang tanah air. Tentu saja syarat utama untuk diterima adalah pria yang tampan, tubuh ideal, suara merdu, pintar menari, dan ... Hal yang tidak diketahui Hansen, yaitu bisa memuaskan Tante Almara.

Tante Almara sudah tidak sabar membuat boyband yang akan menjadi pemuasnya. Hansen sama sekali tidak tahu tentang kepribadian kurang baik yang dimiliki oleh Tante Almara.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Tante Muda   Bab 14 - Lepas Malam Bersama (18+)

    Malam itu hujan sudah reda, menyisakan aroma tanah basah yang masuk melalui jendela balkon apartemen Tante Almara. Lampu-lampu kota berkelip di kejauhan, menambah nuansa temaram yang menenangkan sekaligus menyimpan gairah tersembunyi. Leo berdiri di balkon, memandang keluar sambil memegang segelas teh hangat yang tadi dibuat oleh Tante Almara. “Hujan seperti ini… rasanya tenang, ya?” ucapnya pelan. Tante Almara menghampiri dengan langkah pelan. “Iya, seharusnya malam seperti ini digunakan untuk istirahat, bukan memikirkan masalah.” Leo menoleh, tersenyum tipis. “Kalau aku boleh jujur, aku cuma mau ada di sini. Sama Tante. Itu saja sudah cukup.” Tatapan mereka bertemu. Ada keheningan yang anehnya terasa nyaman. Leo mendekat, memegang tangan Tante Almara dengan hati-hati. Tangan itu dingin, tapi terasa hidup di genggamannya. “Tante, aku nggak mau kamu terus merasa sendiri,” kata Leo lembut. Tante Almara menatap wajahnya lama, menyadari ketulusan di mata lelaki yang jauh lebih muda

  • Pemuas Hasrat Tante Muda   Bab 13 - Video Syur dan Jebakan

    Keesokan paginya, Leo sudah bangun lebih dulu. Ia duduk di meja makan sambil memandang layar laptopnya yang penuh dengan catatan dan tautan berita tentang Faizal. Dari beberapa sumber, ia menemukan jejak lelaki itu dalam kasus-kasus serupa, meski semuanya selalu berakhir tanpa bukti kuat. Faizal tampaknya sudah berpengalaman memeras orang.Tante Almara keluar dari kamar, mengenakan gaun tidur sederhana. Wajahnya tampak letih, tetapi senyum kecil muncul saat melihat Leo begitu serius. “Kamu belum tidur lagi?”Leo menutup laptopnya. “Aku tidur sebentar. Tante, aku sudah cari info soal Faizal. Dia bukan orang biasa. Ada dua orang yang dulu juga pernah mengaku diancam. Tapi mereka diam dan menghilang begitu saja.”Tante Almara duduk di hadapannya. “Jadi… dia sudah lama melakukan ini?”Leo mengangguk. “Iya. Makanya aku pikir kita nggak bisa cuma menunggu. Aku kenal seseorang di bagian cyber crime. Kalau kita bisa dapat bukti kuat, dia bisa ditangkap.”Tante Almara menarik napas panjang. “L

  • Pemuas Hasrat Tante Muda   Bab 12 - Uang dan Kenikmatan

    Malam itu, Tante Almara tidak bisa tidur. Ia duduk di ruang tamu apartemennya sambil menatap kosong ke arah kota yang berkelip dari balik jendela. Foto-foto di dalam amplop masih terbayang jelas di kepalanya. Kata-kata Faizal terus terngiang, "Lima ratus juta, menikmati malam bersama, atau semua orang tahu." Ia menatap layar ponsel. Nomor Faizal masih tertera, tetapi ia belum punya keberanian untuk menelepon. Ia ingin marah, ingin melawan, tetapi ia tahu lelaki itu licik dan berbahaya. Jika ia salah langkah, bisa saja semuanya hancur dalam semalam. Ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari Leo. [Tante sudah tidur? Kalau belum, jangan lupa minum obat sakit kepala ya. Besok jangan terlalu capek.] Pesan itu membuat hati Tante Almara terasa sesak. Di tengah ancaman yang menghantuinya, ada seseorang yang benar-benar peduli. Tapi justru itu yang membuatnya takut. Jika Leo tahu soal ancaman ini, hidupnya bisa ikut porak-poranda. Karier Leo sebagai calon anggota boyband bisa hancur s

  • Pemuas Hasrat Tante Muda   Bab 11 - Foto Syur

    Beberapa hari kemudian, Tante Almara menerima sebuah amplop hitam di atas mejanya saat tiba di kantor pagi itu. Tidak ada nama pengirim, hanya tulisan tangan yang kasar dan terburu-buru. "Lihatlah kebenaran yang kau sembunyikan.” Jantungnya langsung berdegup kencang. Dengan sedikit ragu, ia membuka amplop itu. Di dalamnya, ada beberapa lembar foto yang membuat darahnya terasa dingin. Foto-foto itu jelas menunjukkan dirinya dan Leo di malam hujan beberapa hari lalu, saat Leo membukakan pintu mobil dan menatapnya dengan penuh kasih. Bahkan ada foto ketika mereka duduk berdampingan di dalam mobil, terlihat begitu dekat. Pun juga beberapa foto syur saat dirinya sedang bersama Leo mengarungi surga dunia. Hal yang begitu panas, tetapi memalukan juga jika disebar. Tante Almara menatap foto-foto itu lama sekali. Tangannya bergetar. Siapa yang bisa melakukan ini? Mengapa ada yang menguntit mereka? Ia memeriksa amplop itu kembali, dan di bagian paling bawah ada selembar kertas kecil bertul

  • Pemuas Hasrat Tante Muda   Bab 10 – Cinta Beda Usia

    Leo sudah tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain karena dia hanya menginginkan Tante Almara. “Tante, tolong pertimbangan kembali apa yang aku katakan. Aku benar-benar menyimpan perasaan dengan Tante.”Tante Almara menghela nafas panjang. Dia pun menatap Leo dengan dalam, “Sayang, kamu tahu? Cinta kita beda usia. Beda jauh. Apa mungkin?”“Cinta kita? Berarti Tante juga cinta aku, kan?” Leo merasa senang mendengar ucapan Tante Almara yang salah bicara. Tante Almara merasa terkejut dengan hal itu dan tersipu malu. Dia mencoba memalingkan wajahnya agar tidak terlihat oleh Leo. Keduanya sedang memadu kasih di dalam ruangan kerja milik wanita cantik berusia matang itu. Leo pun menempel ke Tante Almara. “Tante, tolong jujur. Tante juga merasakan hal yang sama, kan? Aku ... Aku mencintaimu.”Tante Almara menggigit bibirnya, ragu-ragu untuk mengakui apa yang sebenarnya ia rasakan. Ia tahu bahwa hubungan ini sulit, bahkan mungkin mustahil, tetapi hatinya tak bisa membohongi diriny

  • Pemuas Hasrat Tante Muda   Bab 9 – Ancaman Faizal yang Merindukan Liang Kenikmatan

    Seminggu setelah ancaman dari produser, semua anggota Light dipanggil ke ruang latihan utama. Tante Almara dan produser Arman sudah menunggu mereka di sana.“Hari ini, saya ingin mengumumkan keputusan penting,” ujar Arman dengan nada serius.Semua anggota menahan napas, menunggu dengan cemas. Mereka saling menatap satu dengan yang lainnya karena merasa was-was andai kata satu dari antara mereka benar-benar akan dikeluarkan dan diganti oleh orang baru. Arman melanjutkan, “Setelah mempertimbangkan kerja keras kalian selama seminggu terakhir, saya memutuskan bahwa tidak ada satu pun dari kalian yang akan diganti.”Ruangan itu langsung dipenuhi dengan suara lega dan sorak-sorai kecil. Semua anggota boyband Light merasa begitu bahagia karena tidak ada di antara mereka yang akan digantikan posisinya. “Tapi,” lanjut Arman, “saya ingin kalian ingat bahwa ancaman ini tidak akan selalu kosong. Kalau kalian lengah atau tidak menunjukkan perkembangan, saya tidak akan ragu untuk membuat perubaha

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status